Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Hutan Larangan
4
Suka
3,583
Dibaca

Peringatan yang Diabaikan

Mentari pagi menyelinap malu-malu di antara celah gorden, membangunkan Raka dari tidurnya yang singkat. Semangat membara memenuhi dadanya. Hari ini adalah hari besar. Hari ketika timnya akan menembus tabir misteri Hutan Mati, sebuah nama yang diucapkan dengan nada bergetar oleh penduduk lokal.

Timnya, ia yakin, adalah yang terbaik. Ada Dinda, seorang botanis muda dengan mata setajam elang dalam mengidentifikasi flora langka, kecintaannya pada alam seimbang dengan naluri ilmiah yang kuat. Lalu Ferry, pakar satwa liar yang bisa membaca jejak dan perilaku hewan seolah-olah mereka berkomunikasi langsung dengannya; pria yang selalu tenang dan logis, kebalikan dari Kevin. Kevin, si antropolog flamboyan dengan selera humor yang terkadang garing, namun otaknya encer dalam menganalisis kebudayaan dan mitos. Dan terakhir, Lila, sang dokumenter, gadis pendiam yang matanya selalu siap menangkap setiap momen dengan kameranya, merekam fakta dan emosi tanpa terlewat. Raka sendiri, sang pemimpin ekspedisi, adalah seorang geolog berpengalaman dengan reputasi tak pernah menyerah pada kesulitan, bahkan jika itu berarti mengabaikan takhayul.

Mereka berkumpul di balai desa terpencil di kaki pegunungan, tempat ekspedisi terakhir mereka akan dimulai. Udara dingin pegunungan menyengat kulit, tapi Raka merasakan adrenalin mengalir deras. Peralatan sudah siap, ransel menggelembung berisi perlengkapan canggih, dan semangat tim meluap.

Namun, semangat itu sedikit meredup ketika Kepala Desa, Pak Mardi, mendekat dengan wajah keruh. Kerutan di dahinya semakin dalam saat ia menatap Raka. “Den Raka, sudah saya bilang berkali-kali. Hutan itu... bukan sembarang hutan. Sudah banyak yang masuk, tidak pernah kembali. Atau kalau kembali, pikiran mereka tidak utuh lagi.” Suara Pak Mardi terdengar berat, dipenuhi kekhawatiran yang tulus.

Beberapa warga lain mengangguk, mata mereka memancarkan ketakutan yang mendalam. Seorang wanita tua dengan rambut memutih, Mbah Minah, mendekat, tangannya yang kurus memeg...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Novel
Kabar Duka
Maureen Fatma
Novel
Gold
The Motion of Puppets
Mizan Publishing
Novel
HITAM
Endah Wahyuningtyas
Novel
Bronze
KEMPONAN
Hesti Ary Windiastuti
Novel
Santri Tak Kasat Mata
Hanif Hilmi Ali
Novel
BEAUTY BLOOD
quinbbyyy
Novel
Bronze
DAYU 1983
Nuraini Mastura
Flash
Jatuh
Dark Specialist
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen They Call Me Psycopath
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Penjara Sukma
Ravistara
Skrip Film
Cinta di Kamar Sebelah
Ardi Rai Gunawan
Flash
Reminisce You, Rossi
Fann Ardian
Skrip Film
"Misteri Dibalik Indahnya Alam Yogyakarta" (Sinopsis)
Zaki Dony Kezia Firmansyah
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Backpacker Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jejak Pulang Yang Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teror
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Raina
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Persimpangan Mimpi
Christian Shonda Benyamin