Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
## Kopi, Kasus, dan Kenaikan Harga yang Kacau Balau
Dinginnya udara pagi di distrik tua Ravenswood menyelinap melalui celah-celah jendela "The Shadow's Brew". Di balik konter, Kaiden Shadow—atau "Kai" bagi pelanggan setia yang tak tahu siapa dia sebenarnya—menggosok pelipisnya yang mulai berdenyut. Matanya yang biasanya setajam elang, kini redup, menatap antrian yang sudah mengular hingga ke ujung jalan bahkan sebelum jam tujuh pagi.
"Bos?" suara serak muncul dari sampingnya. Benny, salah satu dari tiga "bawahan" sekaligus barista andalannya, menyodorkan cangkir espresso. "Kopi penyelamat. Lagi migrain?"
"Bukan migrain, Benny," Kai menghela napas panjang, menyeruput espresso pahit itu tanpa ekspresi. "Ini... krisis eksistensial yang dibumbui keputusasaan. Kita di sini untuk memata-matai gudang tua Pak Oldman di seberang jalan itu, yang diduga jadi markas sementara si pembunuh berantai 'The Whispering Knife'. Bukan untuk jadi... *ini*." Tangannya mengacak luas, menunjuk keramaian di dalam dan luar kafe yang mulai riuh rendah.
Flashback dua bulan lalu terngiang. Kai Shadow, detektif privat legendaris yang identitasnya lebih misterius daripada kasus-kasusnya, menerima petunjuk panas. The Whispering Knife, pembunuh yang meninggalkan puisi aneh di s...