Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Harmoni Kegelapan
0
Suka
1,325
Dibaca

Di bawah temaram lampu kerja, dr. Adrian Sanjaya menyeka keringat dingin di pelipisnya. Di usianya yang baru menginjak kepala tiga, ia sudah memimpin salah satu klinik psikiatri paling dihormati di kota. Adrian dikenal karena metode hipnoterapi inovatifnya yang terbukti efektif, bahkan pada kasus-kasus yang paling sulit sekalipun. Namun, belakangan ini, ia merasa keahliannya diuji hingga ke batas terluar. Beban mental dari setiap pasien yang ia tangani mulai merambat, bukan hanya di ruang konsultasi, tapi juga ke dalam kehidupan pribadinya.

Adrian memutar ulang rekaman sesi terapi hari itu. Suara bisikan pilu Santi, seorang wanita muda dengan mata kosong yang terus-menerus mendengar suara-suara menghasut. "Mereka menyuruhku melukai diriku sendiri, Dok. Mereka bilang aku pantas merasakan sakit," bisik Santi dengan suara bergetar. Adrian mencoba menenangkan, meyakinkan Santi bahwa suara-suara itu hanyalah delusi, produk dari trauma masa lalu. Namun, saat ia menekan tombol stop pada perekam, bisikan itu seolah masih menggantung di udara, merayap masuk ke dalam benaknya.

Selain Santi, ada dua kasus lain yang paling membebaninya. Yang pertama adalah Aisyah, gadis remaja yang teguh meyakini bahwa boneka lamanya hidup dan mengawasinya. "Boneka itu mengedipkan mata, Dok. Kadang-kadang, ia bergeser sendiri dari tempatnya," kata Aisyah dengan nada yakin. Adrian, secara profesional, menduga ini adalah manifestasi dari kecemasan sosial dan rasa kesepian. Namun, setiap kali ia memejamkan mata, bayangan boneka dengan mata kancing yang menyeramkan itu muncul, seolah-olah Aisyah tidak mengarang cerita.

Kasus ketiga adalah Bima, seorang pria paruh baya yang dihantui oleh rasa bersalah yang irasional. Istrinya meninggal karena kanker paru-paru stadium akhir, tetapi Bima bersikeras bahwa kematian istrinya adalah kesalahannya. Ia percaya bahwa ia telah "meracuni" istrinya secara perlahan, meski ia tidak pernah melakukan hal itu. Bima datang dengan tatapan mata kosong dan suara lirih, "Saya penyebabnya, Dok. Saya monster. Saya pantas dihukum."

Tiga pasien, tiga beban mental yang berbeda. Bisikan Santi yang menuntut rasa sakit, tatapan mata kosong Bima yang dipenuhi rasa bersalah, dan bayangan boneka Aisyah yang mengintai. Ketiganya mulai menyatu, membentuk simfoni kegelapan yang terus-menerus mengganggu pikiran ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
WARISAN KETIGA
IGN Indra
Cerpen
Pawang dan Gajah Berair Mata
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
Di Balik Sebuah Kecelakaan : Arka Dan Senyuman Terakhir
muhamad jumari
Novel
Bronze
Diburu Oleh Mayat Hidup
Handi Yawan
Cerpen
MISTERI PETI KACA
Eddy Cahyo Tutuko
Cerpen
Bronze
Setan-Setan dalam Rumah
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Indigo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah dan Rumah Itu
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Kuyang
Glorizna Riza
Cerpen
Bronze
GAGAK DAN KUTUK
Bungaran gabriel
Cerpen
Boneka Terkutuk
Amelia Purnomo
Novel
Janji Untuk Pergi
langit.eileen
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Indigo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Backpacker Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penunggang Kuda Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sahabat Ku Maafkan Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Imajiner Yang Nyata
Christian Shonda Benyamin