Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Dinding Tertawa
0
Suka
12
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kedatangan di Antara Kesunyian dan Dentingan

Perjalanan panjang Daniel berakhir di depan gerbang besi berkarat, yang seolah-olah telah menelan waktu itu sendiri. Ia mematikan mesin truk pikapnya, dan dalam keheningan yang tiba-tiba, ia menyadari betapa parahnya keheningan itu. Bukan keheningan yang damai, melainkan ketiadaan suara yang menusuk. Di telinganya, dengungan yang konstan, iritasi yang tak pernah pudar, menjadi satu-satunya melodi yang ia kenal—teman yang tidak diundang, yang ia panggil tinnitus.

Sudah dua tahun sejak kecelakaan itu. Sebuah panggung konser yang runtuh. Ribuan pasang mata, sorakan yang memekakkan telinga, dan kemudian—kegelapan, disertai ledakan suara yang merobek gendang telinganya. Ketika kesadarannya kembali, dunia telah berubah menjadi sebuah sangkar yang dikelilingi oleh suara statis yang tak berujung. Karir musiknya hancur. Ia tidak bisa lagi mendengar nada dengan jelas, tidak bisa lagi membedakan antara harmoni dan derau. Kini, satu-satunya lagu yang ia tahu adalah dentingan yang tak pernah berhenti itu.

Daniel turun dari truknya, langkahnya terasa berat seperti batu yang terikat pada kakinya. Ia menatap rumah di depannya. Sebuah bangunan bergaya kolonial tua yang tampak lelah, dengan cat dinding yang mengelupas dan jendela-jendela tinggi yang kusam. Atapnya dipenuhi lumut, dan pepohonan tua yang melingkupinya memberikan kesan angker. Ia telah membeli rumah ini dengan sisa tabungannya, bukan karena ia menyukainya, tapi karena letaknya yang jauh dari peradaban. Ia butuh kesunyian yang total, sebuah tempat di mana tidak ada suara lain yang bisa ia salahkan atas tinnitus-nya. Tempat di mana ia bisa melawan iblisnya sendiri.

Kunci yang dingin terasa berat di tangannya saat ia memasukkannya ke lubang kunci yang berkarat. Bunyi "klik" yang nyaring terdengar begitu asing, nyaris menyakitkan di tengah keheningan. Ia mendorong pintu yang berat, dan udara lembap yang berbau debu, kayu lapuk, dan kesepian menyambutnya. Di dalam, rumah itu terasa lebih besar dari yang terlihat dari luar. Langit-langit yang tinggi, ruangan-ruangan kosong yang menelan cahaya, dan koridor yang gelap seperti usus-usus yang tak berujung.

Satu-satunya barang yang ia bawa adalah sebuah tas ransel dan gitar tuanya, yang ia perlakukan dengan penuh kasih sayang. Gitar itu adalah satu-satunya peninggalan dari kehidupannya yang dulu. Ia meletakkan gitar itu dengan hati-hati di sebuah sudut di ruang tamu yang paling terang. Ia duduk d...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
WENGI
Umi Istiqomah
Novel
Bronze
Teror Hantu Maryam
Ratna Dks
Cerpen
Dua Orang Penggali Tanah
Ega Pratama
Cerpen
Rumah Penuh Kenangan
Oscar Zkye
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
KM 108
awod
Cerpen
Bronze
Kutukan Keluarga Bagian II: Kembali
Nisa
Cerpen
Bronze
Murid Ghaib
ASEP SAEPULOH
Flash
Akar di Kepala Ibu
Jasma Ryadi
Komik
Selamat Datang di Toko Batavia
Tri Agustinauli
Komik
Bronze
Me !
Willy Reichi
Novel
Keluarga Darayan, Misteri Rumah Gadai
Sisca Wiryawan
Cerpen
Misteri dibalik keindahan gunung merapi
Aziz mubarok
Flash
Panen
Dark Specialist
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lonceng Berdentang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retha
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ada Apa Dengan Diriku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Keabadian
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Lilo Main Dengan Siapa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Nyata Dan Bercerita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin