Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Langit sore menggantung kelabu di atas desa kecil bernama Banyuanyar. Angin berhembus pelan membawa aroma tanah basah yang baru saja diguyur hujan tipis. Di beranda rumah kayu bercat cokelat pudar, seorang pria paruh baya duduk memandangi jalanan tanah yang basah, sembari mengelus rosario tua di tangannya.
Namanya Sulaiman. Dulu, ia guru agama di madrasah kampung. Suaranya lantang, ucapannya dihormati. Tapi kini, hidupnya sepi. Istrinya meninggal dua tahun lalu. Anak semata wayangnya, Raka, merantau ke kota dan jarang pulang.
"Sudah adzan magrib, Pak Liman," sapa suara lembut dari balik pagar.
Sulaiman menoleh. Itu Ranti, gadis tetangganya yang sejak kecil diasuhnya seperti anak sendiri. Ia tersenyum tipis.
"Iya, kamu duluan saja. Aku nanti menyusul," jawabnya pelan.
Ranti mengangguk, tapi ekspresinya khawatir. Sudah dua minggu Sulaiman tak pernah ke masjid. Biasanya, ia yang paling duluan datang, bahkan sebelum adzan berkumandang. Tapi sejak mimpi aneh itu datang, ia lebih sering termenung di beranda.
Dalam mimpi i...