Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ruang tertutup, tidak ada sidik jari, dan hanya satu benda yang hilang, tetapi harus ditemukan sebelum festival ….
“Mr. Beck! Bangun kataku!”
“Au!”
Gelak tawa pecah memenuhi kelas. Tuan Pena Terbang-begitulah sang guru galak biasa dipanggil di sekolah-melempar pena tepat ke kepala Red yang terkulai di atas meja. Pemuda itu lantas mengangkat wajah dan melontar tatapan protes dengan mata merah. Sementara, Fed memutar bola mata bosan di meja sebelah, tidak mau terlibat masalah kronis saudara kembarnya yang payah.
Sang guru menyuruh Red mengerjakan soal ke depan. Beruntung otak jenius Red selalu berhasil menyelamatkannya. Sayang, si kembar hanya berbagi wajah yang sama, bukan berkah yang disebutkan tadi. Meski sama-sama tampan, Fed tak pernah bisa menyaingi kepopuleran Red.
“Mom meminta kita untuk segera pulang.” Fed mengingatkan kembarannya ketika kelas dibubarkan.
“Katakan pada Mom, aku ke perpustakaan.”
“Tapi ... Red!”
Red mengedikkan bahu tidak peduli, mengabaikan gerutuan sang kembaran yang terdengar seperti dengungan lebah di telinganya. Sambil berjalan menuju loker, ia memikirkan kembali permintaan kepala sekolah saat memanggilnya untuk bicara empat mata tadi pagi.
“Rekor tidur di kelasmu sudah pantas masuk Guiness Book of Records, Mr. Beck. Wali kota tidak akan senang ...