Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
1
Suka
1,414
Dibaca

Bab 1 – Wajah yang Tak Pernah Dicari

Udara lembap Jakarta di awal musim penghujan selalu membawa serta aroma tanah basah dan asap kendaraan yang samar. Di dalam bilik arsip yang dingin dan berdebu di balik dinding Museum Nasional, aroma itu berganti menjadi bau kertas tua dan pengawet kimiawi. Dimas, kurator seni berusia 35 tahun dengan rambut hitam yang selalu sedikit berantakan dan kacamata bertengger di hidung mancung, menghela napas. Proyek "Misteri Indonesia" yang ia garap terasa lebih seperti menggali kuburan ketimbang mengungkap keindahan seni. Tujuannya adalah menyeleksi lukisan-lukisan tua yang memiliki cerita gelap atau kontroversi di baliknya, untuk dipamerkan dalam ekshibisi khusus.

Jari-jarinya yang cekatan membolak-balik lembaran mikrofilm yang berisi arsip koran-koran Belanda kuno dari tahun 1925. Pandangannya terpaku pada sebuah artikel yang membahas seorang pelukis pribumi bernama Oskar Wiranegara. Judulnya yang menarik perhatian, "Misteri di Balik Kuas Oskar: Wajah-wajah yang Hilang," langsung memicu rasa ingin tahu Dimas. Menurut artikel itu, lukisan-lukisan Oskar digambarkan "terlalu nyata," seolah sang pelukis memiliki kemampuan untuk menangkap esensi jiwa. Namun, ada nada gelap yang menyelimuti reputasinya: banyak tokoh dalam lukisan-lukisan ikoniknya ternyata adalah orang-orang yang kemudian menghilang secara misterius, tanpa jejak.

Dimas merasakan lonjakan adrenalin yang aneh. Ini bukan sekadar misteri seni biasa; ini adalah teka-teki yang berbau darah dan kepedihan. Ia terus membaca, semakin terperangkap dalam jaring narasi lama. Nama-nama korban disebutkan, disertai deskripsi singkat tentang bagaimana mereka digambarkan dalam lukisan Oskar sebelum lenyap ditelan bumi. Sebuah sensasi dingin merayapi punggung Dimas saat ia melihat salah satu reproduksi lukisan dalam arsip tersebut—potret seorang pria tua dengan tatapan mata yang dalam dan sayu, dihiasi kumis lebat yang khas.

Jantungnya berdebar kencang, memukul-mukul rusuknya seolah ingin keluar. Wajah itu… wajah itu sangat mirip dengan kakeknya, Hardi, yang menghilang secara misterius saat revolusi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Rumah Seribu Jendela
Randy Arya
Novel
Bronze
Are You Ready?
Naia Novita
Cerpen
Bronze
Jerat Senyap
Christian Shonda Benyamin
Flash
Ulat Bulu!
Carolina Ratri
Flash
Gelap Gulita
Celica Yuzi
Flash
Petak Umpet
Esti Farida
Cerpen
Hari Pertama
Riana Dewi
Cerpen
Bronze
Si Kancil Dikeloni Kunti
Andriyana
Cerpen
Bronze
Jurit Malam Di Perumahan Setan
Yona Elia Pratiwi
Flash
Bronze
Arwah Basah
Herman Sim
Novel
GARIS MERAH
Rizqy Kurniawan
Skrip Film
SURVIVOR
Rizqy Kurniawan
Flash
Akar di Kepala Ibu
Jasma Ryadi
Novel
Kabar Duka
Maureen Fatma
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jerat Senyap
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Losmen Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Batas Senja Berbisik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
19:00
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Kaca
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Indigo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin