Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Hantu Air
0
Suka
859
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hard by, a yawning hillside grotto breathes,

From deeps unvisited, a dull, dank air

That sears the leaves on certain stunted trees

Which stand about, clawing the spectral gloom

With evil boughs.

— Sajak The Poe-et’s Nightmare oleh H. P. Lovecraft

Aku pikir hidupku seharusnya tidak berantakan. Aku masih muda, cukup mapan untuk pria seusiaku. Di usia 27 tahun aku telah diberkati istri yang cantik yang melahirkan satu malaikat kecil. Ia bermata bening dan punya senyum menawan yang sukar dilupakan persis wajah ibunya. Ah, Dira, istriku itu adalah wanita yang pernah kukejar di kampus di tahun pertama aku berkuliah. Namun dahulu ia tak pernah menyambut perasaanku, dan aku cukup maklum kala itu sebab aku masih amat susah dan kumuh. Kemudian takdir bekerja mempersatukan kami. Aku lulus setahun lebih awal darinya dan bekerja di sebuah perusahaan pengolahan kayu. Di kantor itulah kami saling mengenal satu sama lain. Menjalin hubungan dekat. Dan hanya butuh dua tahun bagi kami buat memutuskan menikah. 

Aku tidak mengarang betapa singkatnya awal-mula pernikahan kami. Istriku bukanlah orang yang bisa tahan menunggu dan aku pun gampang mengambil keputusan tanpa perlu melibatkan persetujuan keluargaku. Mengenai keluargaku, mereka orang yang kolot. Kekolotan ini sedemikian wajar karena mereka sejak lahir dan bernapas berada dalam perangkap ketololan bernama dusun. Di desa yang dialiri sungai itulah nenek moyangku berkembang biak seperti jamur yang menaburkan sporanya ke setiap tanah-tanah kosong tak berpenghuni. Di zaman orang-orang sudah mengemudi dengan mengebut di jalanan menuju ke kantor atau pagi-pagi menunggu antrian masuk pabrik, mereka berangkat mencangkul huma atau justru berenang-renang di air sungai keruh sewarna tanah. Memeriksa pukat dan perangkap ikan. Hidup yang membosankan dan purba!

Aku ingat, Bapak tak suka begitu mendengar...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Hantu Air
Eka Nawa Dwi Sapta
Flash
Bronze
Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Oleh-oleh
Ari S. Effendy
Cerpen
Bronze
Teman Ilusi
SUWANDY
Novel
Bronze
Koma Karmila
Herman Sim
Novel
SONGKO
M A R U T A M I
Skrip Film
Trauma Generasi
Vitri Dwi Mantik
Flash
Dream Claustrophobia
Halimah RU
Flash
Bronze
Malam Jumat
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
DI BALIK KAMPUS (1998)
Embart nugroho
Flash
Khayalan Babu
Muhammad Yunus
Novel
Bronze
Sumur Ditengah Hutan
Faizal Ablansah Anandita, dr
Flash
Hantu
Arwis Pitha
Novel
Pendakian Terakhir
Uki.Sari
Novel
Gold
Fantasteen Double R
Mizan Publishing
Flash
Bronze
A Mysterious Sign on A Red Sofa
Shabrina Farha Nisa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Hantu Air
Eka Nawa Dwi Sapta
Cerpen
Setan Jabal Rokok
Eka Nawa Dwi Sapta
Cerpen
Bronze
Si Mata Hijau
Eka Nawa Dwi Sapta
Cerpen
Bronze
Nada y Pues Nada
Eka Nawa Dwi Sapta
Cerpen
Bronze
Rahasia Sumur Setan
Eka Nawa Dwi Sapta