Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sementara bagiku, Ibu seperti cahaya lampu tidur yang menyala di tengah gelap ruang. Meskipun remang, Ibu seperti terang lampu tidur yang menerangi kami dengan hangat.
7 tahun lalu…
Aku membuka mata dari panjangnya mimpi, menyaksikan sinar matahari menyusup pelan melalui celah jendela kamar dengan setengah sadar. Sisa lelah dari kegiatan di sekolah kemarin masih terasa di sekujur tubuh. Anehnya, rumah rasanya lebih hangat hari ini, bukan hanya karena sinar matahari yang mencuri masuk, tapi karena suara-suara yang begitu akrab terdengar di luar kamar.
Aku menguap kecil, lalu bangkit perlahan. Biasanya Ibu akan mengomel jika aku bangun kesiangan. Tapi hari ini, ia membiarkanku lebih lama meredam diri di dalam kamar. Ibu tahu, tubuhku lelah menempuh batasnya.
Dengan mata masih setengah tertutup, Aku melepas diri dari kasur lalu berjalan menuju ruang tengah. Dan disanalah mereka—Kakek dan Nenek duduk di sofa sambil bercengkerama dengan Ibu. Wajah mereka berseri hangat ketika melihatku.
“Baru bangun, Kak?” tanya Nenek dengan senyum hangatnya menyambut.
“Iya, Nek,” jawabku pelan, menyalami tangan keriputnya yang selal...