Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
0
Suka
882
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hawa. Sebenarnya namanya indah, diambil dari (konon) nama perempuan pertama yang ada di bumi. Yang konon lahir dari tulang rusuk Adam. Laki-laki pertama yang ada di bumi. Tapi Hawa menyesali namanya. Hawa bahkan menyesali dia dilahirkan sebagai perempuan, apalagi dinamakan Hawa. Dia merasa lemah sekali punya vagina, ditambah namanya yang buat dia semakin lemah. 

Hawa membenci perempuan, makhluk yang sudah ditakdirkan lemah tak berdaya. Itu tandanya dia benci dirinya sendiri, sebagai seorang perempuan, apalagi dia bernama Hawa. ‘Sialan!’ pikirnya. ‘Jika aku bisa memilih, aku ingin dilahirkan sebagai laki-laki. Tapi sebagai laki-laki pun aku akan tetap membenci perempuan.’

Pikiran-pikiran Hawa tidak ti...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Lukisan Tiara
wdya
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Novel
Bronze
KALA CINTA
Yeni Lestari
Novel
Bidak Catur
Bimasakti
Novel
Kalut
Abe Ruhsam
Novel
Bronze
Arsya
Aisya MJ
Novel
Bronze
Iddah : Masa Menunggu Sebelum Cinta Datang
ahmad dicka hudzaifi
Novel
YAPPA MARADDA
Sika Indry
Flash
TEGO
Martha Z. ElKutuby
Novel
Sanubari
Shinta Jolanda Moniaga
Novel
Bronze
Kekasih Halu Jadi Nyata
sapriani
Komik
Bronze
Salvation
Mery Shera
Cerpen
Bronze
Mutiara Terpendam
Fitri Yeni Musollini
Novel
Mbah To
kiki
Novel
Penata Hati
Fani Fujisaki
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hawa: Homoseksual sapien
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Flash
Aku Menulis Tentang Kau
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda
Flash
Kerinduan
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Retori Ironi Cinta
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda