Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
4
Suka
805
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

PAMAN Awang memintaku menjemput Ira. Sepupuku itu akan melanjutkan kuliah di kota provinsi di mana aku tinggal. Paman Awang adalah abang dari ayahku. Sebagai sepupu aku cukup dekat dengan Ira, putri paman Awang. Mungkin karena dia anak bungsu dan aku anak tunggal.  Ayahku dan Paman Awang hanya berdua saudara. Maka bagiku, saudara sepupu yang sepantaran hanya Ira. Tiap libur panjang, kalau tak aku yang main ke kampung, maka dia yang ke kota. Kami lahir di tahun yang sama. Tapi sekolahnya terlambat setahun dariku, karena dia pernah sakit keras sehingga sekolahnya tertunda.  

Momen berkunjung ke kampung paman, desa kelahiran ayahku, selalu menyenangkan bagiku. Meskipun itu bukan perjalanan yang mudah. Dari kota aku harus naik kapal besar, kami menyebutnya bis air, dua hari satu malam. Berangkat pagi, sampai sore esok harinya. Itu sebabnya Paman Awang memintaku menjemput Ira. Ia tak bisa mengantar karena sedang panen rotan. Paman Awang mengelola kebun, atau tepatnya hutan rotan peninggalan kakek. Ada jatah ayahku juga dari hasil panen itu, setelah dipotong biaya panen dan pengolahan.

"Saya berangkat pas awal libur kuliah saja, ya, Pak..." kataku pada ayahku, "...biar bisa lebih lama di kampung Paman. Tahun lalu kan saya tak libur ke sana."

"Kalau tidak sedang sibuk begin...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Idenya menarik! Terima kasih sudah diajak naik bis air bareng dukun kampung hulu :D
@sudarmanto : Terima kasih, Mas.... sisihkan uang rokok dan nikmati cerita sambgil merokok juga asyik...
Keren sih ini.
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Flash
Bawah Tangga
Nurwahiddatur Rohman
Cerpen
Sherly
Panipun
Novel
Gold
Fantasteen Scary Annabelle
Mizan Publishing
Novel
Gold
Fantasteen Scary Soul Eater
Mizan Publishing
Novel
Di Antara Rumah yang Kosong
Imajiner
Novel
Dibawa Orang Bunian
Ahmalia Azmi
Novel
NAPAS TERAKHIR
Maria Merianti Boru Malau
Novel
Bronze
DAYU 1983
Nuraini Mastura
Novel
Gold
Fantasteen Hunted
Mizan Publishing
Novel
Gold
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Novel
Jalan Pulang Lain
Achmad Afifuddin
Novel
Bronze
WINDY ... IS CALLING
Herman Trisuhandi
Flash
DUA BERMUKENA
Séa Hana
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Perwakilan Rakyat? No! Majelis Binatang? Yes!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Lebaran Kali Ini Papa Tak Ada di Rumah
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebentang Jalanan, Sepanjang Kenangan
Habel Rajavani
Flash
Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Mengarang Itu Tidak Gampang, Tuan
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sesaat Sebelum Bom Itu Meledak
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Rawa Bakau dan Misteri Pemburu Biawak
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bagaimana Dini Menemukan Subagio Sastrowardoyo
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Berhenti Saja Kau Jadi Guru
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Taksi & Malam di Jakarta
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik
Habel Rajavani