Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Fatal Curve
0
Suka
1,927
Dibaca

Disclaimer: Cerpen ini terinspirasi dari kecelakaan kereta di tikungan Morpeth pada tahun 1969, 1984, dan tahun 1992. Cerita ini juga mengandung beberapa referensi dari cerpen "After Impact"

.

.

.

Eris mulai curiga dengan gelagat pria bertuksedo hitam di depannya. Terlebih pin yang terpasang di kerah kemeja dan di kantong pria itu membuat Eris tidak nyaman. Pria yang lebih tua itu mengajak Eris makan malam di sebuah restoran mewah. Perilaku yang hampir tidak mungkin dilakukan atasannya sendiri. Karena Eris paham betul se-pelit apa atasannya.

"Direktur Wyatt, Direktur Utama World Union Trade and Commerce mengundang seorang investigator dari Biro Keselamatan Transportasi. Tentu saja aku punya banyak pertanyaan. Jadi, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan? Aku tahu kau punya maksud tertentu mengajakku ke restoran mewah seperti ini." Tanpa peduli situasi Eris mulai mengkonfrontasi pria yang duduk di seberang.

"Kau benar-benar tidak sabaran Eris. Tenang, aku tidak bermaksud buruk. Justru aku akan memberimu jalan menuju pundi-pundi uang," kilah pria tua itu.

"Justru karena itu aku curiga. Pasti ada sesuatu. Seperti kasus pesawat jatuh di pegunungan Hayan kemarin," omel Eris.

Pria yang lebih tua hanya bisa tersenyum lebar. Ironisnya, Eris paling tidak suka senyuman itu.

"Kau memang berbakat Eris. Meskipun kau tidak suka situasi seperti ini, tapi ini yang kita hadapi. Menyelaraskan agenda konspirasi juga salah satu pekerjaan tidak tertulis dari World Union. Kau tahu bukan? World Union dibuat oleh para Sage, tentu kita punya tujuan yang selaras dengan para Sage. Aku yakin kau sudah mendengar banyak tentang hal ini selama pembekalan menjadi investigator. Tenang saja, ke depan nanti akan ada banyak situasi seperti ini lagi. Kau tahu betul bukan pilihanmu hanya ada dua. Tetap di sini dan menghadapi situasi seperti ini, atau pergi tanpa status apapun. Aku rasa kau tahu betul konsekuensi dari semua pilihan itu Eris. Aku berharap kau juga tidak melupakan utang budimu pada organisasi." Nada bicara Wyatt berubah menjadi lebih rendah dan serius.

Sedangkan si bawahan hanya bisa menghela napas. Wanita itu sadar, ia tidak punya pilihan lain. Mau tidak mau Eris harus menekan kuat egonya.

"Baik, saya mengerti. Jadi kasus apa yang harus saya selesaikan?" tanya Eris mendadak berubah formal.

Sang lawan bicara memberikan sebuah amplop cokelat yang cukup tebal. Tanpa basa-basi Eris mene...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Fatal Curve
Fuseliar
Novel
Bronze
Reckoning of the Heart
Athar Farha
Novel
Berteman dengan Sepi
Hasan Ali
Novel
Gold
Suster Misterius
Mizan Publishing
Novel
Catur Mandala
R. Wardani
Novel
I Am The Justice
Erika Angelina
Novel
ELOK BERDARAH
Mona Cim
Novel
Permainan Terakhir : Persembahan dari Zahra
slya
Novel
Bronze
Don't See Me
Valianti
Novel
Pembunuh di Sekolah
Danna
Novel
Malam Tahun Baru
Purnama Putri
Novel
Tum
Ais Aisih
Novel
Memories of Pulau seribu masjid
Dintanthowi MRS
Novel
Limit: Rahasia Si Pencuri
Syafira Muna
Novel
Bronze
HILANG
mahes.varaa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Fatal Curve
Fuseliar
Cerpen
Bronze
After Impact
Fuseliar
Novel
Improbus Regina
Fuseliar
Novel
On The Inside
Fuseliar