Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ibu Jadi Boneka Kayu
Chapter 1: Malam yang Tak Biasa.
Hujan turun tipis di luar jendela, menimbulkan bunyi rintik-rintik halus yang menyatu dengan detak jam dinding. Udara malam di dalam rumah terasa dingin, meski pintu dan jendela telah tertutup. Raka terbangun tanpa alasan jelas. Mimpinya samar, seperti suara seseorang memanggil namanya jauh dari lorong yang panjang.
Jam di dinding menunjukkan pukul dua lewat sepuluh. Biasanya, Raka bisa langsung kembali tidur. Tapi malam itu ada sesuatu yang terasa tidak pada tempatnya. Ia duduk di kasurnya, mengamati bayangan-bayangan di dinding. Suara berderit pelan datang dari arah ruang tengah, seperti benda berat yang digeser pelan di atas lantai kayu.
Awalnya ia mengira itu angin. Tapi bunyinya tidak wajar. Teratur, pelan, menyeret… dan berhenti.
Raka turun dari ranjang, membuka pintu kamarnya sedikit. Celah itu cukup untuk melihat ruang tengah yang diterangi lampu kecil. Di sana berdiri sosok perempuan dengan rambut panjang dan baju tidur berwarna cokelat gelap.
Itu ibunya. Tapi ia berdiri membelakangi Raka, tidak bergerak. Tidak seperti biasanya.
"Ibu...?" panggil Raka, pelan.
Tak ada jawaban.
Raka keluar dari kamarnya, langkahnya pelan agar tidak menimbulkan suara. Lantai di rumah itu memang tua. Kayunya sering berderit jika diinjak terlalu cepat. Ia berjalan menuju ruang tengah, merasakan hawa aneh yang sejuk dan sunyi. Ibunya masih diam di tempat, tidak bergerak sedikit pun.
Ketika ia sampai cukup dekat, ia melihat ada yang aneh. Kulit ibunya tampak mengkilap seperti pernis. Tangannya lurus di samping tubuh, jari-jarinya menggenggam dengan kaku. Ramb...