Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
**DETAK TERBALIK: Tragedi Jam Antik**
**Part 1: Pasar Loak dan Detak yang Membalik Jiwa**
Hujan gerimis membasahi jalanan sempit Pasar Loak Senen. Ardi berjalan tergesa, jas hitamnya basah di ujung lengan. Ia buru-buru. *Besok ulang tahunnya yang ke-30*, dan ia ingin mencari hadiah untuk diri sendiri—sesuatu yang unik. Sesuatu yang bisa memenuhi rumah mewahnya yang sunyi.
Di pojok paling gelap, seorang kakek kurus duduk di balik lapak reyok. Matanya kuning seperti fosfor.
**“Jam antik, Neng?”** suaranya berderak. **“Bukan sembarang jam. Ia bisa… *memperbaiki waktu*.”**
Ardi tertarik. Di antara tumpukan barang usang, jam kayu itu terpajang. Bingkainya gelap, angka Romawi pudar, pendulum kuningan berbentuk ular yang menggigit ekornya.
**“Berapa?”** tanya Ardi.
Kakek itu tersenyum, giginya hitam. **“Gratis. Syaratnya… *kau tak boleh menyesal*.”**
Ardi mengangkat alis. *Penipu*, pikirnya. Tapi ketika ia mengambil jam itu, dinginnya merambat sampai ke tulang selangka.
---
Jam itu ia gantung di ruang kerjanya—ruangan tanpa jendela, hanya tembok beton dan meja kerja berantakan. Malam pertama, ia terba...