Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Hampir semua kisah dongeng, berakhir bahagia, terutama kisah mengenai seorang putri yang selalu dirundung kemalangan, kemudian memperoleh perlindungan dari seorang malaikat, dan akhirnya menemukan seorang pangeran impiannya, sekaligus membawa keluar dari penderitaan yang selalu mengarahkannya.
Terkadang aku selalu bermimpi suatu saat aku dapat menemukan seorang malaikat yang dapat membebaskan diriku dari penyakit yang selalu saja menggangguku. Selain itu, aku juga ingin malaikat itu membawaku terbang melihat indahnya dunia dari atas langit, sambil ditemani oleh dinginnya angin yang menerpa tubuhku dan mengibaskan rambut bahkan pakaianku. Bercanda, tawa bersama, tak ada penderitaan sama sekali, yang ada hanyalah kebahagiaan. Namun ketika kubuka mata, itu hanyalah angan semata.
Walau ini sebuah realita yang harus aku jalani, aku berusaha untuk menghadapinya dengan tegar walau aku tahu waktuku didunia begitu singkat. Entah apa yang Tuhan rencanakan untukku, diriku bertubi tubi diserang oleh sebuah penyakit yang sama. Dulu pernah penyakit ini menghilang dan sekarang penyakit itu kembali menyerang dengan sangat ganas.
Sempat aku ingin menyerah dengan keadaanku, tapi jika aku menyerah sekarang aku merasa aku telah mengecewakan mereka yang percaya padaku, percaya bahwa aku akan sembuh kembali, dan aku berusaha untuk menerima semuanya, dan mulai berteman dengan penyakitku ini.
Inilah aku, sekarang ku terbaring disebuah ranjang yang tersedia disalah satu rumah sakit. Sudah hampir seminggu aku berada disini, dan untungnya besok aku sudah diperbolehkan pulang dan beraktivitas seperti biasa, tetapi selalu saja, semua aktifitasku harus dibatasi, aku tidak boleh terlalu capek.
Aku mulai terasa bosan berbaring disini terlalu lama, karna bosan aku-pun mulai mencoba melangkahkan kaki ini keluar dari kamar rawatku menuju ke area belakang rumah sakit untuk sekedar mencari angin segar.
Sesampainya disana aku segera duduk disebuah bangku yang tersedia disana, ku pejamkan mataku sejenak untuk menikmati hembusan angin yang menyapu tubuhku, sambil mendongakkan kepalaku keatas serta ku-rentangkan kedua tanganku.
Sa...