Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
2
Suka
4,260
Dibaca

Bab 1 – Wajah yang Tak Pernah Dicari

Udara lembap Jakarta di awal musim penghujan selalu membawa serta aroma tanah basah dan asap kendaraan yang samar. Di dalam bilik arsip yang dingin dan berdebu di balik dinding Museum Nasional, aroma itu berganti menjadi bau kertas tua dan pengawet kimiawi. Dimas, kurator seni berusia 35 tahun dengan rambut hitam yang selalu sedikit berantakan dan kacamata bertengger di hidung mancung, menghela napas. Proyek "Misteri Indonesia" yang ia garap terasa lebih seperti menggali kuburan ketimbang mengungkap keindahan seni. Tujuannya adalah menyeleksi lukisan-lukisan tua yang memiliki cerita gelap atau kontroversi di baliknya, untuk dipamerkan dalam ekshibisi khusus.

Jari-jarinya yang cekatan membolak-balik lembaran mikrofilm yang berisi arsip koran-koran Belanda kuno dari tahun 1925. Pandangannya terpaku pada sebuah artikel yang membahas seorang pelukis pribumi bernama Oskar Wiranegara. Judulnya yang menarik perhatian, "Misteri di Balik Kuas Oskar: Wajah-wajah yang Hilang," langsung memicu rasa ingin tahu Dimas. Menurut artikel itu, lukisan-lukisan Oskar digambarkan "terlalu nyata," seolah sang pelukis memiliki kemampuan untuk menangkap esensi jiwa. Namun, ada nada gelap yang menyelimuti reputasinya: banyak tokoh dalam lukisan-lukisan ikoniknya ternyata adalah orang-orang yang kemudian menghilang secara misterius, tanpa jejak.

Dimas merasakan lonjakan adrenalin yang aneh. Ini bukan sekadar misteri seni biasa; ini adalah teka-teki yang berbau darah dan kepedihan. Ia terus membaca, semakin terperangkap dalam jaring narasi lama. Nama-nama korban disebutkan, disertai deskripsi singkat tentang bagaimana mereka digambarkan dalam lukisan Oskar sebelum lenyap ditelan bumi. Sebuah sensasi dingin merayapi punggung Dimas saat ia melihat salah satu reproduksi lukisan dalam arsip tersebut—potret seorang pria tua dengan tatapan mata yang dalam dan sayu, dihiasi kumis lebat yang khas.

Jantungnya berdebar kencang, memukul-mukul rusuknya seolah ingin keluar. Wajah itu… wajah itu sangat mirip dengan kakeknya, Hardi, yang menghilang secara misterius saat revolusi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
DITEROR MAHKLUK MISTERIUS
Shofiatul hasanah
Novel
TRAUMA GENERASI
Vitri Dwi Mantik
Novel
Hantu Musala: Pesta Mutilasi
Lasmana Fajar Hapriyanto
Novel
Bronze
DIA ADA DI APARTEMEN
Embart nugroho
Novel
Bronze
Hidup Dengan Mayat ~Novel~
Herman Sim
Cerpen
TASAPO
Diano Eko
Novel
Bronze
Pancajiwa
Nikodemus Yudho Sulistyo
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Pis Bolong
Bakasai
Flash
13
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
Buka Pintu
BANYU BIRU
Novel
SEMBRONO
Datu Mas Satriaji Daniswara
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dharmawangsa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Senandung Lukisan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teror
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Cermin Kedua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Main Di Tengah Malam
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kaca Retak
Christian Shonda Benyamin