Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Hutan Larangan
4
Suka
2,220
Dibaca

Peringatan yang Diabaikan

Mentari pagi menyelinap malu-malu di antara celah gorden, membangunkan Raka dari tidurnya yang singkat. Semangat membara memenuhi dadanya. Hari ini adalah hari besar. Hari ketika timnya akan menembus tabir misteri Hutan Mati, sebuah nama yang diucapkan dengan nada bergetar oleh penduduk lokal.

Timnya, ia yakin, adalah yang terbaik. Ada Dinda, seorang botanis muda dengan mata setajam elang dalam mengidentifikasi flora langka, kecintaannya pada alam seimbang dengan naluri ilmiah yang kuat. Lalu Ferry, pakar satwa liar yang bisa membaca jejak dan perilaku hewan seolah-olah mereka berkomunikasi langsung dengannya; pria yang selalu tenang dan logis, kebalikan dari Kevin. Kevin, si antropolog flamboyan dengan selera humor yang terkadang garing, namun otaknya encer dalam menganalisis kebudayaan dan mitos. Dan terakhir, Lila, sang dokumenter, gadis pendiam yang matanya selalu siap menangkap setiap momen dengan kameranya, merekam fakta dan emosi tanpa terlewat. Raka sendiri, sang pemimpin ekspedisi, adalah seorang geolog berpengalaman dengan reputasi tak pernah menyerah pada kesulitan, bahkan jika itu berarti mengabaikan takhayul.

Mereka berkumpul di balai desa terpencil di kaki pegunungan, tempat ekspedisi terakhir mereka akan dimulai. Udara dingin pegunungan menyengat kulit, tapi Raka merasakan adrenalin mengalir deras. Peralatan sudah siap, ransel menggelembung berisi perlengkapan canggih, dan semangat tim meluap.

Namun, semangat itu sedikit meredup ketika Kepala Desa, Pak Mardi, mendekat dengan wajah keruh. Kerutan di dahinya semakin dalam saat ia menatap Raka. “Den Raka, sudah saya bilang berkali-kali. Hutan itu... bukan sembarang hutan. Sudah banyak yang masuk, tidak pernah kembali. Atau kalau kembali, pikiran mereka tidak utuh lagi.” Suara Pak Mardi terdengar berat, dipenuhi kekhawatiran yang tulus.

Beberapa warga lain mengangguk, mata mereka memancarkan ketakutan yang mendalam. Seorang wanita tua dengan rambut memutih, Mbah Minah, mendekat, tangannya yang kurus memeg...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
Cagak Cemani
Noor Angreni Putri Hasim
Cerpen
Bronze
Notifikasi Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Melodi Desiran Ombak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Pengajian
Amelia Purnomo
Cerpen
Kursi Kosong
Arjun
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Vienna
Mizan Publishing
Flash
Kucing Hitam
anaibeterbangan
Novel
Gold
Fantasteen They Call Me Psycopath
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Diburu Oleh Mayat Hidup
Handi Yawan
Novel
DARAH DENDAM
Trajourney
Skrip Film
PESUGIHAN NASI GORENG
Onet Adithia Rizlan
Novel
Gold
Salon Tua
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Notifikasi Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Melodi Desiran Ombak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Backpacker Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Yang Tersisa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin