Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
4
Suka
915
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

PAMAN Awang memintaku menjemput Ira. Sepupuku itu akan melanjutkan kuliah di kota provinsi di mana aku tinggal. Paman Awang adalah abang dari ayahku. Sebagai sepupu aku cukup dekat dengan Ira, putri paman Awang. Mungkin karena dia anak bungsu dan aku anak tunggal.  Ayahku dan Paman Awang hanya berdua saudara. Maka bagiku, saudara sepupu yang sepantaran hanya Ira. Tiap libur panjang, kalau tak aku yang main ke kampung, maka dia yang ke kota. Kami lahir di tahun yang sama. Tapi sekolahnya terlambat setahun dariku, karena dia pernah sakit keras sehingga sekolahnya tertunda.  

Momen berkunjung ke kampung paman, desa kelahiran ayahku, selalu menyenangkan bagiku. Meskipun itu bukan perjalanan yang mudah. Dari kota aku harus naik kapal besar, kami menyebutnya bis air, dua hari satu malam. Berangkat pagi, sampai sore esok harinya. Itu sebabnya Paman Awang memintaku menjemput Ira. Ia tak bisa mengantar karena sedang panen rotan. Paman Awang mengelola kebun, atau tepatnya hutan rotan peninggalan kakek. Ada jatah ayahku juga dari hasil panen itu, setelah dipotong biaya panen dan pengolahan.

"Saya berangkat pas awal libur kuliah saja, ya, Pak..." kataku pada ayahku, "...biar bisa lebih lama di kampung Paman. Tahun lalu kan saya tak libur ke sana."

"Kalau tidak sedang sibuk begin...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Idenya menarik! Terima kasih sudah diajak naik bis air bareng dukun kampung hulu :D
@sudarmanto : Terima kasih, Mas.... sisihkan uang rokok dan nikmati cerita sambgil merokok juga asyik...
Keren sih ini.
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
'sompral'
anindira
Novel
Gold
Fantasteen Scary: Noroi
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Ajakan Bapak
Alfian N. Budiarto
Novel
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI
Meliana
Novel
DENTING
Denting Project
Novel
HEXANA
Iin Farliani
Novel
Drowning in Blood
Zhein24Art
Novel
Gold
Fantasteen Wooley Dolley
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Sebuah Misteri
SUWANDY
Novel
Bronze
Badan Intelijen HANTU
Ainun
Novel
Bronze
Tumbal Pesugihan Tanah Kuburan
AWSafitry
Flash
Tengah Hari
Springkel9
Novel
Konflik Pernikahan Lusan
habsyah
Novel
TEROR JIN DALAM PESANTREN
Lisnawati
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Flash
Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebilah Parang dan Tugas Terakhir Paman Ahdi
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Eno Hamil (seperti) Wiwin Hamil
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik
Habel Rajavani
Novel
Bronze
Duka Manis - Balikpapan 1995
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Mengarang Itu Tidak Gampang, Tuan
Habel Rajavani
Cerpen
Dia yang Memandang dari Seberang
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Perwakilan Rakyat? No! Majelis Binatang? Yes!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bagaimaan Frida Menemukan Persembunyian Skaramus
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani