Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Gunung Larang
1
Suka
1,229
Dibaca

Di bawah sorot sinar rembulan yang merangsak masuk menembus celah rimbunnya pohon kelengkeng. Di bawah pohon itu, terdapat tiga pemuda tengah duduk melingkar di depan bara api unggul. Kepulan asapnya menggumpul ke langit, bersamaan dengan obrolan ketiganya yang menguap tak tentu arah.

Dari nada suaranya, terdengar jelas seperti menyimpan suatu resah dalam jiwanya.

"Mau sampai kapan coba kita bergantung kepada kedua orang tua?" Irfan Hamdani memulai sebuah obrolan.

"Iya, terkadang aku juga kepikiran seperti itu," sahut Asep Somantri.

"Kamu gak kepikiran seperti itu Kucrit?" tanya Irfan.

"Engga sih engga terlalu," jawabnya.

"Lah, Si Kucrit ditanya, orang bapaknya punya tokok di mana-mana," timpal Somantri.

"Apa sih, tetep aja aku juga harus mandiri," sela Kucrit membela diri.

Getaran suara ketiga pemuda itu, begitu pun dengan postur tubuhnya nampak masih berusia dua puluh tahunan. Dan mungkin...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp50.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Gunung Larang
Rafi Asamar Ahmad
Flash
Bronze
Gayatri
Hanifa Rahma
Cerpen
Bronze
D I D
awod
Cerpen
Bronze
Lembah yang Membeku
Santi sariah
Cerpen
Bronze
Sisa Surat yang tertinggal
kevin andrew
Cerpen
Bronze
Pengabar Kematian
Omius
Novel
Bronze
Hitam Putih Wanasaba
Wulansaf
Novel
Warisan Simbok
cyintia caroline
Cerpen
Bronze
The Holders Of End
Miss Anonimity
Flash
Bronze
Harimau Mimpi karya Jorge Luis Borges. Penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Skrip Film
RUBBY DI LAPUTA
Qothrunnada Salsabila Meardhy
Cerpen
MY MUSE
KIN DOUTZEN
Flash
Bronze
AI, Pria Tua, di Malam Natal
Nuel Lubis
Cerpen
Lorong 47
Penulis N
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Gunung Larang
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Direstui Oleh Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Memendam Rasa
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Hampir Tidak Percaya
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Gara-gara Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Saling Mengisahkan
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Pulang Dengan Tangan Kosong Kedua Kalinya
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Murat
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Tidak Mengenal Usia
Rafi Asamar Ahmad