Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ICHIE SI ANAK MALAS
Pada suatu hari, di suatu keluarga ada seorang anak yang bernama “ichi” ia berumur 13 tahun, sedang duduk di bangku kelas 3 Smp. Kisahnya menjadi menarik karena kemalasan nya yang tidak bisa di kendalikan oleh dirinya sendiri dalam menjalani sekolah. Kemalasan itu memang sudah terlihat dari semasa duduk di bangku sekolah dasar. Namun peranan orang tua nya masih bisa menghambat rasa malasnya dalam menjalani sekolah. Tapi pada suatu ketika dimana ichi menginjak di bangku SMP, rasa malasnya tidak bisa terkendali oleh dirinya sendiri.
Akibat Ichi sering merasa malas dalam menjalani aktifitas sekolah nya. Ichi sering dimarahi oleh orang tua nya, hal ini menjadi perdebatan panjang setiap hari nya. Orang tua nya merasa Ichi menjadi malas akibat kecanduan bermain gadget. Ichi bisa menghabiskan waktu ber jam jam hingga larut malam dalam bermain gadget seakan melupakan kewajibannya untuk ber sekolah esok hari nya. Perdebatan Ichi antara orang tua nya juga sering terpicu ketika malam hari, saat orang tua nya akan menyuruh Ichi untuk tidur. Ichi yang membangkang sering sekali membuat orang tua nya naik darah. Namun hal itu tidak membuat Ichi takut dan tergubris untuk mendengarkan instruksi orang tua nya. Ia tetap memilih melanjutkan bermain gadget. Hal itu terus ber ulang – ulang terjadi hingga membuat Ichi jarang berangkat ke sekolah. Tidak mengirim surat, tidak ada alasan, Ichi sering kali tidak berangkat tanpa keterangan. Hal itu di sebabkan karna Ichi sering kali kesiangan akibat ulah nya yang sering kali mengabaikan waktu tidurnya.
Hal itu terus ber ulang - ulang terjadi hingga Ichi pun di home visit oleh guru nya. Saat gurunya datang kerumah pun Ichi masih ter tidur pulas. Lalu akhirnya terjadi lah percakapan panjang antara guru, orang tua nya dan ichi. Membicarakan mengapa Ichi jarang masuk sekolah??
Guru : Selamat pagi bapa ibu, maaf mengganggu waktunya. Kedatangan saya selaku wali kelas ke rumah ichi. Ingin menanyakan keberadaan Ichi mengapa Ichi jarang masuk sekolah?
Guru : apakah ada kendala dalam proses belajar?, ber teman atau bagaimana...
Ibu Ichi : tidak Bu, Ichi hanya malas karena sudah kecanduan bermain gadget, hingga mengganggu jam tidur nya, jadi malas untuk bangun pagi
Guru : aduuhh..., kenapa seperti itu ichi, jangan sampai seperti itu lagi nanti kamu tertinggal pelajaran dengan yang lain.
Ichi : iya buu... ( Ichi hanya senyum malu mendengar kan percakapan guru nya dengan orang tua nya )
Guru : yasudah, besok berangkat ya Ichi jangan malas. Kamu sudah kelas 3 sebentar lagi mau selesai, jadi harus semangat, tidur lebih awal..
Ibu Ichi : dengarkan guru mu tuh Ichi, jangan bandel kalo dikasih tau,inget harus tidur lebih awal tuh awas aja kalo liat malem masih main hp lagi ibu sita
Ichi : iya buu ...
Sejak ke datangan guru nya kerumah. Esoknya, Ichi menjadi agak rajin berangkat meskipun tidak konsisten setiap hari. Perkembangan nya sangat tidak konsisten, kedisiplinan nya masih sangat minim. Kadang jika ia berangkat, ia selalu telat masuk sekolah. Tidak pernah datang tepat waktu menaati peraturan sekolah. Ia mengabaikan peraturan dan konsekwensi hukuman yang di berikan guru nya. Anak ini benar -benar sungguh malas!!!
Ketertarikan nya untuk mendapatkan sekolah SMA favorit pun terlihat tidak ada pada nya. Terlihat tidak seperti teman teman nya yang sangat excited untuk mengejar SMA favorit nya. Ichi hanya berambisi melanjutkan sekolah SMA nya di sekolah swasta biasa yang ber akreditasi “ B “. Entah apa yang ada di dalam fikiran Ichi , hingga tidak memiliki semangat yang sama seperti teman-teman nya. Padahal Ichi sangat di dukung orang tua nya untuk melanjutkan ke sekolah negeri terbaik. Namun nampaknya setelah melihat anaknya yang malas. Orang tua nya pun tidak ber ekspektasi banyak terhadap anak nya ini.
Tidak banyak hal yang mengubah diri Ichi menjadi orang yang lebih baik. Ichi masih menjadi Ichi yang pemalas dan kecanduan bermain gadget. Akibat bermain gadget itu juga Ichi sering melawan orang tua nya. Banyak selisih paham antara Ichi dengan orang tua nya. Seketika di hari itu juga terjadi perdebatan besar antara Ichi dengan orang tua nya. Ichi susah dibangunkan orang tua nya untuk bersekolah hingga orang tua nya naik pitam.
Ayah : Bangun ichi lihat jam sudah jam berapa ini, tapi kamu bisa – bisa nya masih tidur!!!! ( Nada tinggi )
Ayah : Kalo kamu tidak niat sekolah, sudah kamu keluar saja. Tidak usah lanjut sekolah lagi, buang buang uang tapi kamu tidak memanfaatkan nya dengan baik!!!
Ichi : iya ini aku sudah bangun, tenang aja aku berangkat sekolah, tidak usah marah begitu!!
Ayah : Dasar anak nakal, dinasehati malah bicara pakai nada tinggi. Mau hp nya ayah buang saja hah!??
Lalu akhirnya Ichi berangkat sekolah seperti biasa nya berangkat terlambat . Menyepelekan aturan sekolah, dan bersekolah seperti anak yang tidak memiliki semangat untuk belajar.
Entah apa yang membuat Ichi berubah menjadi anak malas seperti ini. Entah karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi ia dalam menyelesaikan sekolah nya atau bagaimana. Ichi tidak pernah terbuka akan hal itu pada guru dan orang tua nya. Kira nya kalo memang ada faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar atau hal lain nya. Ichi sebagai anak harus nya mengkomunikasikan hal itu dengan orang tua nya atau dengan guru nya.
Tetapi menurut pengakuan orang tua nya, hal ini terjadi akibat orang tua nya memberikan akses gadget tanpa memberikan peraturan yang tepat pada sang anak. Hingga Ichi pun menjadi seraka dalam membuang waktu nya dalam bermain gadget. Menurut pengakuan orang tua nya pun Ichi bermain gadget tidak melihat hal yang bermanfaat. Melainkan hanya untuk uforia nya semata. seperti mengikuti trend masa kini, membuat video tiktok yang terlihat keren, membuat content tebar pesona seperti kebanyakan anak anak kecanduan bermain tiktok lain nya.
Melihat kejadian Ichi yang sedang malas malas nya ini. Kita dapat belajar bahwa apapun yang dI fasilitasi oleh orang tua kita, kita harus bisa memanfaatkan nya dengan baik. Terutama yang berhubungan dengan media sosial. Karna yang memegang penuh atas kendali diri kita sendiri itu tetap diri kita sendiri. Kemalasan akan selalu datang kapanpun, semua nya tergantung mindset dan pikiran kita dalam menanggapi, menangani, menyelesaikan nya bagaimana. Tidak ada orang yang dapat menolong kita ketika kita sedang terkena penyakit malas. Yang dapat menolong kita dari rasa malas ini hanya "DIRI KITA SENDIRI!!!" .
Semoga apa yang diceritakan tentang Ichi ini, dapat di jadikan inspirasi oleh banyak kalangan anak muda yang sedang terjebak di dalam situasi yang sama.