Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Giant's Heart
0
Suka
2,280
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Berbalik

Memasuki masa akhir sekolah menengah atas (SMA), Takeshi Gouda alias Giant harus merasakan kehidupan yang pilu. Ia bersama keluarganya terpaksa pindah dari Tokyo ke Asahikawa di Perfektur Hokkaido. Hal tersebut lantaran kasus perundungan yang ia lakukan dilaporkan ke kepolisian oleh sang korban.

Giant dikenal sebagai anak perkasa dan selalu ingin berkuasa. Ia kerap memaksakan kehendaknya kepada siapa pun, terutama kepada Suneo Honekawa dan Nobita Nobi. Jika keinginannya tidak dipenuhi, maka pukulan atau tendangan didaratkan kepada dua temannya tersebut.

Kini, di sekolah yang baru, ia dipandang tak ubahnya seekor panda yang tercebur ke kubangan lumpur. Semua perbuatan di masa lalu seakan berbalik menghinakan dirinya.

“Heh, Gendut!” panggil Hiroto Matsuyama, sang ketua kelas. Kakinya memasuki ruang belajar dengan hentakan yang arogan.

Giant mendelik. Kesal menyerap ke dadanya sebab mendapat sapaan yang kasar. Namun, ia segera ingat untuk bersikap biasa. Jika menuruti emosi, akan berpotensi mendatangkan petaka (lagi).

“Gue laper. Tadi gue nggak sempat sarapan di rumah. Beliin gue makanan di kantin dong. Makanan yang harus bisa mengenyangkan, ya,” suruh Hiroro sembari menatap Giant setajam pisau.

Giant bangkit dari duduknya. Ia julurkan tangan kanan untuk menadah uang dari Hiroto.

“Apa maksud lu? Lu mau cari gara-gara sama gue?” Hiroto menggebrak meja yang ada hadapan Giant. “Badan lu besar. Jajan lu juga pasti banyak, kan? Apa salahnya menyisihkan sedikit saja bakal timbunan lemak lu buat gue?”

Satu tarikan napas dihela oleh Giant untuk menetralisasi suasana hati. Lebih baik menuruti perintah sang “penguasa” daripada mendebatnya. Anggap saja sebagai salam perkenalan, meski pemalakan disertai hinaan amatlah menjengkelkan, menyulut amarah.

Dalam titian langkah menuju kantin, Giant merenung sejak. Dia teringat sikap serupa dengan Hiroto yang dulu seringkali ia tebar. Selalu memaksakan keinginan dibubuhi dengan menyerang sisi personal seseorang supaya orang tersebut gentar dan tunduk.

Setiba di kantin, Giant merogoh saku celana sambil mengamati harga setiap makanan yang tertera. Sayangnya, hanya ada seratus yen yang bersemayam. Jumlah yang sepertinya tidak cukup untuk mengisi perut.

Giant lantas berkeling dari satu kios ke kios yang lain. Perasaan cemas menghampiri karena tak ada makanan yang bisa ditukar dengan nominal yang dimiliki, kecuali air mineral.

Giant berdiskusi dengan nurani. Ia tak mungkin terus berdiri menanti keajaiban. Bawa saja apa yang bisa dibeli, kukuhnya dalam hati.

Di tengah kebingungan, Giant dihampiri oleh seorang siswi cantik berambut sebahu. Dia meraih tangan Giant dengan lembut. Seketika Giant merasa bak dikelilingi kupu-kupu bersayap indah. Tangannya gemetar menahan grogi.

“Berikan ini saja kepada Hiroto,” ujar siswi tersebut. Dia menyerahkan dua onigiri dan sebotol air mineral kepada Giant.

“Ba… ba… bagaimana kamu bisa tahu a… apa yang sedang aku cari?” tanya Giant, terbata.

“Namaku Rena. Salam kenal, ya.” Si siswi cantik menjulurkan tangan untuk berkenalan. “Hiroto memang terkadang berlebihan mengerjai murid baru. Aku harap kamu tidak tertekan menghadapi dia,” sambungnya dihiasi sebaris senyuman.

Giant mematung. Ada rasa tak percaya membahana dalam jiwanya. Sebuah pengalama...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
Pamit
Rolly Roudell
Skrip Film
Endless
Sanhyua
Flash
Sebentar, Nak, Ada yang Belum Pulih
Atsuka D
Cerpen
Bronze
Giant's Heart
Jasma Ryadi
Novel
Bronze
Rainbow In My Love
ArsheilaW
Novel
Negeri Sakura
Septiani Amzar
Cerpen
Bronze
Tetangga Baru
Viola khasturi
Cerpen
Bronze
COPET
Gie_aja
Novel
My First Year
Lalimara
Skrip Film
Sajak.
Kevin Fauzan Arjuna
Flash
Dhi dan Takdir
nisaaa
Flash
Lelucon Kehidupan
Tuteyoo
Cerpen
Ibu, Mana Bapak?
Zii
Skrip Film
andai
Hank Wijaya
Cerpen
Bronze
PERSAHABATAN DI TENGAH RIMBA
Nisa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Giant's Heart
Jasma Ryadi
Flash
Ekuinoks
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Setan-Setan dalam Rumah
Jasma Ryadi
Flash
Di Tepi Jurang
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Satu Kali Lagi
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Ayah, Ke Mana Orang-Orang Setelah Mati?
Jasma Ryadi
Flash
Bagaimana Jika Aku Tidak Menikah?
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Aku Durhaka
Jasma Ryadi
Flash
Mereka Bilang Aku Setan
Jasma Ryadi
Flash
Sandekala
Jasma Ryadi
Flash
Sosok yang Lain
Jasma Ryadi
Flash
Semangkuk Bakso
Jasma Ryadi
Flash
Lintang
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Ketika Kata-Kata Kembali
Jasma Ryadi