Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Ibuku Bukan Wanita Malam
0
Suka
81
Dibaca

Fajar masih enggan menyapa, namun suara azan Subuh telah memecah keheningan yang dingin, merayapi setiap sudut rumah. Di antara selimut mimpi yang tebal, Marina Fardina bergerak gelisah. Bukan dingin yang menusuk tulangnya, melainkan bayangan yang terus menari di pelupuk matanya—bayangan masa lalu yang tak pernah benar-benar pergi. Sambil menarik napas dalam, ia bangkit dari sisi Fariz, suaminya, yang masih terlelap. Sebuah kewajiban suci memanggilnya, juga sebuah harapan kecil yang selalu ia simpan: mendekatkan diri pada Kiky.

Ia berjalan hati-hati menapaki lantai kayu yang terasa dingin, aroma kopi pagi belum menyebar, hanya semilir wangi melati yang samar dari halaman belakang. Tujuan Marina adalah kamar Kiky, anak sulung Fariz dari pernikahan sebelumnya. Setiap langkahnya terasa berat, diiringi degupan jantung yang tak beraturan. Hubungan mereka, selama lima tahun terakhir, bak gumpalan benang kusut yang tak kunjung terurai. Kiky, dengan segala amarah dan kekecewaannya atas kepergian ibu kandungnya, tak pernah sekalipun menerima kehadiran Marina.

Marina mengetuk pintu kamar Kiky pelan, seraya berdeham, mencoba mengumpulkan keberanian yang kerap kali luruh di hadapan remaja berandal tersebut. "Kiky... Nak, bangunlah. Sudah Subuh," ucapnya lembut, suaranya seperti embusan angin pagi yang malu-malu. Tak ada respons. Hanya keheningan yang lebih pekat, diselingi dengkuran halus dari dalam kamar.

Ia mencoba lagi, kali ini sedikit lebih keras. "Kiky... waktu shalat Subuh tidak lama lagi, Nak."

Tiba-tiba, suara kasur berderit, lalu pintu terbuka kasar, menghentak daunnya membentur dinding dengan keras. Sosok Kiky muncul di ambang pintu, rambutnya acak-acakan, matanya merah dan bengkak seperti orang y...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Ibuku Bukan Wanita Malam
ari prasetyaningrum
Cerpen
Januari & Anggrek
lucyyy12
Cerpen
Sang Idola
Faristama Aldrich
Cerpen
Kakek dan Tasbih Usang
Alwi Hamida
Cerpen
Bronze
Saling Merindu
Dewi Fortuna
Cerpen
Sugeng Ricuh
Siti Qoimah
Cerpen
Virus Mulut Tetangga
Khairaniiii savira
Cerpen
Bronze
AKU PULANG, MAK
Citra Rahayu Bening
Cerpen
Janu Kara
RD Sinta
Cerpen
Bronze
Bukan Dari Mereka
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Mandi Lumpur
spacekantor
Cerpen
Beranak Dalam Kaos Kaki
muhammad rio al fauzan
Cerpen
Perhatikan Rani (Part 2)
Cassandra Reina
Cerpen
Staf Admin (gak) Support
Maya Suci Ramadhani
Cerpen
Bronze
Mirna
Wulan Dzifa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Ibuku Bukan Wanita Malam
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
RAHIM TERLARANG
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PELANGI USAI BADAI
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PATAH HATI DI UJUNG ADAT
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
ANTARA ANDIKA, ANNISA DAN AMALIA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KAU KHIANATI AKU, KUBATALKAN PERNIKAHAN
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KASIH SEMUSIM LALU
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
BERKHIANAT DEMI SI BULE
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PAHIT GETIR CINTA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
JODOHKU, IBU SATU ANAK
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
TERTAWAN SANG KETOS
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
PAPA UNTUK SONI DAN RANIA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KASIH TERPAUT DI DERMAGA CINTA
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
BERLIAN YANG TERCAMPAK
ari prasetyaningrum
Cerpen
Bronze
KASIH PUTIH DARI HINDUSTAN
ari prasetyaningrum