Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
History of A City
7
Suka
7,091
Dibaca

Aku rasa tidak semua orang bisa belajar tentang arti hidup. Aku cukup heran juga. Bagaimana mungkin orang bisa sulit untuk memaknai hidup padahal mereka hidup! Kita hidup, ya, kan? Jika bisa, akankah ingat kapan persisnya ketika hidup terasa benar-benar bermakna? Aku sendiri mengingatnya—sangat mengingatnya. Persis setelah aku melarikan diri dari kejaran Manaf Si Tukang Roti ketika masih berusia aku sepuluh tahun.

“Tikus keparat! Jangan lari!” begitu teriak Manaf sambil menyeret badan gemuknya seraya melambai-lambaikan pengocok adonan. Aku sempat berhenti berlari sekedar menggoda sekaligus menantangnya, dan aku yakin dia tidak melihat senyum nakalku di balik kain rombeng yang menutupi setengah wajahku.

Memang aku masih bocah, tapi aku cukup tangkas dan cekatan. Dalam waktu singkat aku bisa meloloskan diri bersama sekotak besar kue panggang berhiaskan gula-gula warna-warni yang konon pesanan Pak Gubernur. Aku berlari memasuki bagian kumuh kota, menelusuri gang-gang sempit nan lembab bak labirin yang terbentuk oleh bangunan-bangunan tak teratur yang kian bertumpuk dan berdesak-desakan. Hasil dari apa yang mereka bilang peradaban….

 Aku tahu kemana tujuanku. Labirin itu sudah menjadi lapangan bermainku! Aku tuju gudang tua di dekat pelabuhan yang sudah aku jadikan markas bersama teman-temanku. 

Tapi tentu saja, di kota ini banyak hal yang tidak diduga. Ketika aku mendekati markas kami, sudah terbayang kami akan berpesta kue manis persembahan Pak Gubernur, tapi aku berhenti mendekat ketika aku dengar keributan; suara peluit dan teriakan yang silih berganti dan tumpang tindih. Dengan menyelinap naik ke atap sebuah gudang pelabuhan, aku melihat markas kami tengah dikunjungi berpuluh-puluh penjaga pelabuhan bersenjatakan pentungan dan peluit. Mereka datang bukan karena kue Gubernur yang aku curi, aku bisa yakinkan kamu soal itu, karena beberapa hari kemudian gudang ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (12)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Novel
Gold
Tafsir Al-Quran di Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial (REPUBLISH)
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
The Perfect Muslimah (Chanbaek GS versi Islam)
Faradila Anggi
Novel
I'm Ok Without You
IntifaahMochammad
Novel
Bronze
Ajari Aku Syahadat Cinta
Imajinasiku
Cerpen
Bronze
Dari lorong gelap, ke Rumah Allah
JI
Novel
Bronze
Kita Bertemu di Korea
LeeNaGie
Novel
Gold
HIJRAH CINTA
Falcon Publishing
Flash
Bronze
SUMMON LEVEN
Hans Wysiwyg
Cerpen
Bronze
PESAWAT TERTEMBAK DI HARI LEBARAN
Sri Wintala Achmad
Cerpen
Bronze
Tidak Mengenal Usia
Rafi Asamar Ahmad
Novel
Langit di balik jendela
dimas Pratama
Cerpen
Kebiasaan Lama Gak Ada Matinya
DMRamdhan
Novel
Senja untuk Alaska
Abell Istari
Novel
Bumi yang Dihujani Rindu
Hadis Mevlana
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
History of A City
DMRamdhan
Cerpen
Kebiasaan Lama Gak Ada Matinya
DMRamdhan
Flash
Sejatinya Keindahan
DMRamdhan
Cerpen
Akhir Sebuah Perang
DMRamdhan
Novel
Janna dan Pria Bersayap Api
DMRamdhan
Flash
Bronze
Sepadan
DMRamdhan
Flash
Indah yang Sejati
DMRamdhan
Novel
Bronze
Layang-Layang Putus Tak Pernah Salah
DMRamdhan
Novel
Bronze
Adolescent Crash
DMRamdhan
Flash
Bronze
L'esprit de L'escalier
DMRamdhan
Flash
Bronze
Cermin Waktu
DMRamdhan
Flash
Sejatinya Indah
DMRamdhan
Novel
Bukan Pacaran Biasa
DMRamdhan
Novel
Bronze
FATEBENDER
DMRamdhan
Novel
Bronze
Kecuali Monyet
DMRamdhan