Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
His Humor Vitreous P.2
0
Suka
373
Dibaca

Ryu sengaja meninggalkan Nonna hanya berdua dengan Joshua di apartemennya. Dalam kegelisahannya, Ryu menggigit kuku ibu jarinya, merapal serangkaian kata-kata seolah itu mantra untuk menguatkannya, meredam api yang bergemuruh di hati dan pikirannya.

"Non, aku percaya sama kamu, please kali ini tetap disisi aku," kata Ryu lirih.

Duduk di balkon apartemen miliknya yang masih berada di tower yang sama dengan apartemen biasa tempatnya tinggal bersama Nonna, kegelisahan Ryu terbaca oleh Gabriel, salah satu orang kepercayaannya selain Joshua.

"Ryu, haruskah gue nyalain cctv buat lihat kondisi di sana?" tanya Gabriel yang juga sahabat masa kecilnya.

"No, don't do it. Gue percaya sama Nonna dan Joshua," jawab Ryu mencegah.

"Gue bicara kali ini sebagai sahabat lo dan gue benci liat lo begini. Sikap lo enggak nunjukin itu. Am I wrong?" tanya Gabriel.

"Iel, stop," kata Ryu sambil meletakkan jari di depan mulutnya sendiri, meminta Gabriel berhenti bicara.

Saat suara ponselnya berdering dan memecah kesunyian, Ryu segera bergegas diikuti Gabriel dibelakangnya.

Gabriel paham betul, satu hal yang bisa membuat Ryu sepanik ini hanya satu orang, satu nama, Nonna.

Setelah tiba di apartemen tempat tinggalnya, Ryu segera berlari ke kamar dan dunianya terasa runtuh saat melihat Joshua duduk di sisi Nonna, menatap dan menggenggam tangan Nonna yang tertidur lelap.

Bukan marah atau kesal pada Joshua, karena kekhawatiran Ryu atas kondisi Nonna menjadi hal yang utama saat ini.

"Dia kenapa sampai begini lagi? Kalian bicara apa? Aku sudah bilang, ingatan dia baru kembali, jangan maksa dia buat mengingat hal yang menyakitkan Josh," kata Ryu dengan suara rendahnya.

Joshua beranjak dari sisi Nonna dan membiarkan Ryu yang kini duduk di sana menggantikannya.

"It's all my fault," kata Joshua.

"Dokter udah periksa kondisinya, benar dugaan kamu, dia terlalu syok dan tadi tiba-tiba pingsan," jelas Joshua.

Gabriel yang hanya duduk di sofa depan tv melihat sosok Joshua keluar dari kamar. Entah takdir seperti apa yang kini mengikat mereka bertiga, Gabriel benar-benar tak bisa memahaminya.

Sebagai orang yang sama-sama bekerja untuk Ryu dan sama-sama berstatus sebagai sahabat, Gabriel memang lebih lama mengenal Ryu dibanding Joshua. Bagaimana Joshua hadir dalam kehidupan Ryu dan Nonna juga Gabriel tahu, bagaimana hancurnya Ryu saat Nonna dulu menikah dengan Joshua, Gabri...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
Bronze
His Humor Vitreous P.2
rintan puspita sari
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Novel
My Id Is Smeagol
Gloria
Novel
Bunga, Air, dan Awan
Azima F. Nawa
Novel
Bronze
DI kejar Dosa Masa Lalu
Pricilia Zhany
Novel
Dari ANRES untuk SHENA
Devi Jum'atika
Novel
Bronze
Di Balik Bangau Kertas
Larasatiameera
Flash
Angan Selintas
Ralali Sinaw
Flash
Kedai Enggar
Putri Oktaviani
Cerpen
JANJI MELATI
Azalia Lenka
Novel
Memoria
Fiha Ainun
Novel
Me And My Pure Fantasy
Uzi Aulia
Novel
Bronze
NOSOCOME
Utep Sutiana
Skrip Film
Mr. Clean and Mrs.Dirty
Cia
Novel
Resonansi Kelam
Novian
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
His Humor Vitreous P.2
rintan puspita sari
Cerpen
Bronze
Phoebe
rintan puspita sari
Cerpen
Sleeping Under the Rain
rintan puspita sari
Cerpen
Bronze
His Humor Vitreous
rintan puspita sari
Skrip Film
Paus dan Kucing
rintan puspita sari
Cerpen
Tetanggaku Alien
rintan puspita sari
Cerpen
Bronze
Ice Americano, Please
rintan puspita sari
Novel
Gading
rintan puspita sari