Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Di Akhir Bulan Fitri
1
Suka
846
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Selingkuh adalah kata yang tak berarti apapun bagi perempuan bernama Irma Kirana. Kehidupan rumah tangganya nyaris sempurna seakan tak ada celah untuk sebuah tragedi bernama perselingkuhan. Suaminya adalah pria yang telah dipacarinya hampir 5 tahun dan juga kini usia pernikahan mereka telah menginjak 10 tahun berjalan. Dari segi apa pun. Mereka sudah saling percaya. Suaminya tak akan tergoda wanita lain. Seperti dirinya yang  tak mungkin beralih hati. 

Namun, hari itu Irma harus menaruh kecurigaan untuk pertama kalinya pada suaminya. Malam itu seperti biasanya ia baru saja selesai dengan siaran podcasnya. Ia memiliki acara podcast yang berisi konsultasi gratis psikologi. Ia sendiri adalah lulusan jurusan psikologi. Ia berprofesi sebagai Bk di sebuah universitas. Sementara Mas Bima suaminya seorang dokter umum. 

Ponselnya berdering di meja kerjanya.

“Dik aku ada lembur,” kata Mas Bima di ujung ponsel. Irma sudah biasa sebenarnya mendengar kalau suaminya tak bisa pulang. Banyak alasan. Kebanyakan karena keadaan darurat dan dokter ganti berhalangan. Itulah resiko memiliki suami seorang dokter.

“Ya tak apa. Kau harus makan malam yang benar,” ujar Irma yang sebenarnya saat itu begitu merindukan kehangatan suaminya di atas ranjang. 

“Besok kita akan banyak waktu. Ya aku akan makan malam tepat waktu. Cepatlah tidur Say,” Terdengar suara kecupan mesra suaminya sebelum mengakhiri perbincangan mereka.

Irma segera mengantongi ponselnya dan mematikan lampu ruangan. Ia menutup pintu dan keluar dari kamar kerjanya. Seekor kucing Anggora berwarna coklat mengendus betisnya. Ia segera membelai lembut kepalanya. Ia meraihnya dan menggendongnya menuju kamar tidur. 

Betsi melompat ke atas ranjang begitu ia masuk kamar mandi. Ia mencuci muka dan menggosok gigi. Rutinitas seperti biasa sebelum tidur. Ada panggilan masuk dari ponselnya. Ia segera bergegas.

 

Panggilan masuk. Dari Tina sahabatnya yang juga rekan kerja suaminya. 

“Lagi ngapain? maaf Ir apa kau ada dinas malam buat suamimu? Kalo nggak temani aku dong. Suntuk nih,” seru Tina.

“Jangan bercanda! Bukanya suamiku ada lembur malam ini. Kau harusnya tahu?” tanya Irma sedikit bosan. Pasti sahabatnya itu akan mengeluh tentang pacarnya lagi. 

Tina adalah sahabatnya dari SMU. Ia berkenalan dengan suaminya juga melalui Tina. Meskipun ia jarang disibukkan dengan kegiatan rumah tangga apalagi tak ada anak yang harus dirawat ia sering menghabiskan waktunya dengan geng persahabatan mereka.

“Kau mengigau! Suamimu tak ada jadwal malam ini,” sahut Tina cepat.

“Yang benar? Baru saja suamiku pamit ada lembur. Dari pagi ia bilang beberapa hari ke depan akan ada lembur,” seru Irma mulai merasa aneh. Tak mungkin juga suaminya berbohong padanya.

“Rumah sakit telah menambahkan tenaga dokter di UGD. Bima tumbenan begini. Hei kurasa ada yang salah di sini. Benar sekali. Suami tidak ada daftar jaga malam ini. Ini mencurigakan. Apa Bima sering begini? maksudku berbohong di belakangmu?”

“Tidak. Entahlah! aku selalu percaya padanya. Jangan overthinking lah,” kata Irma merasa aneh juga.

“Oh jangan mengira semua yang biasa saja dan tampak baik-baik saja tak mencerminkan hal besar telah terjadi,” ujar Tina tanpa maksud memprovokasi.

“Ah mungkin juga Bima punya keperluan mendadak yang tak bisa dikatakan kepadaku,” tepis Irma mencoba untuk tak berpikir macam-macam. 

“Oh iya memangnya kenapa kau ingin ditemani malam ini?” tanya Irma lagi mengalihkan topik pembicaraan.

“Hari ini aku bertengkar dengan Keanu,” keluh Tina dengan dengan suara dalam penuh kesedihan. Irma mendesah bosan. Sahabatnya itu telah putus nyambung dengan kekasihnya entah keberapa kali. Ia  jengah juga mendengar sedu sedannya. Beberapa hari juga akan rujuk lagi.

“Menikahlah! Aku akan bertindak tegas kali ini,” kata Irma gemas.

“Kali ini sudah tak tertolong lagi. Hati Keanu telah beralih ke jalang licik itu,” ujar Tina dengan muram.

“Ok aku akan pergi ke tempatmu,” seru Irma akhirnya.

Sepanjang perjalanan ke apartemen Tina ia banyak berpikir. Perselingkuhan selalu menjadi pembicaraan hangat di akun media sosial dan di media apapun. Perselingkuhan telah menjadi momok banyak pasangan harmonis. Kliennya juga banyak yang mengalami masalah tentang wanita ketiga. Sebagian bisa keluar dari trauma dan melanjutkan pernikahan. Sebagian lagi berakhir dengan perceraian. Ia juga mempunyai klien beberapa pelakor. Dengan banyak alasan sebenarnya banyak wanita yang tanpa sengaja  terje...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Novel
Faith
Aque Sara
Cerpen
Bronze
Di Akhir Bulan Fitri
Dwiend
Novel
Bronze
Kupinang Dirimu Dengan Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Tasbih Ketika Bintang-bintang Terbenam
Fini Marjan
Novel
Gold
Para Penentang Muhammad Saw
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Mencintaimu Karena Allah
Irhen Dirga
Novel
Gold
Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran
Noura Publishing
Novel
Bronze
Solawat Cinta
Teh Fika
Novel
keikhlasan cinta dan doaku
andriani intan hidayah
Novel
Bronze
Jodoh itu Dekat
Ahmad jimi
Novel
Gold
Dan Muhammad adalah Utusan Allah
Noura Publishing
Novel
Senandung Bukit Cinta
Dudun Parwanto
Novel
Gold
Di Bawah Bendera Sarung
Mizan Publishing
Novel
Selepas Hujan
Makrifatul Illah
Novel
Bronze
Aku Memilih Hijrah
Ellesss
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Di Akhir Bulan Fitri
Dwiend
Novel
Bronze
Benang yang Terputus
Dwiend
Novel
Bronze
Balada Admin Klinik
Dwiend
Flash
First Love
Dwiend
Skrip Film
Script Film; Jodoh Tak Resmi
Dwiend