Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Insomnia
0
Suka
494
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Antara Terjaga dan Gila

Bab 1 – Malam yang Tak Pernah Berakhir

Arvan adalah cerminan dari kegelapan yang tak diundang. Pada usianya yang ke-23, ia seharusnya berada di puncak energi, menjelajahi dunia dengan semangat seorang pemuda. Namun, bagi Arvan, setiap hari terasa seperti pertarungan sengit melawan musuh tak kasat mata: insomnia kronis. Sudah dua bulan berlalu sejak malam terakhir ia merasakan nikmatnya tidur pulas, tidur yang menghapus lelah, tidur yang menyegarkan pikiran. Kini, ia hanya mampu mereguk remah-remah istirahat, total satu atau dua jam sehari, sebuah fragmen waktu yang terlalu singkat untuk memulihkan kerusakan yang terjadi pada jiwanya.

Awalnya, Arvan mencoba melawannya. Ia mengikuti saran-saran umum: minum teh herbal, mandi air hangat, mematikan semua perangkat elektronik jauh sebelum tidur. Semua sia-sia. Malam-malamnya dipenuhi kegelisahan, pikiran yang berputar tanpa henti, dan sensasi bahwa waktu telah melambat, setiap detiknya terasa seperti berjam-jam. Dinding kamarnya, yang dulunya memberinya rasa aman, kini terasa seperti penjara yang memerangkapnya dalam siksaan tanpa akhir.

Gejala-gejala awal muncul dengan lembut, seolah-olah dunia mencoba memberinya sinyal. Pertama adalah suara tawa yang samar, terkadang seperti tawa anak kecil, terkadang seperti tawa cekikikan seorang wanita, selalu muncul dari sudut-sudut ruangan yang gelap. Arvan akan menoleh cepat, mencarinya, tetapi hanya ada kehampaan. Lalu, bisikan-bisikan mulai menyusup, desiran tak berarti yang terkadang terdengar seperti namanya dipanggil, terkadang seperti kalimat yang terpotong-potong. Ia mengira itu hanya kelelahan, produk dari otaknya yang terlalu banyak bekerja dan terlalu sedikit istirahat. Namun, bisikan itu semakin jelas, semakin mendesak, seolah-olah ada seseorang yang berbicara di dekat telinganya, tepat di ambang kesadaran.

Kemudian, datanglah bayangan hitam. Mereka muncul di sudut matanya, sekilas wujud yang melintas cepat saat ia berbalik, atau sesaat menempel di dinding saat cahaya remang-remang menembus jendela. Bentuknya tak jelas, hanya gumpalan gelap yang menyerupai siluet manusia, tetapi selalu menghilang begitu ia mencoba fokus padanya. Arvan mulai mencatat semua ini dalam jurnal kecilnya, sebuah buku bersampul kulit tua yang diberikan ayahnya saat ia masih kecil. Awalnya, jurnal itu berisi coretan ide-ide cemerlang, rencana masa depan, dan pengamatan dunia. Kini, jurnal itu menjadi saksi bisu kemerosotan mentalnya, sebuah catatan kronologis tentang pergeseran persepsinya.

"Malam ke-58. Bisikan di dinding semakin keras. Seperti nyanyian. Atau ratapan?" tulisnya dengan tangan gemetar. "Melihat sosok hitam lagi, di ambang pintu kamar mandi. Apakah aku mulai gila?"

Arvan adalah pemuda yang pendiam, cerdas, dengan mata yang selalu memancarkan rasa ingin tahu yang dalam. Ia adalah mahasiswa berprestasi di bidang arsitektur, dikenal karena ketelitian dan imajinasinya yang tak terbatas. Namun, insomnia telah menggerogoti semua itu. Lingkaran hitam di bawah matanya semakin pekat, kulitnya pucat, dan tubuhnya kurus. Ia menjadi makin tertutup, menarik diri dari teman-teman dan keluarganya. Interaksi sosial terasa seperti beban berat, energi yang harus ia paksakan untuk dikeluarkan. Ia seringkali kehilangan fokus di kelas, pikirannya melayang-layang di antara halusinasi dan kenyataan yang samar.

Pada tahap ini, Arvan masih mampu membedakan. Ia tahu bahwa suara-suara itu mungkin hanya ilusi pendengaran, dan bayangan itu mungkin hanya fatamorgana visual akiba...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp12.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
MCK di Ujung Kampung
Jasma Ryadi
Flash
Aku Tahu Kau Sudah Mati, Sayang
Ibal Pradana
Novel
Bronze
Jendral & Sang Pendengar
Karma
Novel
PANDALANAN
Nor Laila
Cerpen
Lampu Merah
Fern Jonathan
Skrip Film
Script of Who is The Ghost
Arifzu
Novel
Bronze
Wajah Lain di Lukisan Rumah Majikanku
Bella Paring Gusti
Cerpen
Bronze
Tukang Pos Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bukan Sekedar Lewat
Ivara
Komik
Selamat Datang di Toko Batavia
Tri Agustinauli
Cerpen
Jam Setengah Empat
Penulis N
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin
Novel
KUNTI
Katyusha
Cerpen
Bronze
PENUNGGU RUMAH TUA
Lestari Zulkarnain
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 05
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retha
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Nyata Dan Bercerita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tukang Pos Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Siaran Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dari Aku Untukku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Indigo
Christian Shonda Benyamin