Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hujan dari semalam masih tak kunjung reda sampai pagi ini. Mencoba mengembalikan kewarasan setelah tidur 2 jam saja, Aqua mencoba duduk di tempat tidurnya yang sebenarnya masih ingin memeluknya lebih lama. Menarik napas panjang, memejamkan mata dan berhitung dari 50 hingga nol.
Setelah selesai, Aqua meraih kacamata di atas nakas, menurunkan kakinya, meraba untuk mencari sandal kamar. Berjalan ke meja untuk mengambil air minum dan menyalakan laptop.
"Thank Jesus, for this beautiful morning," ucapnya berusaha mengafirmasi hal positif.
Memulai memeriksa pekerjaan yang tadi dini hari belum sepenuhnya dia selesaikan, melanjutkan menulis artikel. Pekerjaan sebagai jurnalis sudah ditekuninya selama 8 tahun, dan kebiasaan kurang tidur seperti ini sudah bukan hal baru baginya, setidaknya mata dan tubuhnya. Pekerjaan yang menuntut kecepatan dan ketepatan itu membuat Aqua melatih dirinya untuk cepat membuka mata apa pun kondisinya.
Saat jarinya sibuk menulis artikel lanjutan dari liputan khusus semalam, ponselnya berdering tanda alarm yang memang dipasang tanpa ada manfaatnya.
Santai meletakkan kembali ponselnya dalam posisi terbalik, Aqua butuh waktu dua jam untuk akhirnya menyelesaikan artikelnya.
Sebenarnya Aqua bukan orang tak mampu, kedua orangtuanya cukup berada meski tak tinggal di Jakarta. Orangtuanya tinggal di Jogja dan memiliki usaha restoran cukup besar dan diwariskan secara turun temurun yang kemudian berkembang menjadi usaha perhotelan. Kalau mau, Aqua bahkan tak perlu bekerja keras di Jakarta, tapi bagaimana pun ini jalan ya...