Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
"Wanita jalang itu tidak henti hentinya membuat ulah, aku sudah sangat muak."
"Kau benar, Jika bukan karena upah yang cukup, Sudah lama aku berhenti dari tempat ini"
"Pelayan pribadinya lagi lagi mengundurkan diri minggu lalu"
"Ssstt..."
Mereka menghentikan obrolannya setelah menyadari keberadaan ku di depan pintu masuk.
"Selesaikan tugas kalian!" Tegur ku pada kedua wanita yang kini tengah menunduk menghadap ku.
Pelayan pelayan disini memang sangat suka bergosip. Dan sebagai kepala pelayan di tempat ini, Aku bertanggung jawab penuh dengan semua pelayan yang bertugas. Ini pekerjaan yang melelahkan. Hampir setiap minggu aku harus mengurus pelayan yang mengundurkan diri. Belum lagi urusan pelayan pelayan baru.
Tak bisa dipungkiri, ini semua karena Kinanti Arumi Bakrie. Puteri tunggal dari keluarga paling berpengaruh di kota ini, Sekaligus tempat ku bekerja saat ini. Parasnya yang rupawan serta semua kemewahan yang dia terima sepanjang hidupnya, tidak luput dari perhatian dan rasa iri orang orang.
Namun berbeda dengan apa yang publik ketahui. Nona Arumi tidak seperti yang di rumorkan. semua pelayan tahu jika dia hanyalah wanita gila dengan cangkang yang sempurna. Perangainya yang anggun dan lembut berhasil menipu semua orang.
Belum lagi tubuh yang ideal dengan wajah paripurna yang memikat siapa saja yang melihatnya. Tidak akan ada yang mengira jika Minggu ini dia sudah membunuh dua orang pelayan pribadinya. Penyiksaan, Kekerasan, bahkan pelayan yang tiba tiba menghilang bukan hal yang baru ditempat ini.
Sekitar pukul 23.22 malam itu, Seperti biasa nona itu akan menggila. dia akan berkeliling dan mulai berteriak membuat keributan. jika tidak menyakiti dirinya sendiri, Dia akan menyakiti orang disekitarnya. Bahkan tidak jarang hingga menghilangkan nyawa. Dimana sebenarnya tidak ada yang benar benar melihatnya langsung. Pada dasarnya seperti rumor liar diantara pelayan, Yang seperti dibenarkan oleh bungkamnya nona sendiri. Tetapi karena kebiasaannya yang senang menyiksa orang, Serta penemuan mayat yang rutin di tempat ini, Seperti membenarkan dugaan para pelayan.
Tuan dan nyonya tidak peduli. Atau lebih tepatn...