Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Di Pulau Itu Setiap Hari adalah Hari Sabtu
0
Suka
9,863
Dibaca

MEJA yang di pojok itu.

Selalu di situ.

Dia memesan kopi saring.

Dan telur.

Terserah dimasak apa saja. Setengah matang, atau diteguk mentah, begitu saja. Kebiasaan terbawa dari penjara. Di sana dulu dia menjadi tukang masak. Dengan upah sebutir telur tiap hari. Bagian dari cara bertahan hidup di penjara yang keras, apalagi bagi dia yang masuk penjara karena membunuh ibunya. Para terpidana di dalam sana itu tak peduli, apapun alasannya. Mereka memang punya standar moral ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
Di Pulau Itu Setiap Hari adalah Hari Sabtu
Habel Rajavani
Novel
Bronze
Jumirah Lelah, Bang...
Insan RK
Novel
Bronze
TAK TERGANTIKAN
Aquariusang
Novel
Reza
Sweet Life
Flash
Seni Nyaman Dari Gerhana Bulan
Fadel Ramadan
Novel
F & F ....ketika cinta tak bekerja seperti magnet...
Avtor I Rezysior
Novel
Apapun Bisa Kita Gapai
suci wulandari
Flash
Patah Hati Terbesar
pelantunkata
Novel
Aku (tak) Punya Ayah
Putri Widya
Novel
Just A Moment
Naa Ruby
Flash
Bronze
Kamalia Dalam Mimpiku
Omius
Cerpen
Bronze
Hujan yang Mencairkan Rindu
Imajinasiku
Novel
Bronze
LIZ & LINN (The Magical Dream)
Lisa Aprilia
Novel
Bronze
Cinta Yang Terenggut
Sofia Grace
Novel
PEREMPUAN TANPA GUNUNG
Aldi A.
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Di Pulau Itu Setiap Hari adalah Hari Sabtu
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Perihal Premis dan Penulis Aidul
Habel Rajavani
Flash
Kisah Nyonya Nredom
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Mengarang Itu Tidak Gampang, Tuan
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Tentang Kawanku Bob Si Anak Pasar
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Kenapa Anggi Memutuskan Arwan dan Memintanya Menikahi Ane
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Jaket dengan Lubang Bekas Peluru
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Lebih Pedih dari yang Pedih
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Karena Dia Sahabat Kyai Yassin
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Dia Menangkap Hantu dengan Dua Tangannya
Habel Rajavani
Cerpen
Bronze
Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!
Habel Rajavani