Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
Hasud (t)
2
Suka
4,274
Dibaca

Cahaya itu kian menyisihkan keberadaan mereka berdua yang terus berlari menjauh dari jangkauan perciknya. Kaki bajanya kian merapuh. Lalu tersungkur di trotoar yang tenang. 

“Hasut, istriku. Ketenangan di jalan ini makin melemahkan kakiku. Nafasku makin terengah-engah. Ayo kita segera cari kegaduhan dan pertikaian. Sehingga kekuatan kita pulih kembali,” ucap Hasud dengan tubuh lunglai dan kaki terseok-seok.

“Mau cepat bagaimana lagi? Dalam hitungan sepuluh langkah saja, kakiku akan kehilangan kekuatan. Arus energi yang menjalari urat-uratku kian menipis,” tanggap sang istri seraya membenarkan rambut kawat yang menghalangi matanya.

Hasud terpana memandangi istrinya yang sudah tersungkur di trotoar itu. Kemudian mendongak ke langit yang sudah sekian lama tidak pernah menyemburkan petir. Dia bergumam dengan geram, “ini gara-gara tongkat Muhammad di genggaman pengkhotbah bersorban dan pakaian serba putih di singgasana mimbar emas itu.” 

“Menurut sensor otak energiku, stok kekuatanku sudah sangat menipis. Sepuluh langkah saja, kakiku sudah tak berfungsi,” rintih Hasut.

Hasud berpikir keras untuk menghadapi penderitaan berat yang dia tanggung saat ini. Dia melihat pantulan luas dunia dari langit bening. Semua darah pertikaian sudah kering dan hanya tinggal lukisan-lukisan kenangan yang ditoreh oleh para seniman. Gambaran sadis peperangan hanya terpotret dari cerita-cerita para novelis dan penyair. 

Sang pengkhotbah itu terkekeh-kekeh sambil memegang erat tongkat bercahaya keemasan. “Muhammad! Muhammad! Muhammad! Sang rahmat pembawa kedamaian alam semesta!” Begitu suara sang pengkhotbah yang berulang-ulang memantul dari langit cerah itu. Mendengar suara itu, Hasud makin kekurangan energi. Segera ia turunkan pandangan ke bawah, kembali ke wajah istrinya yang makin melas.

“Aku sudah menyerukan kepada anak-anak kita di berbagai wilayah untuk mas...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp4.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
Hasud (t)
Muhaimin El Lawi
Novel
Menyelamatkanmu zero(sebelum kelahiran)
Saya seani
Novel
Gold
Andai Aku Hidup Sekali Lagi
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Maya
sukadmadji
Novel
Gold
Inilah Jalan Hijrahku
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Mimpi Yang Tak Membawaku Pulang
Temu Sunyi
Novel
Gold
Tiga Sandera Terakhir
Noura Publishing
Flash
Footprints in the Sands of Time
Rizky Yahya
Novel
Gold
Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto
Mizan Publishing
Novel
Mengikat Makna Selamanya
Mizan Publika
Novel
Tahu-tahu Jodoh
anonymous pout
Cerpen
Bronze
Jejak Waktu Hilang
Rio Andrian
Novel
Hong, Qilin, dan Dua Negeri
Petrus Setiawan
Novel
Cerita Tentangku ( Kisah Hidup Penulis )
Zizan
Cerpen
Bronze
Burung-burung Itu Tak Berkata Lagi
Andriyana
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hasud (t)
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Reinkarnasi Umar
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Pukuc Kadit Odlas
Muhaimin El Lawi
Novel
Bronze
Laduni
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Baliho
Muhaimin El Lawi
Cerpen
Bronze
Mimpi yang Dikubur Hidup-Hidup
Muhaimin El Lawi
Novel
Cinta di Bawah Langit Hitam
Muhaimin El Lawi