Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
History of A City
7
Suka
7,648
Dibaca

Aku rasa tidak semua orang bisa belajar tentang arti hidup. Aku cukup heran juga. Bagaimana mungkin orang bisa sulit untuk memaknai hidup padahal mereka hidup! Kita hidup, ya, kan? Jika bisa, akankah ingat kapan persisnya ketika hidup terasa benar-benar bermakna? Aku sendiri mengingatnya—sangat mengingatnya. Persis setelah aku melarikan diri dari kejaran Manaf Si Tukang Roti ketika masih berusia aku sepuluh tahun.

“Tikus keparat! Jangan lari!” begitu teriak Manaf sambil menyeret badan gemuknya seraya melambai-lambaikan pengocok adonan. Aku sempat berhenti berlari sekedar menggoda sekaligus menantangnya, dan aku yakin dia tidak melihat senyum nakalku di balik kain rombeng yang menutupi setengah wajahku.

Memang aku masih bocah, tapi aku cukup tangkas dan cekatan. Dalam waktu singkat aku bisa meloloskan diri bersama sekotak besar kue panggang berhiaskan gula-gula warna-warni yang konon pesanan Pak Gubernur. Aku berlari memasuki bagian kumuh kota, menelusuri gang-gang sempit nan lembab bak labirin yang terbentuk oleh bangunan-bangunan tak teratur yang kian bertumpuk dan berdesak-desakan. Hasil dari apa yang mereka bilang peradaban….

 Aku tahu kemana tujuanku. Labirin itu sudah menjadi lapangan bermainku! Aku tuju gudang tua di dekat pelabuhan yang sudah aku jadikan markas bersama teman-temanku. 

Tapi tentu saja, di kota ini banyak hal yang tidak diduga. Ketika aku mendekati markas kami, sudah terbayang kami akan berpesta kue manis persembahan Pak Gubernur, tapi aku berhenti mendekat ketika aku dengar keributan; suara peluit dan teriakan yang silih berganti dan tumpang tindih. Dengan menyelinap naik ke atap sebuah gudang pelabuhan, aku melihat markas kami tengah dikunjungi berpuluh-puluh penjaga pelabuhan bersenjatakan pentungan dan peluit. Mereka datang bukan karena kue Gubernur yang aku curi, aku bisa yakinkan kamu soal itu, karena beberapa hari kemudian gudang ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Terjerat Cinta Ustadzah
muhammad budi suryono
Cerpen
Bronze
Algoritma, Di Mana Tuhan?
Hadi Hartono
Flash
KEMBALINYA SANG PENUNTUN
Penulis N
Flash
Bronze
Jodoh? Biarkan Kami Saling Menentukan
Daud Farma
Skrip Film
Batas Suci
Muhammad Yunus
Novel
Jodohku Semanis Kue Coklat
Ayu Yuliana
Cerpen
Bronze
LUKISAN LELAKI MEMPERSEMBAHKAN DOMBA
Sri Wintala Achmad
Cerpen
Menjemput Hidayah
Arini Hamidah
Flash
HUJAN DAN PELANGI
Deasy Wirastuti
Novel
Gold
Shopaholic Insyaf
Mizan Publishing
Flash
SANG PENDO(S)A
Risna Pramesti
Cerpen
Manusia
Armando Gultom
Skrip Film
Messages from Sky
Diba Tesi Zalziyati
Novel
Gold
Cinta Dalam Diam
Coconut Books
Rekomendasi
Novel
Bronze
Kecuali Monyet
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Flash
Indah yang Sejati
DMRamdhan
Novel
To Protect
DMRamdhan
Cerpen
Kebiasaan Lama Gak Ada Matinya
DMRamdhan
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Novel
Bronze
Flight of Birds
DMRamdhan
Flash
Bronze
L'esprit de L'escalier
DMRamdhan
Cerpen
Bronze
Korslet (Kisah Seputar Kopi dan Resleting)
DMRamdhan
Novel
Rumah Sang Bidadari
DMRamdhan
Cerpen
Akhir Sebuah Perang
DMRamdhan
Novel
Bronze
My Fair Rebelle
DMRamdhan
Flash
Bronze
Glitch
DMRamdhan
Flash
Bronze
Bakat
DMRamdhan
Flash
Bronze
Sepadan
DMRamdhan