Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Interviu
0
Suka
439
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kenapa saya berada di sini. Itulah hal yang saya pikirkan terus menerus seakan-akan saya baru saja membuat kesalahan terbesar dalam hidup saya. Sistem pendidikan dan pekerjaan di dunia sekarang sudah tidak masuk akal. Orang perlu memiliki pendidikan minimal sarjana untuk bisa bekerja di supermarket. Supermarket! Bayangkan betapa konyolnya era masa kini hingga-hingga saya harus mengantre di sini gara-gara tidak dapat pekerjaan.

Sejujurnya saya sudah kuliah sampai S3. Saya hanya mendapat keberuntungan yang jelek hingga-hingga saya harus berhenti dari pekerjaan saya sebagai guru SD karena sekolah saya kebakaran. Sungguh mengenaskan anak-anak yang bersekolah di sana. Sekolah itu adalah satu-satunya sekolah murah (bukan murahan) yang mau menampung anak-anak berkebutuhan khusus di kota ini. Meskipun sekolah itu bukan sekolah termasyhur, tetapi saya masih ingat saat-saat saya berbahagia di sana. Di mana saya tidak terla...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Menarik
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
INDAH DELILAH
John Baba
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Novel
Bronze
Ditunggu Tuhan
Herman Sim
Novel
Bronze
Boundaries
ayurinp
Novel
Bronze
Untill We Meet Again
Nany Parker
Novel
Gold
The Red Haired Woman
Mizan Publishing
Flash
SHIKI -Anak Anjing yang Baik- part 2
Kosong/Satu
Cerpen
Pojok Kafe Malam Itu
Indah Azhari
Novel
Bronze
Melamar Guru Negeri
Mustofa P
Flash
Kecewa
NUR C
Novel
Antara Kamu dan Guru BK
Mustofa P
Flash
Pertengkaran (unfaedah) Politik
mutaya s
Novel
Bronze
in my delusion
Nadia Nurulaini
Novel
Bronze
Diciassette
Roormniax
Novel
Bronze
Kekasih Halu Jadi Nyata
sapriani
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Amnesia
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Mikhaila
Xavier Benedick
Cerpen
Bronze
Joni
Xavier Benedick