Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Harmoni Kegelapan
0
Suka
2,690
Dibaca

Di bawah temaram lampu kerja, dr. Adrian Sanjaya menyeka keringat dingin di pelipisnya. Di usianya yang baru menginjak kepala tiga, ia sudah memimpin salah satu klinik psikiatri paling dihormati di kota. Adrian dikenal karena metode hipnoterapi inovatifnya yang terbukti efektif, bahkan pada kasus-kasus yang paling sulit sekalipun. Namun, belakangan ini, ia merasa keahliannya diuji hingga ke batas terluar. Beban mental dari setiap pasien yang ia tangani mulai merambat, bukan hanya di ruang konsultasi, tapi juga ke dalam kehidupan pribadinya.

Adrian memutar ulang rekaman sesi terapi hari itu. Suara bisikan pilu Santi, seorang wanita muda dengan mata kosong yang terus-menerus mendengar suara-suara menghasut. "Mereka menyuruhku melukai diriku sendiri, Dok. Mereka bilang aku pantas merasakan sakit," bisik Santi dengan suara bergetar. Adrian mencoba menenangkan, meyakinkan Santi bahwa suara-suara itu hanyalah delusi, produk dari trauma masa lalu. Namun, saat ia menekan tombol stop pada perekam, bisikan itu seolah masih menggantung di udara, merayap masuk ke dalam benaknya.

Selain Santi, ada dua kasus lain yang paling membebaninya. Yang pertama adalah Aisyah, gadis remaja yang teguh meyakini bahwa boneka lamanya hidup dan mengawasinya. "Boneka itu mengedipkan mata, Dok. Kadang-kadang, ia bergeser sendiri dari tempatnya," kata Aisyah dengan nada yakin. Adrian, secara profesional, menduga ini adalah manifestasi dari kecemasan sosial dan rasa kesepian. Namun, setiap kali ia memejamkan mata, bayangan boneka dengan mata kancing yang menyeramkan itu muncul, seolah-olah Aisyah tidak mengarang cerita.

Kasus ketiga adalah Bima, seorang pria paruh baya yang dihantui oleh rasa bersalah yang irasional. Istrinya meninggal karena kanker paru-paru stadium akhir, tetapi Bima bersikeras bahwa kematian istrinya adalah kesalahannya. Ia percaya bahwa ia telah "meracuni" istrinya secara perlahan, meski ia tidak pernah melakukan hal itu. Bima datang dengan tatapan mata kosong dan suara lirih, "Saya penyebabnya, Dok. Saya monster. Saya pantas dihukum."

Tiga pasien, tiga beban mental yang berbeda. Bisikan Santi yang menuntut rasa sakit, tatapan mata kosong Bima yang dipenuhi rasa bersalah, dan bayangan boneka Aisyah yang mengintai. Ketiganya mulai menyatu, membentuk simfoni kegelapan yang terus-menerus mengganggu pikiran ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Horor family
angkaribut
Cerpen
Bronze
Arwah-Arwah yang Mencari Pintu Surga
Sri Wintala Achmad
Flash
Hutan Berkabut Putih
Martha Z. ElKutuby
Novel
Santri Tak Kasat Mata
Hanif Hilmi Ali
Flash
Bronze
1000 SUARA
Alvin Suhadi
Flash
Bronze
Pemakaman Jhon Mortonson karya Ambrosr Bierce penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Flash
DINARA Tak Ada Lagi Jalan Pulang
Hans Wysiwyg
Cerpen
The Secret of the Forbidden at Villa Van den Berg
Erdem Emre
Novel
Gold
Fantasteen Mistery of Archelloite
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Ghost Dormitory in Hiroshima
Mizan Publishing
Novel
SAMBAT
iqbal syarifuddin muhammad
Flash
Petak Umpet
Esti Farida
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
Perjanjian~Novel~
Herman Sim
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Harmoni Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ujung Koridor
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tak Ada Percaya Pada Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Catatan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kakek Memanggil
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Yakin Ini Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pudar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 04
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terjebak Dunia Arwah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pusaka Naga Hitam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin