Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Komedi
Dukun Cabul Dan Celana Dalam Warisan
0
Suka
1
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

‎Judul: Dukun Cabul dan Keajaiban Celana Dalam Warisan

‎‎Pada suatu hari yang penuh dengan kemalangan sekaligus kebodohan, hiduplah seorang pria bernama Paiman—seorang pengangguran aktif, alumni Universitas Kehidupan jurusan "Ngopi Sambil Ngeluh". Umurnya 37 tahun, belum menikah, tapi punya cita-cita luhur: ingin menjadi dukun sukses di TikTok.

‎"Pa, tolong cariin kerja, dong! Masa tiap hari kerjaanmu cuma duduk sambil ngupil?" seru ibunya dari dapur sambil menumbuk cabe, seolah cabe itu perwujudan masa depan Paiman yang pedas dan gak jelas.

‎“Bu, jadi dukun itu bukan kerjaan sembarangan. Ini butuh bakat, wahyu leluhur, dan... followers,” jawab Paiman dengan khidmat sambil mengusap-usap kepala ayam peliharaannya yang bernama Raisa. (Iya, ayamnya cewek.)

‎Dulu, Paiman pernah mencoba berbagai pekerjaan: jual pulsa (bangkrut karena dirinya sendiri nyedot saldo), jual online (tapi barangnya gak dikirim-kirim karena dia lupa punya toko), bahkan pernah jadi joki skripsi—tapi karena nggak paham isi skripsinya sendiri, dia malah dijewer dosen kliennya.

‎Sampai suatu hari, ia menemukan sebuah celana dalam tua di lemari almarhum kakeknya. Celana dalam itu warnanya udah sulit diidentifikasi—antara krem, sawo matang, atau mungkin sudah menua seperti dosa manusia. Yang jelas, ada bordiran tulisan: “Warisan Leluhur. Jangan Dicuci. Ada Mantranya.”

‎Paiman, yang kebanyakan nonton sinetron dan anime isekai, langsung yakin: ini pasti benda pusaka!

‎Dia pun memakainya.

‎Seketika, hal-hal aneh mulai terjadi. Ayam-ayam di kandang semua menunduk padanya. Kucing tetangga yang biasanya suka ngacak-ngacak tempat sampah malah duduk sopan di teras sambil nyanyi dangdut. Dan yang paling aneh, ketika ia lewat di pasar, tukang sayur tiba-tiba memberi diskon tanpa alasan!

‎“Celana ini keramat… ini pasti pertanda,” bisik Paiman sambil menatap langit dengan gaya mirip Naruto habis makan sambel terlalu pedas.

‎Ia pun mengumumkan ke seluruh RT bahwa kini ia adalah Dukun Cabluk Penerus Garis Ketiak Langit, spesialis pengusir mantan, pencari dompet hilang, dan penyatu jodoh beda keyakinan (asalkan dompetnya tebal).

‎Kabar ini menyebar dengan cepat, karena si Paiman mengedit fotonya sendiri duduk bersila di atas kasur sambil mengenakan jubah bekas gorden dan background api neraka yang ia comot dari Google. Caption-nya: “Saya sudah membuka mata batin sejak kecil—mata lahirannya nyaris tutup gara-gara kejedot bak mandi.”

‎Klien pertama datang: Mbah Yani, janda 3 kali yang masih ngarep bisa dapet brondong. “Mbah pengen cowok umur dua puluh lima, tinggi, mapan, gak bau pete, bisa dipake jajan malem,” kata Mbah Yani.

‎Paiman mengangguk serius. “Tutup mata, Mbah. Saya bacakan mantranya…”

‎Dia lalu mengambil senter, menyalakan mode strobo, dan mulai menari seperti habis kerasukan TikTok. “Owataka... sawadika... cilukba... muncullah lelaki yang mbah suka!”

‎Tak lama kemudian, datanglah kurir paket dengan wajah oriental. “Ngepaketin buat Mbah Yani?”

‎Langsung, Mbah Yani tersipu malu. “Lho... ini kayaknya jodoh, Mas!”

‎Paiman langsung berkata, “Itu dia... Wahyu dari Celana Dalam Langit...”

‎Setelah kejadian itu, antrean di rumah Paiman mengular. Ada yang minta penglaris, ada yang minta jodoh, bahkan ada yang minta cara menang main Mobile Legend pakai Layla.

‎Namun, ketenaran Paiman membuat musuh muncul—Dukun Mardikun, pesaing dari RW sebelah. Mardikun adalah dukun tradisional yang sudah lama pensiun, tapi kembali aktif karena iri lihat Paiman masuk FYP tiap hari.

‎“Celana itu harusnya milikku!” seru Mardikun, sambil melempar jimat dari biji salak ke arah Paiman. Tapi karena jimatnya expired, malah kena mukanya sendiri.

‎Konflik dua dukun ini pun memuncak saat lomba “Dukun Idol se-Kecamatan” digelar. Para peserta harus menunjukkan kekuatan spiritual mereka sambil joget diiringi lagu koplo remix.

‎Paiman maju dengan percaya diri, mengenakan celana dalam pusaka yang kini telah dia beri nama: CD Langit: Ultimate Edition.

‎Lomba dimulai.

‎Dukun pertama: menghipnotis kambing supaya bisa berhitung. Dukun kedua: bikin sandal bisa nyanyi. Paiman? Dia berdiri di tengah panggung, angkat tangan ke langit sambil berkata:

‎“Wahai langit! Wahai bumi! Dukunglah aku wahai followerku semua... Aku akan memanggil kekuatan sejati… dari celana dalam warisan ini!”

‎Semua menahan napas. Bahkan kucing kampung berhenti kawin di bawah panggung.

‎Tiba-tiba, dari celana dalam itu… keluar asap.

‎Asapnya berwarna ungu, harum lavender, dan membentuk wajah kakeknya Paiman yang berkata:

‎“Cucuku... kenapa kamu gak cuci dulu ini celana, bau banget...”

‎Semua penonton tertawa. Bahkan juri dari departemen dukun se-Kabupaten terjungkal dari kursinya.

‎Paiman menang lomba.

‎Sejak hari itu, Paiman diangkat menjadi Dukun Resmi Wilayah Selatan, dengan gelar penuh: "Ki Paiman Jaya Abadi Dukun Spesialis Hati & Kantong Bocor."

‎Ia tetap tinggal di rumah ibunya, tapi kini punya studio YouTube, TikTok, dan jualan merchandise: celana dalam KW bertuliskan “Celana Dukun Ori, Dijamin Ampuh Sampai Ketawa.”

‎Dan katanya, sampai sekarang, tiap malam Jumat Kliwon, Paiman suka terdengar berlatih mantra di dapur sambil goreng tempe. Mantra barunya?

‎“Celana... oh celana... semoga endorse-an makin banyak dan netizen makin cinta...”

‎Bagian 2 :

‎ Kemenangan Paiman di "Dukun Idol se-Kecamatan" bukan sekadar piala plastik dan piagam kertas yang dibingkai kayu lapis. Itu adalah tiket VIP menuju ketenaran sejati. Gelar "Ki Paiman Jaya Abadi Dukun Spesialis Hati & Kantong Bocor" resmi terpampang di depan rumahnya, menggantikan plang nama "Paiman - Tukang Bubur Ayam (Nonaktif)". Ibunya, Bu Darmi, kini lebih sering tersenyum ketimbang menumbuk cabe dengan amarah. Meski sesekali masih melontarkan komentar, "Ki Jaya Abadi, tolong cuci piringmu sendiri, dong! Dukun kagak berarti bebas ngerepotin emak!"

‎Studio YouTube dan TikTok Paiman, yang sebenarnya hanya kamar tidurnya yang diberi backdrop kain beludru bekas gorden jendela plus ring light hasil nyicil 12 bulan, kini ramai. Setiap live streaming, ratusan "pasien digital" membanjiri chat, meminta segala macam hal yang absurd:

‎*  "Ki, gimana caranya biar gebetan gw bales chat WA padahal cuma ngirim 'Hai' doang?"

‎*  "Minta mantra biar nilai ujian matematika auto 100, Ki! Gw gak sempat belajar soalnya nonton konser online!"

‎*  "Ki Paiman! Tolong tunjukkan wajah jodoh saya lewat filter TikTok! Saya siap-siap screenshot!"

‎Paiman, dengan CD Langit: Ultimate Edition selalu melekat di balik celana jeansnya yang sudah pudar, menjawab dengan penuh keyakinan. Untuk masalah chat WA, dia menganjurkan "Jurus Telat Bales": biarkan chat mengendap minimal 3 hari sambil memvisualisasikan gebetan gelisah menunggu. Untuk ujian? "Mantra Pengingat Jawaban": tidur dengan buku pelajaran di bawah bantal, tapi wajib difoto dan diposting di Story IG dengan tagar #BelajarGiat. Sedangkan untuk jodoh via filter? Itu spesialisasinya! Dia akan meminta penonton memilih filter acak, lalu dengan ekspresi serius seolah membaca aura, dia akan berkata, "Wah... dari aura filter 'Kucing Imut' ini... saya melihat calon jodohmu punya tahi lalat di pipi kiri... dan suka makan bakso tanpa saos!" Kebetulan yang mengejutkan sering terjadi, membuat chat meledak dengan emoji jantung dan pujian.

‎Merchandise "Celana Dukun Ori, Dijamin Ampuh Sampai Ketawa" laris manis bak kacang goreng. Tapi, karena dibuat dari bahan kaos oblong bekas yang disablon seadanya oleh Om Soleh, tukang sablon langganan yang juga merangkap ketua RT, kualitasnya seringkali dipertanyakan. "Ki, celana KW-nya kok pas dipake malah gatal-gatal? Apa ini bagian dari ritual pembersihan aura negatif?" tanya seorang pelanggan di kolom komentar. Paiman dengan sigap menjawab, "Itu tandanya aura negatifmu sangat kuat, Mas! Bertahanlah! Gatal itu simbol pelepasan energi buruk! Sabar, nanti juga ampuh... atau mungkin alergi sama sablonnya. Saya kasih diskon 10% buat order berikutnya, ya!"

‎Namun, ketenaran itu seperti pisau bermata dua. Dukun Mardikun dari RW sebelah, yang wajahnya masih merah karena jimat biji salak expirednya nyangkut di lubang hidung sendiri saat konfrontasi terakhir, kini lebih panas dari cabe rawit yang ditumbuk Bu Darmi. Dia tak bisa menerima kekalahan dan kemasyhuran Paiman yang dianggapnya hasil "klenik celana kotor". Diam-diam, Mardikun menyusun rencana balas dendam. Matanya yang sipit menyempit melihat peluang saat melihat Bu Darmi sedang menjemur CD Langit asli di halaman belakang (Paiman akhirnya menyerah pada protes arwah kakek dan mencuci sepucuknya saja, asal tidak kena bordiran). "Hah! Kesempatan emas!" bisik Mardikun licik.

‎Esoknya, saat Paiman sedang asyik live streaming "Scan Barcode Jodoh Pakai Fitur Face Swap", teriakan Bu Darmi membahana dari halaman. "Paiman! Celana pusakamu! Hilang! Ada yang nyuri dari jemuran!"

‎Paiman pucat pasi. Live streaming langsung di-cut. "Apaaaa?! CD Langitku?! Ultimate Edition?!" Dia berlari ke halaman, diikuti oleh Raisa si ayam yang cekikikan (atau setidaknya, suaranya seperti cekikikan) dan ribuan penonton streaming yang masih bingung di ujung lain layar.

‎Kekacauan pun dimulai. Tanpa CD Langit, aura "dukun" Paiman langsung buyar. Ayam-ayam di kandang tetangga tidak lagi menunduk hormat, malah mematuk-matuk kakinya. Kucing yang biasanya nyanyi dangdut malah mencuri ikan asin dari dapur Bu Darmi. Ketika dia coba memprediksi cuaca untuk ibu-ibu arisan, yang dia dapat hanyalah, "Besok... mungkin panas... mungkin hujan... atau mungkin mendung. 50-50 chance!" Ibu-ibu pun bubar dengan cibiran.

‎Mardikun, yang menyimpan CD Langit curian di bawah bantalnya, merasa kekuatan mengalir deras! Dia segera mengubah penampilan: jubahnya yang kumal diganti jas safari bekas kondangan, tongkat dukunnya dilapisi foil bekas bungkus permen. Dia membuka praktik baru di teras rumahnya dengan banner besar: "DUKUN MARDIKUN THE REAL DEAL - Spesialis Tanpa Celana Dalam Bajakan!".

‎Klien Paiman berduyun-duyun ke Mardikun. Termasuk Mbah Yani yang kecewa karena "jodoh" kurirnya ternyata sudah punya istri di kampung. "Mbah Yani, jangan khawatir! Dengan kekuatan sejati tanpa rekayasa pakaian dalam, saya akan menemukan brondong sejatimu!" teriak Mardikun percaya diri. Dia mengeluarkan CD Langit dari balik jasnya, mengibas-kibaskannya seperti bendera. Tiba-tiba, asap ungu lavender muncul lagi, membentuk wajah kakek Paiman yang kali ini terlihat sangat marah. "Mardikun kau pencuri! Kembalikan celana cucuku! Dan cuci itu baunya lebih parah dari kambing tiga hari tidak mandi!" Suara gaib itu menggema. Mardikun kaget setengah mati, CD Langit terlepas dan tertiup angin tepat ke arah kandang ayam.

‎Raisa, si ayam cewek cerdas, melihat benda terbang mendekat. Dengan reflek petarung, dia menyambar CD Langit dengan paruhnya dan berlari kencang... langsung ke pelukan Paiman yang sedang putus asa memeriksa kolong tempat tidur.

‎"Raisa! Kamu pahlawanku!" teriak Paiman, memeluk ayam dan celana itu erat-erat. CD Langit kembali! Keseimbangan alam (atau setidaknya keseimbangan kampung) perlahan pulih.

‎Paiman sadar. Ketergantungan mutlak pada celana pusaka itu berbahaya. Dia harus mengembangkan "skill" dukunnya yang sebenarnya (atau setidaknya, aktingnya yang lebih meyakinkan). Dia juga harus menghentikan Mardikun.

‎Malam Jumat Kliwon berikutnya, bukannya berlatih mantra tempe goreng, Paiman menggelar pertemuan rahasia. Pesertanya: Raisa (sebagai penasihat spiritual), Om Soleh (Ketua RT sekaligus ahli strategi dan sablon), Bu Darmi (sebagai ahli logistik dan penyedia kopi), dan Mbah Yani (sebagai pengalih perhatian utama).

‎"Kita harus lawan Mardikun dengan caranya sendiri," kata Paiman, matanya berbinar licik yang tidak biasanya. "Tapi lebih keren dan lebih viral!"

‎Rencana "Operasi Dukun Tanding" pun disusun:

‎1. **Sabotase Merchandise Mardikun:** Om Soleh akan membuatkan Mardikun "celana dalam pusaka" KW super, dari bahan parasut bekas payung rusak, dengan bordiran "Mardikun Jaya - Anti Bau & Anti Gatal". Tapi di bagian dalamnya disablon tulisan kecil: "Gantian Nyuri, Ya?" dan diberi bubuk gatal-gatal halus hasil racikan Bu Darmi dari biji kecubung.

‎2. **Serangan Psikologis:** Mbah Yani akan mendatangi Mardikun, berpura-pura minta jodoh lagi, tapi kali ini dengan spesifikasi yang mustahil: "Mau yang kayak artis Korea tapi bisa nyinden, gajinya setara direktur BUMN tapi kerjanya cuma nemenin Mbah tiap hari, dan harus siap diuji DNA sama anak-anak Mbah yang tiga itu." Tujuannya: membuat Mardikun stres dan kewalahan di depan kliennya.

‎3. **Senjata Rahasia Raisa:** Raisa akan dilatih (dengan imbalan jagung manis premium) untuk... buang air besar secara strategis di teras praktik Mardikun tepat saat live streaming-nya. "Ini bukan sembarang tahi ayam, Raisa," bisik Paiman. "Ini adalah Pesan Mistis dari Dunia Bawah!"

‎4. **Comeback Spektakuler Paiman:** Paiman akan membuat video TikTok tantangan terbuka ke Mardikun: "DUEL DUNAK AKHIR ZAMAN - Siapa yang Bisa Menyembuhkan Hantu Kebelet Pipis di WC Sekolah?"

‎Rencana berjalan sempurna (dengan segala kekonyolannya). Mardikun, bangga dengan "celana pusaka barunya", langsung memakainya saat live pertama dengan merch KW. Hasilnya? Dia menggaruk-garuk pantat tak karuan sepanjang siaran, wajahnya merah padam, dan chat penonton dipenuhi tawa dan komentar "Dukun Gatal-Gatal Trendi". Mbah Yani sukses membuatnya kelimpungan dengan permintaan absurdnya, bahkan sempat bertengkar kecil karena Mardikun menawarkannya jodoh "mirip artis Korea" yang ternyata foto editan dirinya sendiri pakai filter. Raisa? Dia menjadi MVP. Aksi "pesan mistis"-nya di teras Mardikun terekam jelas oleh klien yang sedang live, menjadi meme "Dukun Kena Tembak Mistis" yang viral.

‎Puncaknya adalah Duel Dunak. Lokasi: WC putri SDN 03 yang terkenal angker karena hantu perempuan penunggu yang konon selalu kebelet pipis. Kedua dukun berdiri di depan pintu WC yang mencekam. Penonton dari warga kampung dan netizen membludak.

‎Mardikun maju pertama. Dengan celana KW masih dipakai (walau sesekai garuk-garuk), dia mengeluarkan air "suci" yang sebenarnya air ledeng dicampur pewangi pakaian. Dia menyemprotkannya sambil berseru, "Pergilah, arwah penasaran! Kembalilah ke alam baka... atau minimal ke WC umum yang lebih layak!" Tidak terjadi apa-apa. Malah terdengar suara kentut panjang dari dalam WC, membuat penonton terbahak.

‎Giliran Paiman. Dia tidak mengeluarkan CD Langit. Dia hanya mendekat ke pintu WC, berbicara dengan suara lirih tapi terdengar jelas lewat mic: "Neng... mbak... atau siapapun kamu di dalam. Saya tahu kamu malu. WC-nya emang bau, lampunya mati, dan tikusnya gede-gede. Tapi gak usah malu. Semua orang juga pernah kebelet, bahkan dukun sekalipun." Dia diam sejenak. "Gimana kalau kita perbaiki WC-nya? Biar lebih nyaman. Saya urus izinnya, Om Soleh urus sablon pintunya biar lucu, Bu Darmi nyiapin pengharum ruangan alami dari sereh, dan Mbah Yani... Mbah Yani bisa nyindenin kamu biar gak sepi. Setuju?"

‎Suasana hening. Tiba-tiba, lampu WC yang mati sejak zaman Orde Baru menyala berkedip-kedip. Lalu, suara perempuan kecil terdengar, "Iya... boleh... tapi... tolong jangan ada tikusnya, ya." Disusul suara tikus mencicit ketakutan lalu berlarian keluar WC.

‎Penonton meledak dengan tepuk tangan dan tawa haru. Paiman menang tanpa menggunakan kekuatan CD Langit sama sekali! Dia menang karena... kepedulian dan solusi nyata (ditambah sedikit humor).

‎Mardikun tertunduk malu. Dia mendekati Paiman, mengembalikan CD Langit asli yang ternyata dia simpan. "Kau menang, Paiman. Bukan karena celana bajakanku gatal, bukan karena tahi ayam Raisa, tapi karena... kau lebih ngerti orang." Dia menghela napas. "Gimana kalau kita kolaborasi aja? Aku ahli ramuan tradisional beneran, loh. Dulu jago ngobati masuk angin sama pegel linu."

‎Paiman tersenyum. "Kenapa tidak? Tapi syaratnya... cuci dulu CD Langit ini sampai bersih. Kakekku ngeluh lagi di dream saya semalam."

‎Sejak itu, kampung menjadi lebih ramai dan lucu. "Dukun Cabluk & Mardikun" menjadi duo selebriti lokal. Mereka membuka klinik "Dua Dukun Satu Hati", spesialisasi: masalah cinta, kehilangan barang, pegel linu, *plus* konsultasi renovasi WC dan pengusiran tikus. CD Langit: Ultimate Edition tetap dipakai Paiman pada acara-acara khusus, tapi kini lebih sering dicuci (setidaknya sebulan sekali). Raisa si ayam mendapat kandang mewah hasil endorse pakan ayam. Bu Darmi bangga, meski masih sesekali mengomel, "Ki Jaya Abadi, kotoran Raisa tolong dibersihin, dong! Dukun kagak berarti bebas ngerepotin emak!" Mbah Yani? Masih mencari brondong idamannya, tapi sekarang lebih sering membantu di klinik dan nyinden untuk arwah penghuni WC yang sudah damai.

‎‎Dan Paiman? Dia masih suka berlatih mantra sambil goreng tempe di malam Jumat Kliwon. Tapi mantranya kini lebih realistis: "Tempe... oh tempe... semoga garingnya pas, minyaknya gak meletup-letup... dan kolaborasi sama Mardikun makin lancar, biar emak makin bangga... dan gak marahin aku cuci piring besok pagi." Sambil sesekai menggaruk pantatnya karena tanpa sengaja memakai salah satu celana KW hasil sablonan Om Soleh. Beberapa hal, bahkan bagi seorang Ki Dukun Jaya Abadi, memang tidak pernah benar-benar berubah.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Komedi
Cerpen
Dukun Cabul Dan Celana Dalam Warisan
muhamad jumari
Komik
Duta Keadilan Nasib
Nafi'ardhani Firmansyah
Cerpen
STORY OF KUNENG
I | N
Flash
Sulitnya Mencintai Tuan
Fazil Abdullah
Flash
DESTINY
Aston V. Simbolon
Flash
Bronze
Salome
Sunarti
Cerpen
Asal Bapak Senang
dwi faridawati
Flash
AROMA
KOJI
Cerpen
Bronze
TUBUH
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Flash
Bronze
Aku lupa besok senin, selasa, rabu, kamis, jumaat, sabtu atau minggu
Okhie vellino erianto
Flash
Bronze
Jika Patah Hati Bisa Ngomong...
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Bronze
Tambatan Hati Arina
Aydiah
Flash
Di Kolong Ranjang
Sugiadi Azhar
Flash
Wesheweshewes
Rainzanov
Cerpen
Bronze
Antara 45 dan 65 Derajat
Jasma Ryadi
Rekomendasi
Cerpen
Dukun Cabul Dan Celana Dalam Warisan
muhamad jumari
Cerpen
Aku Ingin Menjadi Pro Player
muhamad jumari
Cerpen
Noda Darah Dan Senyum Kecil : Jalan Panjang Sang Raja Pasar
muhamad jumari
Novel
Kembali Ke Masa Lalu : Misi 5 BITCOIN
muhamad jumari
Cerpen
Detak Terbalik Tragedi Jam Antik
muhamad jumari