Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Namanya kereta api atau KAI, kadang dipanggil seperti itu. Selamet tak pernah mengira kalau ia akan kembali bertemu dengan 'Wijaya' versi premium.
Di lantai 3 gedung pencakar langit Jakarta, suasana ruang kerja PT. BitraCore dipenuhi bunyi ketikan dan aroma kopi instan.
Selamet Wijaya, mahasiswa informatika berdarah Sunda-Jawa itu baru saja menandatangani dokumen orientasi magangnya. Dengan semangat yang terpancar di matanya, ia menatap ruangan dengan rasa kagum.
"Selamet Wijaya?" sapa seorang wanita HRD. "kamu akan ditempatkan di tim R&D, bersama Kaindra Putra.”
Mendengar nama itu, Selamet tertegun.
"Kaindra Putra...?? Wijaya?!"
Ia melangkah masuk ruang tim di lantai 7, dan sudah disambut pemandangan lelaki tinggi, berpakaian rapi, duduk dengan ekspresi tanpa emosi. Mata mereka bertemu. Sesaat, waktu seperti berhenti.
Benar-benar KAI, si kereta api, batin Selamet terkejut.
"Selamet...?!" tanya Kai datar namun dengan alis yang sedikit terangkat.
"Wah, mas bro, temen SMA!" seru Selamet dengan senyuman lebar.
Kai hanya mengangguk. Bibirnya nyaris membentuk senyum.
Dulu mereka memang tak terlalu dekat. Tak banyak bicara. Tapi keduanya punya cerita yang cukup menarik.
Hari-hari magang mereka pun disibukan dengan coding, debugging, membuat dokumentasi sistem, hingga ikut dalam meeting development roadmap.
Selamet yang luwes tanpa kendala berarti bisa berbaur dengan tim. Ia banyak membantu dan tak segan untuk bertan...