Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Aksi
Bronze
Hunian
1
Suka
2,968
Dibaca

Langit sore itu seperti kanvas hitam dengan sapuan abu-abu kelabu. Pukul lima, Indah duduk di bangku halte yang berwarna kusam, ditemani oleh deru kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan basah. Hujan belum turun, tetapi angin dingin yang membawa aroma tanah basah mulai menggigit kulitnya. Sesekali ia melirik ponselnya—layar menampilkan pukul 17.15—dan berulang kali ia memeriksa aplikasi transportasi, berharap ada bus yang mendekat. Namun, semuanya n...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Aksi
Cerpen
Bronze
Hunian
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Novel
The Adversary Of Destiny
Ajeng Meira
Novel
Bronze
BALADHARA NUSANTARA
Eko Witjaksono
Cerpen
Bronze
Jejak Keadilan di Balik Derita
Muhammad Ari Pratomo
Novel
Bronze
Sholat Yo
Hermawan
Novel
Shangkara
Ghozy Ihsasul Huda
Cerpen
I Have Nothing
Yutanis
Flash
Reverse # 3 : Gelombang
Yesno S
Flash
Bronze
Desert
Rama Sudeta A
Novel
Bronze
Adiwira: Lahirnya Kesatria Pelindung Bumi
Jun Prakoso
Cerpen
Cawan Ajaib
zain zuha
Novel
Elang Angkasa: The Beginning
Kingdenie
Novel
Jamur Janjang Jingga
Heri Haliling
Skrip Film
LINGKARAN SETAN
Eko Hartono
Cerpen
Jeritan hati si rini
inayatunafisa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hunian
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Tidak Ada yang Spesial di Hari Ulang Tahu
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Doa yang Nyata
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Belum Usai
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Daun Terakhir di Ranting yang Sepi
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Ujung Fajar
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Hujan di Kota Asap
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Yang Tersisa Setelah Kepergianmu
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani
Cerpen
Bronze
Raga yang Membeku
Utia Nur Hafidza Rizkya Ramadhani