Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Hutan Larangan
4
Suka
1,330
Dibaca

Peringatan yang Diabaikan

Mentari pagi menyelinap malu-malu di antara celah gorden, membangunkan Raka dari tidurnya yang singkat. Semangat membara memenuhi dadanya. Hari ini adalah hari besar. Hari ketika timnya akan menembus tabir misteri Hutan Mati, sebuah nama yang diucapkan dengan nada bergetar oleh penduduk lokal.

Timnya, ia yakin, adalah yang terbaik. Ada Dinda, seorang botanis muda dengan mata setajam elang dalam mengidentifikasi flora langka, kecintaannya pada alam seimbang dengan naluri ilmiah yang kuat. Lalu Ferry, pakar satwa liar yang bisa membaca jejak dan perilaku hewan seolah-olah mereka berkomunikasi langsung dengannya; pria yang selalu tenang dan logis, kebalikan dari Kevin. Kevin, si antropolog flamboyan dengan selera humor yang terkadang garing, namun otaknya encer dalam menganalisis kebudayaan dan mitos. Dan terakhir, Lila, sang dokumenter, gadis pendiam yang matanya selalu siap menangkap setiap momen dengan kameranya, merekam fakta dan emosi tanpa terlewat. Raka sendiri, sang pemimpin ekspedisi, adalah seorang geolog berpengalaman dengan reputasi tak pernah menyerah pada kesulitan, bahkan jika itu berarti mengabaikan takhayul.

Mereka berkumpul di balai desa terpencil di kaki pegunungan, tempat ekspedisi terakhir mereka akan dimulai. Udara dingin pegunungan menyengat kulit, tapi Raka merasakan adrenalin mengalir deras. Peralatan sudah siap, ransel menggelembung berisi perlengkapan canggih, dan semangat tim meluap.

Namun, semangat itu sedikit meredup ketika Kepala Desa, Pak Mardi, mendekat dengan wajah keruh. Kerutan di dahinya semakin dalam saat ia menatap Raka. “Den Raka, sudah saya bilang berkali-kali. Hutan itu... bukan sembarang hutan. Sudah banyak yang masuk, tidak pernah kembali. Atau kalau kembali, pikiran mereka tidak utuh lagi.” Suara Pak Mardi terdengar berat, dipenuhi kekhawatiran yang tulus.

Beberapa warga lain mengangguk, mata mereka memancarkan ketakutan yang mendalam. Seorang wanita tua dengan rambut memutih, Mbah Minah, mendekat, tangannya yang kurus memeg...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Hamburg
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Hiroshima
Mizan Publishing
Novel
Bronze
CURSE
Yattis Ai
Novel
Bronze
DIA ADA DI APARTEMEN
Embart nugroho
Novel
Gold
At the Mountains of Madness dan Other Stories
Noura Publishing
Novel
Gold
Fantasteen The Escapist
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary VE
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sazadah Hitam
Paul Sim
Cerpen
Menjemput Jiwa
SURIYANA
Cerpen
Bronze
Neon Ghost Cafe
Silvarani
Komik
Teror di Kampung Sanes
Alfisyahrin Zulfahri Akbar
Novel
Gold
Rumah di Perkebunan Karet
Mizan Publishing
Novel
Gold
Like Water for Chocolate
Bentang Pustaka
Cerpen
Ssst ... I See You
winda aprillia
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sisi Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Dari Frekuensi Mati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Catatan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Di Balik Tirai
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tak Ada Percaya Pada Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terjebak Dunia Arwah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin