Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Susan Wilson, putri bungsu dari pasangan bapak sumanto wilson dan ibu Santi Lim. Susan mempunyai seorang kakak perempuan dan seorang Abang laki-laki. Mungkin karena ia Putri paling kecil dan sekaligus Adik paling kecil, maka sekeluarga kebanyakan mengalah kepadanya dan memanjakannya. Susan anak yang ceria dan suka berkhayal. Kadang ia berkhayal kalau ia mempunyai kekuatan super, dapat menghilang, dapat terbang bebas, dan kalau lagi bad mood ia berharap bisa pergi ke dunia lain seperti cerita di Alice in Wonderland atau cerita Peterpan.
Liburan kenaikan kelas kali ini, Susan berliburan di rumah pamannya yang memiliki seorang anak perempuan yang seumuran dengannya. Paman tinggal di sebuah kota kecil yang masih asri dan banyak terdapat padang rumput. mata pencaharian di sana rata-rata beternak domba, kambing, dan unggas lainnya. Susan duduk sendiri di teras di suatu sore sambil menikmati indahnya awan yang berwarna putih kebiru-biruan. Ia melihat sekelompok burung yang terbang berkelompok di langit yang biru dengan indahnya. Tiba-tiba ia merasa dirinya terbang dan benar saja ia terbang tanpa sayap di langit yang biru keputihan itu. Ia senang sekali serasa tidak percaya khayalannya bisa terwujud. Ia berkumpul bersama burung-burung yang berterbangan tadi. Ia melihat ke bawah dan merasa "Woww tinggi sekali!", sambil Melambaikan tangan ke bawah berpamitan dengan bumi yang baru ia pijak.
Bersama dengan sekelompok burung yang dia tidak tahu jenis apa itu, Ia terbang lebih jauh dan lebih tinggi. Ia Menikmati keindahan awan-awan di sekelilingnya yang seperti kapas dengan warna putih kerbiru-biruan, dengan redupan sinar matahari yang hendak pulang untuk beristirahat. Dari kejauhan dia melihat seperti ada sebuah istana yang indah yang berwarna seperti awan dan berada di balik awan-awan yang gemoy gemoy itu. Dan benar saja, setelah mendekat susah Melihat istana yang indah itu dan burung-burung berhenti di sana. begitu juga dengan Susan.
Susan tercengang melihat indahnya Istana itu. Istana tersebut terbuat dari awan-awan yang seperti disulap menjadi sebuah istana seperti cerita-cerita di negeri dongeng. Di belakang istana terdapat kolam renang yang walaupun seukurannya tidak besar namun airnya bersih. Rupanya istana tersebut adalah istana burung. Semua jenis burung terdapat di sana namun yang ia kenal adalah burung merak dan burung kakak tua yang memiliki warna bulu yang cantik. Ia disambut oleh Sekawan burung yang ramah. Tentu saja di istana burung terdapat raja dan ratu burung ratu, raja burung dan ratu burung adalah jenis burung merak. Rajanya adalah seekor burung merak yang memiliki kipas bulu berwarna biru safir dan hijau kilat yang cantik sedangkan Ratu Merak memiliki bulu kipas berwarna putih bersih dan kilat yang indah dan cantik sekali.
Dia disambut dengan berbagai makanan, tentunya makanan burung seperti jenis kacang-kacangan, jagung, beras, dan berbagai jenis lainnya. Tentu saja ada cacing yang merupakan makanan favorit sebagian besar jenis burung di sana. Mungkin burung-burung tersebut mengira Susan adalah sejenis burung juga, dan suka makan cacing. Namun pastinya tidak Susan tidak suka dengan cacing. Susan berjalan dan terbang di sekitar istana untuk melihat indahnya sekeliling istana burung tersebut. Tampak dari kejauhan terdapat suatu tempat dengan awan hitam pekat dengan ada kilat-kilatan menyambar dan terdengar Sayup-sayup suara petir. Susan memberanikan diri bertanya kepada seekor burung kecil di sana. Burung kecil tersebut bercerita bahwa istana itu adalah istana petir. Dihuni oleh Sekawan burung elang dan burung pemakan daging. Banyak burung-burung yang menjadi mangsa mereka Apabila mereka terbang mendekati istana petir tersebut, sehingga sekarang sudah tidak ada lagi burung yang mau terbang dekat istana tersebut. Karena tidak ada lagi burung yang bisa dimangsa burung Predator tersebut sering menyerang istana burung dan memangsa mereka karena merasa takut, para burung membuat bola-bola awan dan membuat senjata dari awan yang diisi air untuk menembaki burung-burung Predator jika kalau mereka datang menyerang.
Waktu berlalu dengan cepat. Tiap hari Susan bermain bersama anak-anak burung. Bernyanyi dan menari dengan burung-burung dengan berbagai lagu-lagu burung yang merdu dan beraneka ragam. Di suatu sore yang agak mendung, dua butir telur burung menetas dan sepasang anak burung merak yang belum berbulu keluar dari cangkangnya. Seluruh penghuni istana burung bersorak- sorai bahagia menyambut kelahiran sepasang anak Merak tersebut. Mereka bernyanyi dan menari dan menyanyikan lagu Merak, Merak dewasa mengembangkan bulu-bulunya yang indah dan berkilauan suasana di sore itu, begitu meriah dan bahagia.
Menjelang malam matahari hampir tenggelam, pesta masih berlangsung. Tiba-tiba istana burung diserang oleh Sekawan Elang dengan memiliki takar yang panjang dan tajam serta paruh yang runcing. Orang tua burung berusaha menyelamatkan anak-anak mereka dari pemangsa. Banyak burung yang juga menjadi mangsa burung Predator. Karena tidak sempat melarikan diri, pesta yang awalnya Bahagia menjadi hancur berantakan. Tidak tinggal diam, para burung segera bekerja sama mengambil bola-bola awan yang sudah disiapkan jauh hari yang melempari pemangsa pemangsa tersebut. Ada yang mengambil senjata air dan menembaki elang-elang tersebut. Begitu juga dengan Susan ia tidak tinggal diam saja yang menembaki elang-elang tersebut dengan senjata air. Rupanya elang-elang tidak takut sama Air, malah membuat para Elang semakin agresif.
Susan teringat pelajaran IPA yang diajarkan ibu delima, bahwa burung elang takut dengan burung gagak yang berisi suaranya. Kemudian ia pergi bertemu raja dan ratu dan meminta seluruh burung gagak untuk menyerang para Elang dengan suara mereka yang berisik. Raja dan ratu setuju dan memerintahkan seluruh burung gagak untuk menyerang Elang dengan suara keras dan berisik. Elang tersebut membenci suara-suara berisik tersebut kemudian mereka terbang menjauh diri dari istana burung. Namun seekor elang yang bertubuh besar menendang Susan dan Susan seketika terjatuh dari istana burung. Karena kaget, Susan pun lupa cara terbang dan jatuh melayang ke bumi.
Susan tiba-tiba terhentak dari tidurnya, dengan nafas masih terengah-rengah. Ternyata langit sudah menjelang malam. Ia menatap langit yang mulai gelap, ia menetap awan-awan yang gelap dan tidak bisa melihat apa-apa lagi balik awan-awan tersebut. Keesokan harinya, ia kembali menatap awan yang sudah berubah warna menjadi putih, seperti kapas. Pagi itu dia menatap lama sekali ke langit dan awan-awan putih tersebut. Dari atas awan yang jauh sekali samar-samar, ia melihat seperti ada istana awan di sana. Dan sekelompok burung-burung terbang berkelompok seperti sedang Melambaikan sayap tanda salam kepadanya. Susan pun kemudian membalas lomba yang tersebut dan berdoa semoga anggota istana burung di awan bisa selamat dan terbebas dari serangan Predator. semoga mereka bisa hidup berbahagia selalu.