Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Delusi Atau Nyata
2
Suka
1,728
Dibaca

Bab 1 – Pantulan Pertama

Gelombang panas yang lembap dari Jakarta menembus celah-celah tirai, menari-nari di lantai kayu apartemen Alika yang minimalis. Pukul tujuh pagi, dan kota sudah berdenyut dengan kehidupan, tapi Alika masih bergelut dengan mimpi buruk yang menggantung berat di udara. Ia memaksakan diri bangun, tubuhnya terasa pegal, dan kepalanya berdenyut-denyut. Ritual paginya dimulai dengan menyeret langkah ke kamar mandi, membersihkan wajah, dan menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menggantung di dinding kamarnya. Cermin antik dengan bingkai ukiran kayu mahoni gelap itu adalah warisan dari neneknya, sebuah benda yang selalu ia anggap indah dan menyimpan kenangan hangat.

Pagi itu, pantulan di cermin terasa aneh. Bukan wajahnya yang kelelahan yang menarik perhatian, melainkan kilasan yang muncul begitu cepat, nyaris tak terlihat. Sebuah bayangan, sesosok tubuh melayang. Alika mengerjap, mengusap matanya, dan menatap lebih dekat. Tidak ada apa-apa. Hanya pantulan dirinya, rambut cokelatnya yang sedikit acak-acakan, dan mata sayunya. Ia mendesah, mungkin hanya halusinasi karena kurang tidur. Pekerjaannya sebagai desainer grafis lepas seringkali menuntutnya begadang.

Ia menyiapkan sarapan ringan, roti panggang dan teh herbal, mencoba mengusir sisa-sisa mimpi buruknya. Namun, bayangan itu tetap menempel di benaknya, sebuah sensasi dingin yang merayap di punggungnya. Sepanjang hari, fokusnya terganggu. Ia beberapa kali salah mengklik, palet warna berantakan, dan deadline proyek terasa semakin menghimpit. Sore harinya, ia memutuskan untuk menelepon Santi, sahabatnya sejak kuliah. Santi adalah pribadi yang ceria, selalu bisa menghalau awan gelap di benak Alika. "Hei, apa kabarmu? Aku mimpi buruk semalam, aneh sekali," kata Alika, mencoba terdengar santai.

Santi tertawa di ujung telepon. "Mungkin terlalu banyak kafein, Al. Aku baik-baik saja, lagi sibuk banget nih sama proyek baru. Kamu mau tahu, gedung tempat kantorku sekarang itu, punya pemandangan kota yang luar biasa dari lantai paling atas. Tapi, sedikit bikin merinding juga sih, tinggi banget!"

Mendengar Santi menyebut "gedung tinggi", sebuah kilasan kembali melintas di benak Alika. Kilasan yang sama persis seperti di cermin tadi pagi. Tubuh Santi terjatuh, melayang di antara gedung-gedung pencakar langit. Jantung Alika berdegup kencang. "Santi... kamu hati-hati ya," ujarnya, suaranya tercekat.

"Hati-hati kenapa? Aku di kantor kok, aman," jawab Santi, nada suaranya sedikit bingung.

Alika tak bisa menjelaskan. Bagaimana ia bisa mengatakan ia melihat sahabatnya terjatuh dari gedung dalam cerminnya? Santi pasti akan menganggapnya gila. Ia hanya bisa menghela napas. "Tidak apa-apa, hanya perasaan tidak enak saja. Jaga diri baik-baik ya."

Beberapa hari berikutnya, Alika hidup dalam kecemasan. Setiap dering telepon, setiap notifikasi berita di ponselnya, membuat jantungnya melonjak. Ia bahkan menghindari menatap cermin di kamarnya, takut aka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
KADES YANG TEWAS KARENA SEGALON AIR LIMBAH
Sri Wintala Achmad
Flash
Bronze
Kereta Terakhir
Nurbaya Pulhehe
Novel
Jomlo App
Shela Puzi Dina
Cerpen
Bronze
The Holders Of The Beggining
Miss Anonimity
Cerpen
Malayan Croatoan
N.P. Ramadhan
Novel
Menara Pemakaman
Jie Jian
Novel
Kindness Killer
Hera Z
Novel
RUTE AMAN.
Suciana
Novel
Jejak dan Cinta
Muntashary Zain
Novel
Bronze
Love Freak
Faisal Ridha Dmt
Novel
Sabrina dan aku
abbo
Novel
Rewind, Until 100%
Aisya A. A.
Cerpen
Bronze
Melawan Waktu: Satu Langkah ke Depan
Dian Herdiawan
Novel
The Maid of Ghost
Springkel9
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kakek Memanggil
Christian Shonda Benyamin
Novel
Bronze
Di Balik Tirai
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Senandung Lukisan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Sudut Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kuncup Bunga Ungu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Luka Di Kota Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kematian Di Tanah Rawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Bukan Bayi Ku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jurnal Kosong
Christian Shonda Benyamin