Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
I LOVE YOU Dedy!!!
0
Suka
390
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hati siapa yang tidak terluka, bila keluarga yang semula bahagia mendadak harus hancur karena adanya skandal perselingkuhan.

Hal inilah yang sedang di rasakan oleh seina, gadis remaja yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 17 tahun bersama ayah dan ibunya.

***

" Sudahlah ... Jangan kebanyakan minum ... Nanti loe mabuk " kata seorang cowok berambut gondrong seraya mengajak gadis bernama seina itu dari tempat duduknya.

" Boy ... Udahlah ... Biarkan aku sejenak untuk melupakan masalah ... Yang menyebalkan itu"kata seina seraya meneguk minuman beralkohol yang di pesan ya di sebuah bar.

" Sei ...gue ini pacar loe...dan gue tidak mengijinkan loe mabuk" kata cowok berbadan bagus itu, sembaribersikeras untuk membawa seina keluar dari club' malam itu.

Namun apa yang terjadi, seina malah berlari dari boy saat boy akan mengajak seina keluar dari club' malam itu.

Akhirnya setelah membayar tagihan minuman yang telah dipesan oleh seina, boy menyusul seina keparkiran, dan ia sangat terkejut saat seina tidak berada didalam mobilnya.

" Astaga ... Kemana anak ini" boy mulai mengeluh, ia berusaha menghubungi ponsel seina,namun tidak aktif.

Sementara itu seina terlihat masuk kedalam mobil mercy berwarna hitam yang sedang parkir didepan minimarket.

" Sepertinya ... Ini mobil boy ... Warnanya juga sama "batin seina kemudian tidur di kursi depan.

Tak lama kemudian seorang pria mulai masuk kedalam mobil yang ditumpangi seina, ia sangat terkejut saat melihat seorang gadis tengah tertidur pulas di dalam mobilnya.

" Hei ... Permisi ... Kamu siapa ?" Tanya pria muda itu sembari membangunkan seina yang sudah mabuk berat.

" Ueeeeek ... Ueeeek ..." Seina malah muntah , dan kepalanya merasa sangat pusing ,hingga ia jatuh pingsan.

Keesokan harinya, seina terkejut saat ia terbangun dan mendapati dirinya tengah tertidur di atas ranjang yang begitu mewah.

" Astaga ... !!! Dimana gue " batin seina sembari mengamati dirinya.

Ia segera mengambil tasnya, dan mulai menyalakan ponselnya.

" Hallo ... Loe dimana sih na ?" Boy mulai mengintrogasi seina lewat panggilan seluler mereka.

" Boy ... Kenapa gue bisa di dalam apartemen "jawaban seina langsung membuat boy terkejut dan ia segera menghentikan mobilnya yangs Edang mengarah menuju sekolahnya.

" Apa ? Loe ada di apartemen?" Boy kembali mengulang pernyataan seina.

Saat seina akan menjawab, tiba-tiba ia melihat pintu kamar mandi yang akan segera terbuka.

Sebelum seina melihat sosok misterius itu , seina langsung berlari pergi hingga meninggalkan tas dan dompetnya.

Pukul 09.00 pagi, seina sudah kembali kerumahnya , namun ia mulai teringat tas dan dompetnya yang tertinggal didalam apartemen asing itu.

" Katakan ... Pada mama ... Darimana kamu tadi malam?" Tanya wanita muda yang tak lain adalah ibu kandung seina.

" Ma ... Seina ... Nginap dirumahnya sella" jawab seina untuk menghindari percekcokan.

Namun tiba-tiba saja, sebuah tamparan keras mendarat di pipi seina, dimana hal itu membuat seina merasakan sakit yang luar biasa.

" Mas ... Apa yang kamu lakukan !!!" Teriak wanita muda dihadapan seina seraya membantu seina.

" Ini pantas ... Untuk anak yang tidak tahu diri ini ! Masih kecil sudah berani mabuk ... Dan keluyuran tengah malam ... Mau jadi apa kamu?" Bentak pria bertubuh tegap sembari kembali memukuli seina.

" Pukul terus ... Pa !!! Pukul ... Dan kalau perlu bunuh sekalian seina !!! Agar papa buas ... Bisa berbuat mesum dengan wanita jahat itu " teriakan seina semakin mengundang amarah pria yang dipanggilnya papa itu.

( Bruuuuak )

Seina terjatuh kelantai, karena ayahnya memukulinya terlalu keras, hingga membuat ibu seina menangis saat melihat kondisi seina.

Setelah itu, seina mulai jarang pulang kerumah dan ia memilih untuk menginap di rumah boy, dimana hal ini membuat keluarga boy menjadi tidak respect lagi terhadap seina.

" Jadi ... Mama dan papa loe ... Juga memanggap kalau gue ini ... Gadis nakal?" Seina mulai memancing pertengkaran dengan boy.

" Seina ... Gue sayang sama loe, dan gue hanya ingin ... Loe balik kerumah loe ... Itu saja " kata boy mencoba memberi penjelasan.

" Bilang saja ... Loe meragukan status gue ...karena setelah dipikir-pikir ,loe banyak berubah setelah gue bilang pernah dibawah orang asing ke apartemen itu" kata seina kemudian meninggalkan boy.

Bukan hanya itu, seina hampir tidak naik kelas karena sering melamun dan membangkang gurunya.

Namun berkat pak helang, wali kelasnya yang tak lain adalah pamannya, seina masih bisa naik kelas dua SMA.

1 Minggu kemudian setelah kenaikan kelas, seina memutuskan untuk pindah sekolah agar ia bisa menjauhi boy.

Dan akhirnya seina pindah ke sekolah yang lebih dekat dengan rumah kontrakan ibunya yang baru, karena pasca bercerai dengan ayahnya, seina lebih memilih ikut dengan ibunya untuk hidup di kontrakan dan menjalani hidup sederhana.

" Awas ... Nek !!!" Seina segera menarik seorang wanita tua yang sedang menyabrang kejalanan.

" Aduh ... Hampir saja ... Saya tertabrak" kata wanita tua itu kemudian memeluk seina.

Beberapa saat kemudian, datang seorang pria muda dan keluar dari mobil sport merah, awalnya seina cuek dengan pria tampan yang terlihat gagah dengan kemeja hitamnya yang terbuka di bagian atas kancingnya, hingga mau tidak mau seina melihat bulu-bulu indah didada pria muda itu.

" Astaga ... Marchel ... !!! Kenapa kamu lama sekali " keluh wanita tua itu.

" Maaf oma ... Tadi marchel sekalian beli pesanan flora " pria tampan itu kemudian menuntun wanita tua disamping seina itu, namun sebelum pria bernama marchel itu pergi ia membuat seina tercengang,karena dengan begitu santainya pria muda itu memberikan tas milik seina yang waktu itu tertinggal di apartemennya.

" Lho ... Ini ..." Seina mendadak terkejut.

" Saya baru tahu ... Kalau kamu anak dari pria yang telah merebut mantan istri saya ..." Kata marchel sembari melepas kaca mata hitam nya.

" Tunggu dulu ... Jadi malam itu , saya tidur di apartemen anda ?" Tanya seina menyelidik.

" Kamu bukan hanya tidur di ranjang saya ...namun kamu mengotori baju saya " kata marchel sembari menatap seina dengan tajam.

" Marchel ... Ayo segera pulang ... Kalau tidak mami kamu akan marah-marah , lagi pula flora juga butuh susu itu" kata wanita tua itu meneriaki cucunya.

" Anak saya sedang sendiri dirumah ... Jika kamu ingin mengetahui apa yang terjadi dimalam itu ...dan tentang papa kamu ... Saya tunggu kamu di apartemen saya nanti malam " kata marchel kemudian masuk kedalam mobil.

***

Malam itu seina masih belum siap menemui marchel, apalagi ia melihat ayahnya datang dan meminta seina untuk ikut bersama dengannya.

Akan tetapi seina menolak, karena ia tidak ingin meninggalkan ibunya seorang diri.

Hingga beberapa Minggu kemudian, seina mendapati sebuah insiden yang sedikit berbahaya, dimana ia hampir saja di lecehkan oleh beberapa preman pasar, namun berhasil digagalkan oleh marchel yang sedang melintas di jalan sunyi itu.

" Kamu tidak papa kan ?" Tanya marchel yang saat itu sedang menggendong putri kecilnya.

" Huhhh ... Saya tidak papa pak" jawab seina membuat marchel tersenyum.

" Disini sangat rawan, hati-hati ... Dan jangan sendirian " kata marchel kemudian menerima telfon penting, akan tetapi disaat yang sama putri kecilnya mendadak rewel ,hingga membuat marchel kewalahan.

" Biar saya bantu ... Menggendong putrinya yang masih sangat kecil.

Beberapa menit kemudian, saat marchel selesai menjawab telepon, ia melihat putrinya tengah tertidur pulas di gendongan gadis yang masih memakai seragam putih abu-abu.

" Kenapa ... Anda menatap saya dengan seperti itu?" Seina mulai menyelidik.

" Saya ingin minta maaf ... Atas apa yang telah di lakukan mantan istri saya ... Pada keluarga kamu " marchel membuat seina mulai terpaku.

" Flora memang bukan anak kandung kami, namun ... Dia juga masih memerlukan ibu asuhnya sebenarnya ... Namun ... Della malah sibuk pacaran dengan papa kamu " marchel Mulai membuka cerita.

Seinapun mulai merasa sedih setelah mendengar cerita marchel,ia mulai melihat anak kecil yang tengah tertidur pulas di pelukannya.

" Ahk !!! " Marchel memekik kesakitan, dimana lengan tangannya sedikit cedera karena terkena goresan pisau saat menolong seina.

" Anda terluka pak ...!" Seina mencoba melihat luka di lengan kanan pria asing dihadapannya.

" Tidak masalah ... Saya harus segera kembali, kamu bisa memesan taxi" marchel mencoba mengambil putrinya.

Namun sontan gadis kecil bermata bening itu langsung memeluk seina dan tidak mau lepas dari seina.

" Flora sayang ... Sini Gending Dedy ...!!! Kita segera pulang ya nak " marchel mulai membujuk putrinya yang masih berusia 2 tahun.

" Ma ... Ma " gadis kecil itu mulai berceloteh dan memanggil seina dengan panggilan mama.

" Astaga ... Flora ... Dia bukan mama kamu " marchel kembali mengambil paksa putrinya.

Namun gadis kecil itu malah menangis, dan memeluk seina semakin kencang, tentu saja hal ini membuat seina mulai cemas karena selama ini ia paling tidak suka jika harus berurusan dengan anak kecil.

Namun tidak dengan gadis kecil dihadapannya itu, entah mengapa ia merasa begitu dekat dengan anak malang itu.

Sampai akhirnya, seina terpaksa ikut ke apartemen marchel, dan disana ia mulai melihat apartemen yang dulu disinggahinya saat mabuk berubah menjadi sedikit berantakan.

" Maaf ... Asisten saya lupa membersihkan apartemen saya !!!" Kata marchel kemudian mengambil beberapa baju yang berantakan di ruang tamunya.

" Dimana kamar flora ... Pak , biar saya tidurkan dulu ..." Kata seina.

Dan setelah menidurkan seina di kamar, marchel membawa sebuah daster yang masih baru untuk seina.

" Maaf ... Saya bukan mau bersikap lancang , atau tidak sopan ... Tapi seragam kamu kotor ... , biar dicuci dulu ... Lagi pula ini juga masih hujan" kata marchel.

Seina yang awalnya ingin menolak mendadak berubah pikiran, karena kini ia hidup di kontrakan sederhana, jauh dari perabotan rumah tangga yang mewah, bahkan ia tidak punya mesin cuci.

" Baiklah pak " seina segera meminta ijin untuk mengganti baju di kamar mandi.

Setelah ia selesai memakai daster yang berbahan satin itu, ia mulai memberikan seragamnya pada pelayan hotel yang datang untuk melondry seragamnya.

Disamping itu, ia melihat marchel sedang sibuk untuk menyiapkan bubur di dapur, disambut melakukan zoom dengan para cliennya.

Seina memberanikan diri untuk menghampiri marchel didapur dan menawarkan bantuan, namun marchel menolak,hingga membuat seina merasa tidak enak.

Sembari menunggu bajunya selesai di loundry, seina membantu marchel membersihkan ruang tamu, dan menyapu lantai.

" Kamu tidak perlu repot-repot" kata marchel seraya meminta seina untuk duduk di sofa.

" Tidak papa pak ... Ini tidak akan membuat saya kurus" seina mulai membuat marchel tersenyum.

Mendadak marchel mendapat telfon penting, saat akan menyuapi flora, dimana ia tidak mungkin mengajak flora pergi karena cuaca di luar juga sedang hujan.

" Biar ... Saya yang menjaga flora pak ..." Seina menawarkan bantuan.

" Saya sudah banyak merepotkan kamu ..." Marchel merasa tidak enak.

" Tidak papa pak, anggap saja ... Ini sebagai permintaan maafan atas nama papa saya, yang telah menghancurkan rumah tangga bapak " seina membuat marchel terharu.

Pukul 19.00 malam marchel juga belum pulang, sementara seragam seina sudah selesai di loundry, bahkan ibunya juga sudah menelfonnya berulang-ulang.

Ting ... Tong !!!

Bel apartemen Milik marchel tiba-tiba berbunyi, seina segera berlari membuka pintu sembari menggendong seina yang masih belum tidur.

" Marchel ..." Seseorang tiba-tiba terkejut saat melihat seorang gadis kecil bersama cucunya di dalam apartemen milik anaknya.

" Kamu siapa ?" Tanya wanita paruh baya itu sembari menurunkan belanjaannya.

" Anu ... Bu ..." Seina mulai bingung mencari jawaban.

" Ma ... Ma " flora Mulai kembali memanggil seina dengan panggilan itu.

Wanita paruh baya itu masih tertegun, dan ia mencoba meminta penjelasan pada marchel yang baru saja datang.

" Marchel ... Siapa gadis ini ?" Wanita itu bertanya dengan begitu sinisnya.

" Ma ... Marchel bisa menjelaskan " jawab marchel sembari meminta ibunya untuk masuk kedalam apartemennya.

" Ma ... " Marchel mencoba mencari alasan.

" Marchel ... Apa kamu itu tidak mengerti , betapa mama menghawatirkan kamu ... Cukup kemarin kamu di jebak oleh mantan istri kamu,dan hanya karena kamu mandul ... Dan kenapa sekarang kamu ... Akan mengulanginya marchel" wanita paruh baya itu akhirnya mengungkapkan rahasia terbesar marchel.

Dimana hal ini membuat seina menundukkan kepalanya, ia mulai merasa malu dan bersalah atas tindakan yang dilakukan oleh ayahnya.

" Maaf Bu ... Saya sebenarnya adalah putrinya ..." Saat seina akan menjelaskan siapa dirinya, marchel malah membungkam mulut seina dengan telapak tangannya.

" Ada apa ini marchel ?" Ibunya mulai curiga.

" Ma ... Sebenarnya dia ini pacarnya boy, putranya om Helmi ... Dan kebetulan ... Tadi pas dijalan dia mau di rampok, jadi marchel menolongnya " jawab marchel.

Tentu saja, seina semakin terkejut saat mendengar penjelasan marchel, bahkan ia juga baru tahu kalau ia adalah paman dari boy yang kini telah menjadi mantan pacarnya.

***

Setelah hari itu, marchel Mukai sering berhubungan dengan seina untuk mengurus flora, yang semakin akrab dan tidak mau jauh-jauh dari seina.

1 tahun kemudian , flora Mulai lancar dalam berbicara dan ia juga berhasil berjalan dengan benar.

" Ini tidak mudah ..., saya berterimakasih atas bantuan kamu seina" kata marchel sembari mengajak seina makan siang.

" Saya bersyukur ,jika bisa membantu om marchel " kata seina sembari tersenyum.

" Kamu rencananya mau kuliah dimana?" Tanya marchel sedikit menyelidik.

" Sepertinya , aku langsung kerja saja om ... Karena kasian mama kalau harus menanggung biaya kuliah seina, lagi pula ... Aku tidak minat kuliah " jawab seina membuat marchel tersenyum.

" Lalu ... Bagaimana hubungan kamu dengan boy ?" Marchel kembali bertanya.

" Sudah lewat ... Lagi pula ... Menurut boy, seina terlalu bebas ... Apalagi papanya" jawab seina sembari melahap makanannya.

" Pelan-pelan ... Makannya " kata marchel sembari membantu mengelap sisa makanan yang berserakan di bawah bibir seina.

Semakin hari, perasaan seina mulai tidak karuan, ia mulai membayangkan wajah marchel yang sangat tampan, bahkan ia mulai salah tingkah saat marchel menatapnya.

Beberapa hari kemudian, saat akan diadakan ujian kelulusan , seina tidak bisa membayar biaya administrasi kelulusan sekolahnya.

" Kamu bayar ... Saja dulu pakai uang dari saya " kata marchel sembari memberi seina uang didalam amplop coklat, yang setelah dihitung mencapai 10 juta.

" Om ... Ini ... Kebanyakan " seina mulai merasa tidak enak.

" Seina ... Itu hak yang seharusnya diberikan oleh papa kamu kepada kamu, namun malah direbut oleh istri saya " tegas marchel membuat seina terharu dan langsung memeluk marchel.

" Seina ... Kamu jangan keterlaluan, kalau kamu seperti ini ... Saya bisa lupa ... Kalau kamu adalah mantan pacar keponakan saya " kata marchel membuat seina tersenyum.

Bahkan selepas hari itu, marchel bukan hanya menanggung semua adminitrasi sekolah seina, ia juga kerap membelikan seina barang-barang mahal dan memberi uang bulanan untuk seina.

***

3 bulan kemudian, setelah lulus dari SMA , seina melanjutkan kuliah di universitas swasta dan mengambil fakultas kedokteran.

" Om ... Sudah lama menunggu ?" Seina langsung masuk kedalam mobil sport milik marchel yang parkir sedikit jauh dari kampus seina.

" Lumayan " jawab marchel sembari melepas jasnya.

" Om ... Habis dari kantor ? " Seina melihat wajah marchel yang mulai terlihat suntuk.

" Iya ... Saya capek ... Habis debat dengan papa kamu yang sok hebat itu" jawaban marchel membuat seina tertawa.

" Sudah makan apa belum ?" Tanya seina mulai sedikit manja.

" Belum ... Saya juga mulai lapar" jawab marchel sembari menggeser posisi duduknya, sehingga menghadap ke arah seina.

" Tadi ... Aku dirumah sudah masak, rencananya tadi mau dikirim kekantor om marchel lewat online , tapi aku lupa " seina kemudian mengeluarkan kotak makan yang sengaja ia buat untuk marchel.

" Wah ... Boleh juga ini , bagaimana kalau ... Kamu temani saya makan di apartemen saya " marchel mengajak seina berkunjung ke apartemennya.

" Apa ... Flora ada disana ?" Tanya seina menyelidik.

" Flora masih dirumah mama ... Dan ada yang ingin saya tanyakan tentang boy" jawab marchel sambil bersiap mengemudikan mobilnya.

Seinapun menyetujui permintaan marchel, hingga keduanya langsung menuju ke apartemen pribadi milik marchel.

Namun saat marchel dan seina sampai di parkiran, ia tidak sengaja melihat sosok pria yang sangat dibencinya sedang bercumbu didalam mobil bersama wanita muda yang tak lain adalah della mantan istri marchel.

" Jangan dilihat !!! Anak kecil belum boleh melihat hal tidak baik itu " kata marchel kemudian menutup mata seina dengan telapak tangannya.

" Ih ... Seina sudah besar om" protes seina sembari mencubit perut sixpack marchel.

" Tapi tetap saja itu tidak baik ... !!! Jangan dilihat " sambung marchel sembari melakukan mobilnya untuk meninggalkan parkiran.

Seina menjadi sangat bingung ,karena marchel tiba-tiba membawanya pergi ke suatu tempat.

Dimana di tempat itu, seina melihat rumah besar yang sangat mewah dan lengkap dengan mobil -mobil mewah yang berjajar.

" Ini rumah siapa ... Om ?" Tanya seina menyelidik.

" Ini rumah saya " jawab marchel membuat langkah kaki seina terhenti seketika.

" Kenapa berhenti ?" Tanya marchel sembari menengok ke arah seina.

" Saya tidak akan macam-macam sama kamu, saya hanya ingin menunjukkan sebuah foto yang berhasil saya temukan di akun milik boy" kata marchel sembari mengajak seina masuk kedalam rumah mewahnya.

***

Beberapa saat kemudian, seina mulai menangis saat mengetahui sikap asli boy, ia tidak sengaja bahwa boy yang terlihat polos dan tulus padanya, diam-diam menghanyutkan.

" Kamu tidak perlu takut ... Dan jangan buat boy curiga ..." Kata marchel.

" Tapi ini keterlaluan ... Saya malu ... Bagaimana saya menghadapi masa depan saya , kalau sampai boy mengunggahnya di sosial media " Isak seina.

" Kamu lupa ... Bahwa saya ... Adalah pamannya boy, dan saya ahli dalam bermain sosial media " kata marchel sembari menghapus air mata seina.

Hal ini membuat seina merasa tersanjung, hingga ia langsung memeluk marchel lagi.

" Seina ... Apa yang kamu lakukan ini salah ..." Marchel mulai merasa bahwa ia mulai goyah.

" Om ... Biarkan seina memeluk om marchel sebentar saja ... Sebelum seina sadar ... Bahwa ini adalah sebuah kesalahan" kata seina membuat marchel tidak mengerti.

" Maksud kamu apa ?" Tanya marchel sembari menatap wajah seina.

" Sepertinya ... Seina sudah jatuh cinta pada om marchel ... Hingga membuat seina lupa ... Kalau om marchel adalah paman dari mantan pacar seina " jawaban seina membuat boy mulai terperangah.

" Katakan sekali lagi seina ... ?" Marchel mulai menatap wajah seina dengan tajam.

" Seina ... Menyukai om marchel ... Dan seina jatuh cinta sama om marchel" jawab seina membuat marchel tersenyum.

Bruuuug ... Marchel mendorong seina kesamping almari bukunya.

" Seina ... Apa kamu sadar apa yang baru saja kamu katakan?" Tanya marchel.

" Seina sadar om ... Bahkan seina sudah menyimpannya cukup lama " jawaban seina membuat marchel tersenyum.

" Bagaimana saya ... Bisa yakin ... Kalau kamu benar menyukai saya ?" Tanya marchel ,seakan ingin sebuah pembuktian.

" Bukankah om marchel juga sudah tahu ... Semua rahasia tentang seina dari foto itu, seina bisa memberikan yang pertama untuk om marchel ... Sebagai buktinya " jawaban seina membuat marchel tersenyum.

" Kamu yakin ?" Tanya marchel lagi.

Seina hanya menganggukkan kepalanya, sementara marchel langsung mendekatkan wajahnya.

Seina mulai menutup kedua matanya, dan berharap bahwa kali ini ia akan merasakan ciuman pertamanya bersama marchel.

Namun sungguh diluar dugaan, marchel malah menyentil kening seina.

" Saya bukan pria brengsek ... Jika kamu memang mencintai saya, kamu harus ... Menjadi wanita malang seumur hidup ... Karena saya mandul" marchel membuat seina tersenyum.

" Bukannya ... Kalau om marchel mandul ... Itu malah bagus ... Jadi seina tidak akan hamil ... " Seina mulai terlihat berani untuk menggoda marchel.

" Jangan memancing singa untuk menerkam mangsanya ... " Kata marchel membuat seina tersenyum.

" Lalu bagaimana dengan om marchel ...? Apa om marchel juga menyukai seina ?" Tanya seina menyelidik.

" Saya sebenarnya sulit untuk jatuh cinta, apalagi kamu juga masih sangat kecil " jawab marchel membuat seina geram, dengan keras seina langsung memukul bahu marchel.

Namun dengan sigap, marchel malah menarik pinggang seina dan langsung memeluk seina.

" Bisakah kamu menjadi pacar saya?" Bisik marchel membuat seina mulai sedikit canggung.

Apalagi marchel kini mulai menatapnya penuh dengan hasrat, seina hanya bisa menganggukkan kepalanya.

" Beri saya jawaban ... Jangan anggukan " kata marchel membuat seina malu.

Malam itu, marchel mengantar seina pulang ke kontrakan ibunya, namun dengan jarak yang lumayan jauh.

" Disini saja ..." Seina menghentikan mobil marchel di depan gang menuju rumahnya.

" Biar saya mengantar kamu ke rumah kamu " marchel mencoba bernegosiasi.

" Om ... Jangan begitu " seina mengeluh.

" Baiklah ... Tapi besok saya jemput, dan saya akan mengantarkan kamu kekampus " kata marchel seraya merapikan rambut seina.

" Heem ... Boleh " seina terlihat pasrah.

" Kalau begitu ... Sekarang kita pacaran ?" Tanya marchel membuat seina malu dan menutupi wajahnya dengan sepuluh jarinya.

" Seina ... " Marchel memanggil nama seina dengan benar.

" Menurut om marchel ... Apa hubungan kita selain pacaran ?"pernyataan seina membuat marchel tertawa.

" Panggil saja saya Dedy ...!!!" Kata marchel tiba-tiba.

" Maksudnya ... ?" Seina mulai tidak mengerti.

" Bukankah ... Mulai dari sekarang, saya sumber keuangan kamu " bisik marchel sembari mulai mencium telinga seina.

" Ih ... Dasar ... Mesum !!!" Seina mencubit perut marchel.

" Panggil saya sesuai kamu seina , tapi jangan om ..." Kata marchel kemudian mengecup kening seina.

" Tapi om benar juga ... !!! Dedy panggilan yang keren, Karena om kan sudah tua ... Dan lebih pantas dipanggil Dedy " seina mulai menggoda marchel.

Sejak hari itu seina dan marchel resmi berpacaran, bahkan marchel semakin terlihat bahagia sejak menjalin hubungan dengan seina.

" Hallo ... Flora " seina menyapa flora yang turut serta menjemputnya di kampus.

" Mami ... " Flora mulai memanggil seina dengan panggilan mami.

" Lho ... Kok berubah lagi " seina sedikit terkejut, namun sepertinya semuanya sudah direncanakan oleh marchel.

" Om yang ngajari ... Flora ?" Tanya seina sembari duduk disamping marchel dan menempatkan flora dipangkuannya.

" Sayang ... !!! Sebentar lagi ... Kamu juga akan jadi maminya flora " kata marchel sembari tersenyum.

" Oh ya ... ?" Seina mulai menggoda marchel.

" Jangan bawel ... Hari ini flora ulang tahun, jadi ... Aku mau mengantar flora untuk membeli kado dan kue ulang tahun ... Kamu ikut ya " ajak marchel.

" Tapi hari ini ... Ada kerja kelompok ..." Seina mulai merajuk.

" Sayang ... Aku sudah booking tempat untuk dinner kita bertiga " marchel mulai menunjukkan wajah murungnya.

" Tapi tugas kelompok ini ... Besok di kumpulkan ... " Seina mencoba memberi penjelasan sekali lagi.

" Ya sudah ... ! Lain kali saja " marchel terlihat kecewa berat.

Hingga ia memutuskan untuk mengantar seina kerumah mamanya setelah makan siang bersama dengan seina.

" Kenapa ? Om marchel marah ?" Tanya seina sembari menatap wajah marchel yang terlihat sangat datar,bahkan makanan dihadapannya juga tidak dimakan.

" Nggak !!! " Marchel berbohong.

" Jangan marah ... ! Seina janji ... Besok akan meluangkan waktu untuk Dedy ... Dan flora " seina mulai menggoda marchel seraya menggenggam erat tangan marchel.

" Kamu itu paling pinter ... Kalau membuat saya lemah ... Tahu tidak " marchel kemudian mencubit pipi seina.

Akhirnya sesuai kesepakatan, seina akan menemani marchel dan flora jalan-jalan esok harinya, sementara sore itu seina bersama teman-temannya mengerjakan tugas dari kampus.

Seina juga terkejut, saat boy datang untuk bergabung bersama mereka, meski awalnya seina merasa risih jika ingat hal buruk yang dilakukan boy, namun ia harus berpura-pura baik dihadapan boy.

" Gue ... Antar loe ya seina " boy mengajak seina pulang bareng setelah beberapa jam mengerjakan tugas di salah satu cafe shop.

" Tidak perlu boy ... Gue pulang naik angkot saja " seina menolak.

" Seina ... Loe kenapa jauhin gue, padahal loe tahukan ... Sampai sekarang gue masih berharap kita bisa balikan " sambung boy.

Tentu saja seina mulai ilfil dengan pernyataan boy, yang terdengar manis namun sebenarnya penuh dengan kemunafikan.

Disaat yang sama, seina berjumpa dengan marchel yang ternyata sedang bertemu dengan mantan istrinya.

" Lho ... Om marchel sama Tante Della ada disini juga?" Boy menyapa marchel.

" Astaga ... Kenapa bisa ketemu seina disini " batin marchel.

" Lho ... Kalian juga ada Disni ? " Marchel pura-pura terlihat santai.

" Jadi pengen muntah ... Tiba-tiba ketemu wanita penggoda disini" seina mulai meledek Della, wanita muda yang kini telah dekat dengan papanya.

" Eh ... Anak kecil ... Jangan sembarangan, ngomong ya !!!" Wanita bernama Della itu langsung mendorong seina hingga seina hampir jatuh, namun dengan sigap marchel menangkap tubuh seina.

" Apa yang kamu lakukan del ?" Marchel mulai turut membela seina.

" Pantes saja ... Mas Jodi geram sama ni anak !!! Mungkin karena ibunya lupa mengajari sopan santun saat dia masih kecil" ledek Della membuat seina marah dan langsung menjambak rambut seina.

Akan tetapi tak lama kemudian, sosok pria paruh baya datang dan langsung menampar wajah seina dengan begitu kerasnya.

( Plas) Seina memekik kesakitan, saat ayahnya usai menampar pipi kanannya.

" Pa ... Dia yang salah bukan seina" Isak seina sembari menunjuk kearah Della.

" Mas ... Dia yang mulai duluan " Della tidak mau kalah.

" Dasar anak durhaka !!!" Ayah seina mulai memarahi seina, dan saat ia akan menampar seina untuk yang kedua kalinya, marchel segera mencegahnya.

" Jangan lampiaskan kesalahan kalian, pada anak yang tidak bersalah seperti seina ... Bukankah saya sudah memberi apa yang kalian minta, sebaiknya kalian pergi " kata marchel kemudian mengajak seina untuk pergi bersamanya.

***

Sejak saat itu seina akhirnya tahu, bahwa marchel tengah diperas oleh mantan istrinya, bahkan ayahnya juga terlibat.

" Jadi flora itu ... Anaknya papa Jodi?" Seina mencoba menyelidiki.

" Iya ... Tapi bagiamanapun, flora itu cucu kesayangan mama dan oma ... Saya hanya takut ... Penyakit jantung Oma kambuh ... Kalau Della mengambil flora dari saya" marchel mulai menjelaskan masalahnya.

" Jangan ... Sedih, seina akan membantu Dedy ... !" Kata-kata seina membuat marchel tersenyum.

" Baiklah ... Katakan , kenapa kamu tidak mau menerima uang dari saya, bukankah kamu perlu membayar kuliah kamu ?" Tanya marchel seraya menatap seina yang kini duduk di sampingnya.

" Dedy ... Mama mulai mencurigai seina, dan ia meminta boy untuk memata-matai seina ... Dari mana seina dapat duit " jawaban seina membuat marchel memanyunkan bibirnya.

" Oh ... Boy lagi " marchel mulai membuka bungkus rokoknya, dan ia berniat untuk menyalakan rokok tembakaunya.

" Dedy ... Bukannya kemarin janji ... Tidak akan merokok saat didalam mobil ?" Seina mulai mengingatkan.

" Oh ... Iya, saya lupa " marchel kemudian meletakkan kembali tokonya di laci mobilnya.

" Bagaimana kalau kamu melamar kerja di rumah sakit keluarga saya saja ?" Tanya marchel sembari tersenyum.

" Tapi ... Boy kan juga magang disana " seina kembali mengungkit nama boy dalam percakapan mereka.

" Boy ... Lagi ... Sudah dua kali, kamu menyebut nama boy, apa ... Kamu masih punya rasa sama boy ... Dan " marchel seketika langsung berhenti bicara, saat seina memeluk marchel.

" Tidak ada perasaan untuk boy, dan orang lain ... Dedy !!! Seina hanya cinta sama Dedy marchel" kata seina dengan begitu manjanya.

" Seina ... Jangan pernah meninggalkan saya, dengan alasan apapun ... Karena saya bisa gila ... Jika kamu melakukan itu" kata marchel seraya membelai wajah seina.

" Siap ... Dedyku sayang !!!' seina kembali membuat marchel tersenyum.

" Ini ... Uang bulanan untuk bayar kuliah, sama bayar kontrakan kamu ... Saya tidak mau dengar apapun, kamu harus menerimanya " kata marchel seraya mengeluarkan amplop coklat berisi uang.

" Dedy ... Ini kebanyakan ... !" Kata seina setelah melihat uang berjumlah 20 juta.

" Sayang ... Lihatlah, baju kamu juga harus ganti juga kan ... Dan lihatlah ... Kamu juga harus beli tas baru juga" marchel mulai berdalih.

" Dedy ... Setelah seina hidup sederhana bersama mama, seina baru sadar betapa seina sangat boros selama itu" penjelasan seina membuat marchel malah membuka dompetnya dan memberi seina kartu atm-nya.

" Mulai sekarang, kamu yang akan memegang seluruh uang saya " bisik marchel sembari memberikan kartu ATM miliknya.

" Dedy ... Apa ini ?" Seina terlihat cemas.

" Sayang ... Sebentar lagi, saya akan menghalalkan kamu ... Saya tidak mau kita hanya pacaran, saya mau kita menikah " kata marchel seraya memainkan hidung seina yang macung.

" Dedy ... Seina juga mau menikah dengan Dedy ... Dan seina juga mau Dedy jadi suami seina" kata seina sembari mempererat pelukannya.

Hari demi haripun berlalu, bulan demi bulan pun mereka lalu secara bersama-sama, hingga tepat 1 tahun mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi.

Sementara itu, ibu Lidya mulai berniat untuk menjodohkan marchel dengan putri sahabatnya.

" Kali ini ... Biarkan mama yang mencarikan jodoh untuk kamu marchel !!! Bukankah dulu pilihan kamu itu gagal" kata ibu Lidya membuat marchel marah.

" Ma ... Marchel sudah punya calon,dan marchel sangat mencintainya ma ...! " Kata marchel.

" Mama tidak setuju ... Dan kali ini kamu harus mendengarkan mama " ibu Lidya tidak mendengar permintaan marchel.

Sampai akhirnya marchel terpaksa untuk menyetujui permintaan ibunya, karena ia juga tidak ingin semua fasilitas mewahnya di sita oleh ibunya.

Diam-diam marchel menyembunyikan kabar pertunangannya dengan Vera, wanita muda yang berprofesi sebagai seorang desainer baju.

Marchel mencoba untuk membuat Vera membenci marchel, dengan berbagai cara karena pada dasarnya ia tidak menghendaki perjodohan itu.

Namun siapa sangka, Vera malah mengagumi marchel dan bersiteguh untuk melanjutkan pertunangan mereka.

Disisi lain, seina yang sudah magang di rumah sakit milik keluarga marchel, mulai merasa mendapat angin segar, karena ia tidak perlu melihat ibunya membanting tulang untuk membayar biaya hidup mereka.

" Dedy ..." Seina hampir saja berteriak, namun marchel segera menarik tangan seina dan masuk kedalam gudang yang ada di rumah sakit milik keluarga marchel.

" Kenapa Dedy disini ?" Tanya seina sembari menatap marchel yang sedang diam-diam menemuinya.

" Kangen !!!' jawab marchel sembari memeluk seina dengan erat.

" Kan kemarin baru ketemu " seina mulai mengingatkan marchel.

" Tapi ... Hanya sebentar kan " keluh marchel kemudian menatap wajah kekasih kecilnya.

" Dedy ... Seina sedang bekerja ... Bagaimana kalau nanti seina di pecat, karena ketahuan atasan seina " omel seina.

" Jika ada yang berani memecat kamu ... Saya yang akan memecat mereka" marchel mulai menunjukkan sikap tegasnya.

Tak lama kemudian, saat mereka berdua sedang berpelukan di gudang,boy tidak sengaja datang bersama Vera yang sedang melakukan pemeriksakan kakinya.

Boy yang tidak sengaja melihat seina dan marchel keluar dari gudang, dengan cepat ia segera menegur keduanya.

" Lho ... Apa yang sedang om marchel lakukan dengan seina didalam gudang?"pertanyaan boy membuat wajah marchel memerah.

" Biasa ... Om kamu selalu mendesak saya ... Untuk menjadi baby sister flora" seina segera mencari alasan.

" Astaga ... Ada-ada saja " boy tersenyum dan bersikap santai.

Akan tetapi, tiba-tiba saja Vera datang dan memeluk marchel dari belakang.

" Sayang ... Kamu dari mana saja ? Hemmm ... Aku sudah selesai periksa " Vera terlihat begitu manja.

" Ini siapa ?" Seina mencoba bertanya.

Saat marchel akan mencoba memberi penjelasan, Vera langsung memperkenalkan dirinya sebagai calon tunangan marchel.

" Tu... nangan ..." Seina terkejut.

" Iya ... Kamu akan bertunangan besok malam, jangan lupa datang ya seina ... Saya banyak mendengar cerita tentang kamu dari flora Lho" sambung Vera.

Seina mencoba untuk menahan diri agar tidak marah, ia segera meminta ijin untuk pergi mengambil beberapa peralatan medis di laboratorium penyimpanan.

***

Seina mulai mengacuhkan panggilan masuk di ponselnya, ia terus menangis sembari memeluk bantalnya.

" Tok ... Tok ..."

Seina mulai mendengar suara pintu kamarnya diketuk.

" Seina ... Ada tamu nak !!!" Ibunya mulai meneriaki seina dari luar kamar seina.

" Siapa ma ?" Tanya seina seraya menghapus air matanya.

" Katanya pemilik rumah sakit, di tempat kamu bekerja" jawab ibu seina.

" Siapa ma ... Mana mungkin atasan seina datang kerumah seina " seina masih belum mau membuka pintu.

" Permisi Bu ... Apa saya boleh masuk" saat mendengar suara marchel, seina langsung menghapus air matanya dan membuka pintunya.

Ia mulai takut, jika sampai marchel berbicara macam-macam dengan ibunya.

( Glek ) Seina membuka pintu kamarnya, dan melihat marchel datang bersama flora.

" Pak ... Marchel ..." Suara seina terdengar bergetar.

" Saya butuh kamu ... Flora demam" kata marchel sembari memberikan flora yang sedang tidur kepada seina, sebenarnya marchel tahu seina baru saja menangis, namun ia juga tidak mungkin bicara panjang lebar di rumah seina.

Malam itu, setelah merawat flora dengan baik di apartemen marchel, seina menemui marchel yang sudah menunggunya di ruang tamu.

" Saya bisa jelaskan semua ini sama kamu ..." Kata marchel membuka percakapan.

" Tidak perlu " seina menolak mendengar penjelasan marchel.

" Sayang ... Saya terpaksa, jika saya tidak mau ... Mama akan menyita seluruh aset saya ... Dan saya tidak mau itu" kata marchel.

" Jadi ... Harta lebih penting dari pada hubungan kita " seina mulai berteriak, dan kali ini ia tidak bisa menahan air matanya.

" Buka begitu ... Sayang " marchel mencoba mendekati seina.

" Semua laki-laki itu memang sama brengseknya ... Seina pikir, Dedy adalah laki-laki baik dan penyayang ... Tapi sama saja " seina mulai memukuli marchel , namun marchel tetap diam saja dan menunggu emosi seina reda.

Baru setelah emosi seina reda, ia langsung memeluk seina dengan erat, dan memberi penjelasan.

Keesokan harinya, marchel menemui seina di depan kampusnya, namun ia malah mendapati seina sedang masuk kedalam mobil boy.

" Kamu mau kemana ? Kenapa kamu masuk kedalam mobil boy" tulis marchel.

" Seina ... Jawab telfon saya, atau pesan saya !!!" Marchel kembali mengirim pesan, namun seina kali ini malah langsung mematikan ponselnya.

Pukul 19.00 malam marchel terlihat gagah dengan stelan yang dijahit langsung oleh Vera, ia sangat bangga karena memiliki calon suami yang gagah dan sukses seperti marchel.

Sembari menunggu acara dimulai, marchel bersama ibu Lidya mulai mengalami tamu-tamu yang datang.

Hingga beberapa saat kemudian, seina tampak hadir dalam acara pertunangan marchel dan Vera, ia memakai gaun yang sangat indah dipadu dengan riasan wajah yang semakin membuatnya semakin cantik.

" Selamat atas pertunangannya pak marchel Pradipta"kata seina sembari mengulurkan tangannya untuk memberi ucapan selamat pada marchel.

" Seina ..." Marchel terkejut.

" Om ... Selamat ya! Semoga lancar sampai hari pernikahan " sahut boy kemudian menggenggam tangan seina.

" Boy ..." Marchel mulai sedikit gelisah.

" Boy sengaja mengajak seina datang, karena boy ingin mengatakan hal penting pada om marchel " sambung boy sembari tersenyum.

Marchel semakin gelisah, dan rasanya ia ingin memukuli keponakannya, saat ia mendengar kabar bahwa boy dan seina resmi balikan.

Menjelang acara pertunangan dimulai, marchel tiba-tiba menghilang, begitu pula dengan seina, hingga membuat ibu Lidya panik.

Namun dengan tenang Vera mengatakan, bahwa marchel sedang mengantar flora kekamar kecil.

" Kenapa kamu ... Malah balikan sama boy " marchel mulai mengintrogasi seina yang akan pergi kekamar kecil.

" Lepaskan saya ... !!! Mulai sekarang kita putus ... Dan kita tidak ada hubungan lagi" seina mulai membuat marchel marah.

" Apa kamu bilang ? Putus !!!" Marchel membentak seina, hingga membuat flora yang ada disampingnya menangis dan ketakutan.

" Cup ... Cup ... Flora ... Jangan menangis ya... Flora takut ya " seina memeluk flora dan menenangkannya.

Sementara marchel, yang sudah di penuhi api cemburu, terlihat menampar vas bunga yang ada disamping kamarnya.

" Saya akan buktikan sama kamu, bahwa saya terpaksa ... Bertunangan dengan Vera ... !" Kata marchel kemudian menggendong flora.

Beberapa saat kemudian, seina kembali ke tempat perjamuan, dimana disana boy juga sudah menantinya.

Sementara marchel sedang berdiri di hadapan tamu undangannya, dan bersiap untuk bertunangan dengan Vera, namun tiba-tiba saja marchel meminta anak buahnya untuk memadamkan koneksi listrik di rumahnya.

" Tolong ... Tolong " semua orang mulai berhamburan dan dengan segera mungkin marchel menembakkan pistolnya keatas, ia juga pura-pura terluka di lengannya, padahal ia sendiri yang sengaja menusuk lengan kanannya.

" Astaga ... Marchel !!!" Vera dan ibu Lidya berteriak ketakutan, saat melihat lengan tangan kanan marchel berdarah.

" Boy ! Seina ... ! Kenapa kalian malah bengong !!! Cepat tolong marchel" teriak ibu Lidya yang terlihat sangat panik.

Dengan cepat boy membawa pamannya kedalam kamarnya, dan meminta seina untuk mengambil kotak obat di ruang kerja marchel.

Beberapa saat kemudian, seina mengobati luka tusuk di lengan marchel, sementara ibu Lidya dan Vera masih sibuk menemui tamu undangan yang ada di lantai bawah.

" Kenapa Dedy melukai tangan Dedy sendiri?" Seina mulai membuka percakapan.

" Bila perlu saya akan memotong jari manis saya, biar pertunangan itu tidak pernah terjadi" jawaban marchel membuat seina sedih.

" Maaf ... !" Seina meminta maaf, dan ia langsung memeluk marchel.

" Saya hanya mencintai kamu seina, saya hanya akan menikah hanya dengan kamu " kata marchel kemudian mengecup kening seina.

Tanpa sadar nenek marchel melihat apa yang sedang terjadi di kamar marchel, ia merasa bahagia saat melihat cucunya kembali ceria, namun ia hanya bisa membantu secara diam-diam.

Karena insiden itu, pertunangan Vera dan marchel akhirnya di tunda, sampai mereka menemukan hari baik lagi.

Akan tetapi sekuat tenaga marchel mencari cara,agar bisa membatalkan rencana pertunangan mereka.

Beberapa Minggu kemudian, nenek marchel yang akrab disapa dengan Oma Widia mengadakan ulang tahun di sebuah villa, dimana ia juga mengundang seina, ia ingin membantu hubungan marchel dan seina agar dekat kembali tanpa membuat keluarga besarnya curiga.

" Baguskan villanya " Oma Widia mulai membuka obrolan ringan.

" Iya Oma ... Villanya bagus" seina turut berkomentar.

" Villa ini akan menjadi milik marchel kelak, jadi oma yakin ... Kalau kamu jadi istrinya marchel kelak, kalian akan mengurusnya dengan baik" tiba-tiba saja Oma Widia membuat seina dan marchel terkejut, akan tetapi Oma Widia langsung memeluk seina dan marchel, ia mengatakan bahwa ia merestui hubungan seina dan marchel.

" Ini adalah ... Cincin kawin Oma, yang rencananya akan Oma berikan pada Della istri pertama marchel, namun sepertinya ... Cincin ini tidak berjodoh dengan Della " kata Oma Widia kemudian memasangkannya di jadi manis seina.

" Saya mewakili marchel, ingin melamar kamu ... Untuk menjadi tunangan cucu saya " kata Oma Widia membuat marchel terharu,ia langsung memeluk neneknya.

" Flora juga setujukan, kalau mami seina menjadi istrinya Dedy kamu?" Tanya Oma Widia pada flora yang langsung terlihat sumringah.

Hari itu, marchel mengajak seina berkeliling villa, dan ia sangat bahagia karena ia mendapat dukungan dari neneknya tentang hubungannya dengan seina.

Akan tetapi saat seina dan marchel sedang berduaan, seseorang mulai memotret kedekatan mereka, dan mengirimkanya kepada ayah seina.

Tentu saja, tuan Jodi langsung marah besar dan langsung melabrak kerumah ibu seina, ia juga mulai memaki-maki mantan istrinya dengan kata-kata kasar.

" Coba kamu lihat ... Mereka di villa !!! Apa kamu yang mengajari seina untuk menjual diri " teriak tuan Jodi membuat ibu Risma menangis.

Ia tidak menyangka bahwa mantan suaminya, begitu tega memfitnahnya bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kasar terhadapnya.

Pukul 20.00 malam tepat dihadapan kedua matanya, ibu Risma melihat marchel yang sedang mengantar seina di gang menuju rumahnya.

" I love you Dedy !!!" Seina mengecup pipi marchel sebelum turun dari mobil.

" Sayang ... Plis ... Jangan turun " marchel mulai merajuk.

" Hussst ... Ada flora dan Oma Widia di belakang" seina mulai mengingatkan marchel, akan tetapi marchel terlihat acuh, ia langsung memeluk seina dengan erat.

" Besok ... Kan masih ada waktu " seina terlihat menatap wajah marchel penuh kasih sayang.

" I love you ... Calon istriku " marchel kemudian mengecup kening seina.

Dan saat seina turun dari mobil marchel, ia sangat terkejut dengan kehadiran ibunya yang langsung berdiri dibelakangnya.

( Plas ) Ibu Risma langsung menampar wajah seina penuh dengan amarah, ia juga mulai memarahi seina atas tindakan yang baru saja dilakukan seina dengan marchel.

" Apa benar kamu memiliki hubungan dengan mantan suami wanita jahat itu !!!" Teriak ibu Risma sembari menahan air matanya.

" Ma ... Seina bisa jelaskan ..." Seina mencoba memberikan Penjelasan, namun ibu Risma juga tidak mau mendengarkan.

Melihat hal ini, tentu saja marchel tidak tinggal diam, ia segera turun dari mobilnya dan menghampiri ibu Risma.

" Maaf ... Saya bisa menjelaskan ... Sama ibu " marchel mulai turut bicara.

" Apa anda tidak malu ... Berhubungan dengan gadis kecil seperti seina ?" Ibu Risma mulai berteriak dan ia juga mulai mendorong marchel.

" Apa yang anda dapatkan dengan berhubungan dengan anak saya ? Dan apakah uang yang didapatkan seina itu juga dari anda ?" Ibu Risma mulai mengingat bahwa selama ini, seina selalu mendapatkan uang dengan mudah.

" Seina ... Apa benar kata papa kamu ? Bahwa kamu telah menjual diri pada pria ini" ibu Risma mulai menuduh seina yang bukan-bukan.

" Ma ... !!!" Seina ingin membela dirinya, namun ibu Risma kembali menamparnya, bahkan kali ini sangat keras.

Sejak saat itulah, ibu Risma langsung meminta seina berhenti kuliah dan berniat mengajak seina pergi kekampung halamannya.

Yang jauh dari ibu kota, bahkan bisa dibilang kepelosok desa.

Akan tetapi bukan marchel namanya, bila tidak bisa menemukan cara untuk menemui seina.

" Dedy ... Kenapa kemari ? Bagaimana kalau mama sampai tahu" seina mulai terlihat cemas.

" Kamu tidak akan pernah pergi dari sini, dan jikapun kamu memang pergi ... Kamu akan kerumah saya, dan menjadi istri saya " jawab marchel sembari memeluk seina yang dikurung dikamarnya.

Seina melihat tangan marchel terluka, karena berusaha untuk memanjat pagar dibelakang rumah kontrana seina yang begitu tinggi.

" Seina ... Jangan pernah menyerah untuk hubungan kita " kata marchel seraya menghapus air mata seina.

" Aku sangat menyayangi Dedy ... Aku tidak mau jauh dari Dedy" kata seina sembari memeluk marchel dengan erat.

Akan tetapi ibu Risma yang tidak sengaja mengetahui pertemuan marchel dan seina secara diam-diam, ia segera membuka pintu kamar seina.

" Mama ..." Seina terlihat ketakutan.

" Putuskanlah seina, kamu memilih ikut mama kekampung, atau tinggal bersama pria yang lebih pantas menjadi paman kamu ini" kata ibu Risma memberikan pilihan.

" Tapi ... Jika kamu memang ingin bersama pria ini, kamu bisa menganggap ibu kamu sudah tiada ..." Isak ibu Risma membuat seina bersedih.

Akhirnya dengan berat hati, seina memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan marchel, ia tidak ingin membuat ibunya sedih.

***

Sehari sebelum seina pergi dari ibu kota, ia melihat marchel yang sedang mengikutinya ke terminal, namun seina sudah memutuskan bahwa ia tidak akan membuat ibunya kecewa.

" I love you Dedy ..., sampai kapanpun ... Seina akan mencintai Dedy marchel, maaf seina belum bisa memperjuangkan cinta kita ,karena kelak seina juga akan menjadi seorang ibu ... Seina tidak ingin menjadi anak yang durhaka.

Mulailah hidup baru, bersama mbak Vera , dia orangnya baik dan sayang sama flora, kelak jika memang Tuhan mengijinkan, seina akan mengunjungi kalian.

Seina mengirim pesan untuk marchel, sebelum ia memutuskan untuk melepas kartunya dari ponsel miliknya.

***

3 Tahun kemudian, seina mendapat kabar dari ibu kota, bahwa ayahnya sedang sakit-sakitan.

Bahkan kabar terbarunya, ayahnya sudah bangkrut dan terjerat banyak hutang.

" Mama ... Serius mau balik ke ibu kota, untuk menemui papa ?" Seina yang kini sudah menjadi bidan di desa ibunya, mulai merasa canggung bila harus balik kekota.

" Bagaimanapun, mama masih mencintai papa kamu seina " jawab ibu Risma membuat seina menangis.

Setelah memesan tiket kereta menuju ibu kota, seina dan ibu Risma bersiap untuk pergi kestasiun.

Dalam perjalanan kali ini, seina terlihat sedikit gelisah, ia seakan belum siap untuk bertemu dengan kenangan masa lalunya di ibu kota.

10 jam kemudian, mereka sampai di stasiun kota dan dengan perasaan campur aduk seina dan ibu Risma langsung memesan taxi menuju rumah ayahnya.

Beberapa saat setelah sampai di rumah milik ayahnya yang juga sudah disita oleh bank, seina melihat ayahnya duduk dikursi roda, betapa hancurnya hati seina ,namun air matanya tak kunjung keluar , ia masih mengingat perlakuan buruk ayahnya pada dirinya saat ayahnya sedang berjaya.

Lain dari seina, ibu Risma langsung memeluk ayah seina, dan ia terlihat begitu rindunya terhadap mantan suaminya yang kerap menyakitinya.

Dua hari kemudian, seina mulai mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal sementara di kota, akan tetapi ia tidak sengaja bertemu dengan marchel yang sedang melintas jauh darinya ditemani Vera dan juga flora.

" Rupanya ... Mereka sudah sangat bahagia " batin seina kemudian ia menundukkan kepalanya.

Ia langsung teringat cincin pemberian Oma Widia yang dulu masih ia simpan.

Dengan cepat seina kembali kerumah ayahnya, dan ia sangat terkejut saat melihat marchel dan Vera tengah mengunjungi rumah ayahnya.

" Seina ..." Vera menyapa seina terlebih dulu.

" Mbak Vera ..." Seina terlihat gugup.

Sementara marchel tak kunjung menyapa seina, bahkan memandang pun tidak.

" Bagaimana kabar kamu?" Vera kembali mengajak seina untuk bercakap-cakap.

" Baik ... Mbak Vera sendiri ?" Seina berbasa-basi.

Padahal ia tahu, bahwa Vera sedang hamil besar, mendadak pikirannya kacau seketika.

Beberapa saat kemudian, seina melihat marchel memberikan surat -surat rumah milik ayah seina, bahkan dihadapan seina , marchel melunasi seluruh hutang-hutang milik ayahnya.

" Terimakasih " seina mencoba berterimakasih kepada marchel, dan seina mengejar marchel yang hendak menuju mobilnya.

" Sama-sama " marchel tampak membuang muka.

" Seina ... Nanti malam, jangan lupa datang kerumah kamu ya ... ! Kamu akan mengadakan syukuran untuk kehamilan saya " kata Vera membuat seina terpaksa untuk menganggukkan kepalanya.

***

Malam itu didampingi ayah dan ibunya, seina menghadiri makan malam yang diadakan dirumah marchel, dimana dulu ditempat itu banyak kenangan indah antara dirinya dan marchel.

Ibu Risma juga tidak banyak cakap, ia hanya melihat putrinya sedang tidak baik-baik saja, namun ia mencoba untuk menghibur seina.

" Kenapa ? Menyesal ?" Tiba-tiba saja marchel menghampiri seina yang sedang berada dikamar flora.

" Pak ... Eh ...Om ..." Seina mulai bingung untuk menentukan panggilan untuk marchel.

" Kenapa ... Kamu menjadi asing pada saya ?"tanya marchel lagi.

" Saya tahu saya salah, dan saya juga minta maaf ... Sebanyak-banyaknya" seina semakinmembuat marchel tersenyum.

( Cup )

Marchel malah mengecup kening seina, hingga membuat seina kehabisan kata-kata.

" Apa yang anda lakukan?" Tanya seina sembari menatap wajah marchel yang masih terlihat sangat muda.

" Vera tidak sedang mengandung anak saya ... Dia menikah dengan anak asuh mama saya , dan mereka tinggal di rumah saya ... Karena selama ini saya keluar negeri " marchel mulai memberi penjelasan.

" Apa !!!" Seina langsung berdiri saat mendengar penjelasan marchel yang tidak masuk akal.

" Saya sudah melubasi hutang papa kamu, jadi kapan kamu melunasi hutang kamu pada saya ?" Tanya marchel seraya menatap wajah seina yang penuh dengan pertanyaan.

" Sejak kapan saya punya hutang?" Tanya seina.

" Sejak kamu memutuskan untuk memakai cincin permberian Oma saya " bisik marchel membuat seina langsung sadar bahwa ia masih memakainya sampai detik ini.

" Saya sudah tidak bisa menunggu lagi seina ... Papa kamu sudah memberikan restu untuk kita, dan saya juga akan meminta restu pada mama kamu secara baik-baik " kata marchel membuat seina terharu.

" Apa ... Anda tidak sedang bercanda ?" Tanya seina memastikan.

" Saya menunggu kamu lebih dari tiga tahun ... Saya juga bosan menjadi duda tampan yang diperebutkan oleh banyak wanita " bisik marchel membuat seina tersenyum.

" Kita menikah malam ini " bisik marchel lagi sembari menarik pinggang seina dan langsung memeluknya.

" Mana bisa ... ! Apa ibu Lidya sudah tahu ? Dan bagaimana jika mama tidak setuju " seina mendorong marchel.

"Mama setuju kok ... Nak" ibu Risma menghampiri seina dikamar flora.

" Mama tidak bisa memaksa kamu untuk melupakan orang yang kamu cintai, karena faktanya mama sendiri juga tidak bisa melupakan papa kamu, meski mama sering terluka karena ulah papa kamu , apalagi ... Kini mama juga tahu ... Kalau flora adalah anak kandung papa kamu, mama tidak ingin melibatkan anak tidak berdosa ini menanggung aib papa kamu, jadi alangkah baiknya ... Jika flora tetap menjadi anak asuh tuan marchel" jelas ibu Risma sembari menatap kearah flora yang sedang tidur pulas.

" Saya sangat mencintai seina, bahkan seina sangat sempurna bagi saya ... Namun sepertinya seina yang akan menyesal jika mau menjadi istri saya ... Karena seumur hidup, seina tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu ... Yang sesungguhnya" sahut marchel, yang mana langsung di hentikan oleh seina.

Dengan sigap seina membungkam mulut marchel dengan telapak tangannya.

" Jangan ... Bicara seperti itu, kita punya Tuhan ... Kita masih bisa berdoa dan berusahakan " kata-kata seina begitu membuat marchel merasa bahagia.

***

Keesokan harinya, keduanya mulai bersiap untuk melakukan akad nikah , yang dilakukan secara sederhana dan dihadiri oleh keluarga besar marchel, termasuk boy yang harus rela melepas mantan pacarnya untuk menjadi istri pamannya.

" Selamat ya ... Semoga kalian bahagia, tapi ... Jika paman tidak sanggup menghadapi kenakalan seina, paman jangan menduakan seina ... Berikan seina pada boy ... Agar boy menjaga seina" boy terlihat sungguh-sungguh.

" Sampai kapanpun, seina hanya milik paman ... Justru paman ingin berpesan pada kamu, jangan pernah bermain kotor ,jika ingin mendapatkan wanita yang kamu cintai " kata marchel yang cukup membuat boy tersentak.

Setelah resmi menjadi istri marchel, seina merasa sangat lega, apalagi kini ia bisa dengan baik menjaga adik kandungnya, meski ia harus menyembunyikan status asli flora.

" I love you sayang " bisik marchel seraya memeluk seina dari belakang.

" Dedy ..." Seina tersentak saat marchel tiba-fiba datang.

" Kenapa Kamu terkejut ?" Tanya marchel sembari membawa segelas susu untuk seina.

" Bukan begitu ded ! ... Seina, hanya belum terbiasa " jawab seina kemudian tersenyum sembari menerima susu hangat yang dibuatkan oleh suaminya.

" Oh ... Iya, Dedy ... Seina mau minta maaf sebelumnya " seina tiba-tiba membuat marchel sedikit cemas.

" Ada apa,katakan saja ?" Marchel mencoba menatap wajah seina dengan serius.

" Seina ... Hanya mau minta maaf, sepertinya ... Seina sedang datang bulan" jelas seina membuat marchel tertawa.

" Kok Dedy malah tertawa ... Kenapa tidak marah?" Tanya seina.

" Sayang ... Saya menikahi kamu itu bukan hanya untuk itu, saya ingin kamu menjadi tempat saya untuk melepas lelah, saya ingin kamu menemani saya saat saya sedih, dan yang terpenting ... Saya ingin membuat kamu bahagia" jawab marchel sembari memandang istrinya penuh cinta.

" Jadi ... Kalau semisalnya, seina ingin bertemu dengan teman-teman seina, jalan-jalan dan mengejar cita-cita seina masih boleh ?" Seina mencoba menggoda marchel.

" Jangan keterlaluan ya !!!" Marchel menjewer telinga seina.

***

Cinta bukan soal hasrat, namun bagaimana kamu bisa menjaga hatimu untuk tetap berpedoman pada nilai cinta itu sendiri, karena jika kamu mengedepankan hasratmu, kamu tidak akan pernah merasakan bagaimana cinta itu sesungguhnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Novel
Hari Kebangkitan Mantan
Rizky Brawijaya
Cerpen
I LOVE YOU Dedy!!!
Wiwik Mayasari
Novel
Bronze
Sita Story
Tri harnanik atas asih
Novel
BLOODY HEART
Faulia
Novel
Gold
Starstruck Syndrome
Bentang Pustaka
Novel
Sajak Cinta Terakhir
Widhi ibrahim
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Skrip Film
Kejora Langit Timur (Script)
Fini Marjan
Novel
Good(bye) Happiness
Junata Fan Dessi Sinaga
Novel
Gold
Tiada Ojek Di Paris
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Blue and Black
(Nur) Rohayati
Novel
Gold
Asa Ayuni
Falcon Publishing
Novel
Bronze
This doll is my Girlfriend
Lusi permata sari
Novel
Bronze
Diary Bertali Luka.
Herniyanah
Rekomendasi
Cerpen
I LOVE YOU Dedy!!!
Wiwik Mayasari
Cerpen
Bronze
Cinta dua dimensi
Wiwik Mayasari
Novel
Cerita Dusta
Wiwik Mayasari
Novel
Dinikahi Aktor Idola
Wiwik Mayasari
Novel
Misteri Tiga Pulau
Wiwik Mayasari