Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Self Improvement
Bronze
Gara-gara Ayah
0
Suka
432
Dibaca

Ade selama tiga puluh tahun hidup di dunia, ia tidak pernah bangun dari tidurnya, sebelum langit terlihat sudah terang.

Bukan karena Ade malas untuk bangun lebih pagi. Sebagaimana kebanyakan orang beranggapan bahwa bangun lebih pagi pada jam tiga atau jam empat itu segar dan bikin awet muda.

Ade bukan tidak mau seperti kebanyakan orang bangun lebih pagi katanya baik. Hanya saja, ia pernah satu kali dalam hidupnya merasakan bangun tidur ketika langit masih dalam keadaan gelap. Itu pun telah berlalu dua puluh empat tahun silam, sewaktu Ade masih berusia 6 tahun.

Ade masih ingat betul saat ayahnya Sasmita, ada membangunkannya, "Nak bangun, bukannya kamu sekolah hari ini? sudah pagi loh," katanya.

Waktu itu, aku langsung bangun, pergi ke kamar mandi cuci muka, gosok gigi, lalu mandi. Ayah dan ibu membiarkanku, mungkin karena aku waktu lahir, kata ibu...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp50.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Self Improvement
Cerpen
Bronze
Gara-gara Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Langkah tanpa nama
Erlangga Putra
Novel
Curhat Cinta Istana
Shabrina Farha Nisa
Novel
Antara mesin produksi dan hati yang remuk
Bang Jay
Flash
Langkah Pertama Menuju Kebebasan
Yitro
Flash
Hidupku
winda aprillia
Flash
Tentang perokok
moh nabil ardiansyah
Novel
Bronze
1/4
Sancka Stella
Novel
berharap pada siapa??
hendidesfian
Cerpen
Bronze
Dari 50 ribu ke 1 miliyar : Budidaya Belalang
Putut Dwiffalupi Sukmadewa
Cerpen
Bronze
Dika & Sang Pengubah Takdir
Shinta Larasati Hardjono
Flash
THE UNSUNG MELODY
Flora Darma Xu
Flash
Di Balik Mata Pisces: "Ketika Mimpi Bertemu Realita"
Alya Nazira
Flash
Bronze
Sang Penulis
AndikaP
Flash
Discount Friend
lidia afrianti
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Gunung Larang
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Gara-gara Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Pulang Dengan Tangan Kosong Kedua Kalinya
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Direstui Oleh Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Hampir Tidak Percaya
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Memendam Rasa
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Percaya Atau Tidak
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Tidak Mengenal Usia
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Murat
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Saling Mengisahkan
Rafi Asamar Ahmad