Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Email Maut
1
Suka
410
Dibaca

PT. Senja Merah, sebuah nama yang dulunya identik dengan inovasi dan kesuksesan di jantung Jakarta, kini diselimuti aura kelam yang tak terucapkan. Gedung megah pencakar langitnya berdiri kokoh di kawasan bisnis Sudirman, namun hanya sedikit yang tahu bahwa fondasinya dibangun di atas sejarah yang gelap. Jauh sebelum menjadi markas perusahaan teknologi yang gemilang, lokasi ini adalah bekas rumah sakit zaman kolonial, sebuah fakta yang perlahan-lahan kembali menghantui setiap sudut dan lorongnya. Arsitektur art deco yang menawan di bagian lobi menyembunyikan koridor-koridor sempit dan tangga melingkar di lantai atas, yang seolah masih menyimpan gema rintihan masa lalu. Atmosfer kantor, yang seharusnya dipenuhi semangat kerja dan ambisi, kini terasa dingin dan mencekam, terutama menjelang senja. Lampu-lampu neon yang seharusnya menerangi, justru memancarkan bayangan-bayangan panjang yang menari-nari di dinding, seolah mengintai. Bau disinfektan samar yang terkadang tercium di beberapa area, padahal tidak ada aktivitas medis, menambah keanehan yang makin sulit diabaikan.

Di tengah ketegangan yang merayap ini, muncullah Rafi, seorang karyawan baru di departemen riset dan pengembangan. Usianya baru 25 tahun, dengan rambut ikal acak-acakan dan kacamata bertengger di hidungnya yang mancung, memberinya kesan seorang kutu buku yang cerdas. Dia direkrut karena otaknya yang cemerlang dan kemampuannya memecahkan masalah rumit dengan cara yang tak konvensional. Rafi adalah seorang skeptis sejati. Baginya, setiap kejadian pasti memiliki penjelasan logis. Hantu? Omong kosong. Arwah penasaran? Hanya imajinasi orang-orang yang terlalu banyak menonton film horor. Namun, ada secercah rasa penasaran yang tumbuh di dalam dirinya, terutama ketika mendengar bisik-bisik mengerikan di pantry kantor. Ia selalu mencatat setiap detail yang didengarnya, membandingkannya dengan fakta yang bisa ia dapatkan, seolah-olah ia sedang mengerjakan proyek terbesarnya. Dia datang ke PT. Senja Merah dengan impian besar untuk kariernya, bukan untuk menjadi detektif paranormal.

Di sisi lain, ada Dian, kepala departemen HRD yang jauh lebih senior dan bijaksana. Wanita berusia awal 40-an dengan gaya rambut bob rapi dan tatapan mata yang tajam namun penuh pengertian ini, adalah antitesis Rafi. Dian adalah penganut kuat hal-hal mistis. Sejak kecil, ia telah diajari oleh neneknya tentang kekuatan dunia lain dan pentingnya menghormati roh-roh tak kasat mata. Ia sering kali membawa jimat kecil di dalam tasnya, dan sesekali terlihat menyiramkan air kembang di sudut-sudut kantor yang sepi, yang membuat sebagian karyawan menganggapnya eksentrik. Namun, di balik keyakinannya, Dian adalah seorang profesional yang sangat peduli dengan kesejahteraan karyawannya. Hatinya hancur setiap kali mendengar kabar duka, dan ia adalah orang pertama yang merasakan aura kegelapan yang semakin pekat menyelimuti kantor. Instingnya mengatakan bahwa ini bu...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Fantasteen Wooley Dolley
Mizan Publishing
Cerpen
Bersembunyi Bersama
Oscar Zkye
Flash
Cahaya di Ujung Terowongan
Ahmad R. Madani
Cerpen
Bronze
Mereka Yang Tak Terlihat
Dewi Hana
Novel
Bronze
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI 2 BANGKITNYA DIA PADA SENJA
Meliana
Cerpen
Bronze
Wadah Baru
Ron Nee Soo
Novel
LUMINOUS:A World Full Of Mystery and The Darkness
Dito Bagus Chandra
Novel
Parang Maya (Kumpulan Cerita)
Maria Ispri
Flash
Hantu Laut
Syahrialdo elang arimba
Novel
Kabar Duka
Maureen Fatma
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Komik
Bronze
Hu-man: The Perfect Child
morningmoonmoon.id
Flash
Udah Belum?
irishanna
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retha
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Losmen Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Polaroid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hutan Larangan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Ranjang Antik
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kultus Sebuah Lagu
Christian Shonda Benyamin