Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
Dunia Tanpa Hukum
0
Suka
2,289
Dibaca

Bab 1 — Luka Tanpa Pengadilan 

Ketika hukum tak memberi penyelesaian, Dygta menyadari ia harus berjuang sendiri. Penipuan investasi telah merampas 1,3 miliar rupiah, tabungan seumur hidup orang tuanya. Tidak ada penyelidikan. Tidak ada penangkapan. Hanya sunyi, dan nasihat untuk “mengikhlaskan” dari mereka yang seharusnya berpihak.

Dygta sebenarnya tak ingin menaruh prasangka. Namun, ada hal ganjil yang membelit pikirannya: siapa yang bermain di balik layar, dan mengapa rasa keadilan seolah tak mampu menjangkaunya.

Berbekal secarik kertas di lembar formulir yang ditandatangani orang tuanya, Dygta bergegas ke terminal. Ia menumpangi bus ke arah selatan Kota Jakarta. Rute yang dilalui membelah kawasan padat di Lenteng Agung, menyusuri jalan-jalan menurun di Jagakarsa, hingga memasuki wilayah perbatasan yang mulai sepi menjelang daerah Ciseeng.

Di luar jendela, lanskap mulai berubah: gedung-gedung mengecil, berganti rumah-rumah berpagar rapat, lalu memudar menjadi persawahan dan semak liar. Semakin jauh dari pusat kota, jalanan terasa asing. Tidak ada papan nama, tak satu pun penanda digital.

Dygta tidak tahu pasti ke mana ia menuju. Nama kota yang ia cari bahkan tidak tercantum dalam peta mana pun. Namun, ia hafal betul satu nama jalan yang tertera samar di sudut bawah formulir: Jalan Khatulistiwa Timur—sebuah alamat yang terdengar ganjil, seperti diciptakan dari mimpi buruk birokrasi.

Setelah menempuh satu jam perjalanan, sopir bus menurunkan Dygta di sebuah jalan sepi yang tampak bagaikan ujung peradaban.

“Sampai sini aja, Mas,” ucap sang sopir. “Kalau mau lanjut, bisa naik ojek pangkalan di seberang.”

Dygta terdiam sejenak. Ia amati setiap sudut. Tak ada satu pun ciri yang mengarah pada tempat yang ia cari.

“Kota?” gumam Dygta, alisnya berkerut. “Tapi tak ada kota di sini. Tak ada gapura, tak ada plang nama, bahkan tak ada penanda apa pun.” Ia menoleh ke sekeliling. Jalan mulus terbentang sunyi, bangunan berdiri dengan jarak yang berjauhan, seakan sengaja dipisahkan satu sama lain. “Atau mungkin ini hanya kompleks perumahan besar?” lanjutnya pelan. “Tapi kalau begitu… kenapa terasa seperti tempat yang sengaja disembunyikan?

Seorang tukang ojek menghampiri Dygta. Tanpa basa-basi ia langsung menawarkan jasa. “Ke Arthanagarapura, ya, Mas? Ayo! Murah aja, cuma lima puluh rebu,” katanya, melemparkan senyum.

Dygta tertegun, tak langsung menjawab. Menimbang, dan heran bagaimana tukang ojek itu bisa membaca pikirannya.

Akan tetapi, semakin lama berdiri, semakin banyak waktu terbuang percuma. Dygta naik ke motor, dan meminta helm. Si tukang ojek tertawa, seolah pemi...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
Dunia Tanpa Hukum
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Kado Istimewa dari Hyung
Kim Sabu
Cerpen
Hal Yang Lucu
Cassandra Reina
Cerpen
Bronze
Cerita Tentang Kota Yang Dipenuhi Spanduk & Janji
Bumi Bercerita
Cerpen
Bronze
Pilihan Nion
Tourtaleslights
Cerpen
Bronze
Satu Hari Tanpa Ponsel
Wahyu Hidayat
Cerpen
Petasan Yang Kontroversial
Yovinus
Cerpen
Melesat Sat Set: Di Antara Peluh, Paket, dan Perjuangan Tanpa Batas
Tresnaning Diah
Cerpen
Bronze
Surat dari Jakarta
Ron Nee Soo
Cerpen
Staf Admin (gak) Support
Maya Suci Ramadhani
Cerpen
Bronze
Bahtera di Lautan Waktu
Haswardi Eka putra
Cerpen
Teror Guna-guna Tetangga Belakang Rumah
Indahhikma
Cerpen
Dari Ketinggian - Aku Mengerti Aku Tidak Mengerti
Firlia Prames Widari
Cerpen
FINE
eSHa
Cerpen
Jangan Mati Dulu, Dong, Bruh
Ryan Esa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Dunia Tanpa Hukum
Jasma Ryadi
Flash
Ikan adalah Luka
Jasma Ryadi
Flash
Telepon
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Penelitian di Dimensi Lain
Jasma Ryadi
Flash
Terminal
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Shift Tiga
Jasma Ryadi
Flash
Bagaimana Jika Aku Tidak Menikah?
Jasma Ryadi
Flash
Senja yang Dilepas
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Laut yang Tak Menjawab
Jasma Ryadi
Flash
Bulan ke-10
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Setelah Malin Menjadi Batu: Doa Uni Salamah
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Mereka yang Membawa Pertanda
Jasma Ryadi
Flash
Ekuinoks
Jasma Ryadi
Flash
Rumah Tanpa Isinya
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Tempat Tidur Emak
Jasma Ryadi