Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Lelaki itu tiba-tiba telah muncul di depan pintu. Paras terangnya mengingatkanku pada seseorang di masa lalu. Namun, aku lupa akan namanya. Sembari bertanya-tanya di dalam hati, kupersilahkan ia duduk di bangku kayu yang tersedia di teras depan.
“Dulu, semasa SMA kita berdua sering duduk bersebelahan,” jawabnya saat kutanya namanya. Aku tersenyum sambil mengangguk. Seolah telah faham akan siapa ia gerangan. Padahal memoriku sesungguhnya tengah bekerja keras untuk dapat mengingat namanya.
“Kamu tak banyak berubah, Han. Parasmu masih seperti sebelas tahun lampau. Paras sampul buku,” oloknya kemudian. Kelihatannya ia tahu jika aku masih mencoba menebak-nebak sosoknya. Hany...