Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
History of A City
7
Suka
6,729
Dibaca

Aku rasa tidak semua orang bisa belajar tentang arti hidup. Aku cukup heran juga. Bagaimana mungkin orang bisa sulit untuk memaknai hidup padahal mereka hidup! Kita hidup, ya, kan? Jika bisa, akankah ingat kapan persisnya ketika hidup terasa benar-benar bermakna? Aku sendiri mengingatnya—sangat mengingatnya. Persis setelah aku melarikan diri dari kejaran Manaf Si Tukang Roti ketika masih berusia aku sepuluh tahun.

“Tikus keparat! Jangan lari!” begitu teriak Manaf sambil menyeret badan gemuknya seraya melambai-lambaikan pengocok adonan. Aku sempat berhenti berlari sekedar menggoda sekaligus menantangnya, dan aku yakin dia tidak melihat senyum nakalku di balik kain rombeng yang menutupi setengah wajahku.

Memang aku masih bocah, tapi aku cukup tangkas dan cekatan. Dalam waktu singkat aku bisa meloloskan diri bersama sekotak besar kue panggang berhiaskan gula-gula warna-warni yang konon pesanan Pak Gubernur. Aku berlari memasuki bagian kumuh kota, menelusuri gang-gang sempit nan lembab bak labirin yang terbentuk oleh bangunan-bangunan tak teratur yang kian bertumpuk dan berdesak-desakan. Hasil dari apa yang mereka bilang peradaban….

 Aku tahu kemana tujuanku. Labirin itu sudah menjadi lapangan bermainku! Aku tuju gudang tua di dekat pelabuhan yang sudah aku jadikan markas bersama teman-temanku. 

Tapi tentu saja, di kota ini banyak hal yang tidak diduga. Ketika aku mendekati markas kami, sudah terbayang kami akan berpesta kue manis persembahan Pak Gubernur, tapi aku berhenti mendekat ketika aku dengar keributan; suara peluit dan teriakan yang silih berganti dan tumpang tindih. Dengan menyelinap naik ke atap sebuah gudang pelabuhan, aku melihat markas kami tengah dikunjungi berpuluh-puluh penjaga pelabuhan bersenjatakan pentungan dan peluit. Mereka datang bukan karena kue Gubernur yang aku curi, aku bisa yakinkan kamu soal itu, karena beberapa hari kemudian gudang ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Reinkarnasi Umar
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Bos yang Salah, Hidayah yang Tepat
Rini Jumarni
Cerpen
Bronze
Jejak Sujud dan Lantunan Doa Anak-anak Surau
Ron Nee Soo
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
SUAMI DARI SURGA
KUMARA
Novel
Teruntuk Hamba Allah
Setya Kholipah
Novel
Bronze
Assalamualaikum Cinta
Alivi Qotrun Nada
Cerpen
Bronze
Kiai Salim: Rumah itu Hatimu
Barkah Azhari
Novel
Dream Or Love
dhiinasaf
Novel
Jalanan di Minggu Pagi
Gabriella Gunatyas
Flash
Keras Hati
Lisnawati
Flash
Bronze
Ibu Merindukanmu
Daud Farma
Novel
Gold
Memburu Muhammad
Bentang Pustaka
Flash
TITIK MULA (0 DERAJAT)
Xianli Sun
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Flash
Sejatinya Keindahan
DMRamdhan
Flash
Bronze
Sejatinya Indah
DMRamdhan
Flash
Bronze
Glitch
DMRamdhan
Flash
Bronze
Hantu Cilik
DMRamdhan
Flash
Bronze
Cermin Waktu
DMRamdhan
Flash
Bronze
L'esprit de L'escalier
DMRamdhan
Novel
Bronze
Kecuali Monyet
DMRamdhan
Novel
Bukan Pacaran Biasa
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Flash
Bronze
The End of Joni Oblong
DMRamdhan
Novel
Bronze
FATEBENDER
DMRamdhan
Cerpen
Sang Pembisik
DMRamdhan
Novel
Bronze
Ayat yang Tak Terucap
DMRamdhan
Novel
Bronze
Flight of Birds
DMRamdhan