Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
4
Suka
886
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

PAMAN Awang memintaku menjemput Ira. Sepupuku itu akan melanjutkan kuliah di kota provinsi di mana aku tinggal. Paman Awang adalah abang dari ayahku. Sebagai sepupu aku cukup dekat dengan Ira, putri paman Awang. Mungkin karena dia anak bungsu dan aku anak tunggal.  Ayahku dan Paman Awang hanya berdua saudara. Maka bagiku, saudara sepupu yang sepantaran hanya Ira. Tiap libur panjang, kalau tak aku yang main ke kampung, maka dia yang ke kota. Kami lahir di tahun yang sama. Tapi sekolahnya terlambat setahun dariku, karena dia pernah sakit keras sehingga sekolahnya tertunda.  

Momen berkunjung ke kampung paman, desa kelahiran ayahku, selalu menyenangkan bagiku. Meskipun itu bukan perjalanan yang mudah. Dari kota aku harus naik kapal besar, kami menyebutnya bis air, dua hari satu malam. Berangkat pagi, sampai sore esok harinya. Itu sebabnya Paman Awang memintaku menjemput Ira. Ia tak bisa mengantar karena sedang panen rotan. Paman Awang mengelola kebun, atau tepatnya hutan rotan peninggalan kakek. Ada jatah ayahku juga dari hasil panen itu, setelah dipotong biaya panen dan pengolahan.

"Saya berangkat pas awal libur kuliah saja, ya, Pak..." kataku pada ayahku, "...biar bisa lebih lama di kampung Paman. Tahun lalu kan saya tak libur ke sana."

"Kalau tidak sedang sibuk begin...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Idenya menarik! Terima kasih sudah diajak naik bis air bareng dukun kampung hulu :D
@sudarmanto : Terima kasih, Mas.... sisihkan uang rokok dan nikmati cerita sambgil merokok juga asyik...
Keren sih ini.
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Flash
Senyuman Penyihir
Jaydee
Novel
Nini Curug
Kala Senja
Novel
Gold
Spooky Stories: Penghuni Keempat
Noura Publishing
Novel
Gold
The Boy Who Drew Monsters
Mizan Publishing
Flash
Kutitipkan Gergaji Ini
Zi Chaniago
Cerpen
Bronze
Wanita Berkebaya
Iena_Mansur
Novel
Bronze
Rahasia Kematian
Herman Sim
Novel
Perjanjian Ketiga
bomo wicaksono
Novel
Gold
Fantasteen Saving Ludo
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Selamat Tidur
Egi David Perdana
Flash
13
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Novel
Gold
Fantasteen Closer
Mizan Publishing
Novel
Gold
Rumah Teteh
Mizan Publishing
Cerpen
Setan Jabal Rokok
Eki Saputra
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebentang Jalanan, Sepanjang Kenangan
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bagaimana Makelar Suara Pilkada Bekerja
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Malam Itu Laut Sedang Surut
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Apakah yang Kita Harapkan dari Hujan?
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Begitulah Kelakuan Kawan Kita Si Rohim
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bagaimaan Frida Menemukan Persembunyian Skaramus
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Berhenti Saja Kau Jadi Guru
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Perwakilan Rakyat? No! Majelis Binatang? Yes!
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Tentang Seorang yang Ingin Melempar Tahi ke Wajah Koruptor
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Sebilah Parang dan Tugas Terakhir Paman Ahdi
Habel Rajavani