Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
Hasud (t)
1
Suka
211
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cahaya itu kian menyisihkan keberadaan mereka berdua yang terus berlari menjauh dari jangkauan perciknya. Kaki bajanya kian merapuh. Lalu tersungkur di trotoar yang tenang. 

“Hasut, istriku. Ketenangan di jalan ini makin melemahkan kakiku. Nafasku makin terengah-engah. Ayo kita segera cari kegaduhan dan pertikaian. Sehingga kekuatan kita pulih kembali,” ucap Hasud dengan tubuh lunglai dan kaki terseok-seok.

“Mau cepat bagaimana lagi? Dalam hitungan sepuluh langkah saja, kakiku akan kehilangan kekuatan. Arus energi yang menjalari urat-uratku kian menipis,” tanggap sang istri seraya membenarkan rambut kawat yang menghalangi matanya.

Hasud terpana memandangi istrinya yang sudah tersungkur di trotoar itu. Kemudian mendongak ke langit yang sudah sekian lama tidak pernah menyemburkan petir. Dia bergumam dengan geram, “ini gara-gara tongkat Muhammad di genggaman pengkhotbah bersorban dan pakaian serba putih di singgasana mimbar emas itu.” 

“Menurut sensor otak energiku, stok kekuatanku sudah sangat menipis. Sepuluh langkah saja, kakiku sudah tak berfungsi,” rintih Hasut.

Hasud berpikir keras untuk menghadapi penderitaan berat yang dia tanggung saat ini. Dia melihat pantulan luas dunia dari langit bening. Semua darah pertikaian sudah kering dan hanya tinggal lukisan-lukisan kenangan yang ditoreh oleh para seniman. Gambaran sadis peperangan hanya terpotret dari cerita-cerita para novelis dan penyair. 

Sang pengkhotbah itu terkekeh-kekeh sambil memegang erat tongkat bercahaya keemasan. “Muhammad! Muhammad! Muhammad! Sang rahmat pembawa kedamaian alam semesta!” Begitu suara sang pengkhotbah yang berulang-ulang memantul dari langit cerah itu. Mendengar suara itu, Hasud makin kekurangan energi. Segera ia turunkan pandangan ke bawah, kembali ke wajah istrinya yang makin melas.

“Aku sudah menyerukan kepada anak-anak kita di berbagai wilayah untuk mas...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp4,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
salam kenal kak.
duh hasud
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
Hasud (t)
Muhaimin El Lawi
Novel
Bronze
Langit Berdarah
Amelynzah
Novel
Bronze
Luka Mey
Flora Darma Xu
Novel
Bronze
Sang Kiai
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Ini Bukan Kudeta
Mizan Publishing
Novel
Dear Malaikat Izrail
princess bermata biru
Novel
Gold
KKPK Aku Calon Presiden
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Luka Yang Tak Pernah SEMBUH
Maria Ulfa
Cerpen
Bronze
Antara Utara dan Selatan
Silvarani
Novel
BELENGGU DENDAM
Freya
Novel
Pita Merah
Miftachul W. Abdullah
Novel
Gold
Flying High
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Dialektika Mei
Lukita Lova
Novel
Gold
Seteru 1 Guru
Mizan Publishing
Novel
Gold
Cinta Indonesia Setengah
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hasud (t)
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Mimpi yang Dikubur Hidup-Hidup
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Baliho
Muhaimin El Lawi
Novel
Bronze
Laduni
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Pukuc Kadit Odlas
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Reinkarnasi Umar
Muhaimin El Lawi