Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Delusi Atau Nyata
2
Suka
3,513
Dibaca

Bab 1 – Pantulan Pertama

Gelombang panas yang lembap dari Jakarta menembus celah-celah tirai, menari-nari di lantai kayu apartemen Alika yang minimalis. Pukul tujuh pagi, dan kota sudah berdenyut dengan kehidupan, tapi Alika masih bergelut dengan mimpi buruk yang menggantung berat di udara. Ia memaksakan diri bangun, tubuhnya terasa pegal, dan kepalanya berdenyut-denyut. Ritual paginya dimulai dengan menyeret langkah ke kamar mandi, membersihkan wajah, dan menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menggantung di dinding kamarnya. Cermin antik dengan bingkai ukiran kayu mahoni gelap itu adalah warisan dari neneknya, sebuah benda yang selalu ia anggap indah dan menyimpan kenangan hangat.

Pagi itu, pantulan di cermin terasa aneh. Bukan wajahnya yang kelelahan yang menarik perhatian, melainkan kilasan yang muncul begitu cepat, nyaris tak terlihat. Sebuah bayangan, sesosok tubuh melayang. Alika mengerjap, mengusap matanya, dan menatap lebih dekat. Tidak ada apa-apa. Hanya pantulan dirinya, rambut cokelatnya yang sedikit acak-acakan, dan mata sayunya. Ia mendesah, mungkin hanya halusinasi karena kurang tidur. Pekerjaannya sebagai desainer grafis lepas seringkali menuntutnya begadang.

Ia menyiapkan sarapan ringan, roti panggang dan teh herbal, mencoba mengusir sisa-sisa mimpi buruknya. Namun, bayangan itu tetap menempel di benaknya, sebuah sensasi dingin yang merayap di punggungnya. Sepanjang hari, fokusnya terganggu. Ia beberapa kali salah mengklik, palet warna berantakan, dan deadline proyek terasa semakin menghimpit. Sore harinya, ia memutuskan untuk menelepon Santi, sahabatnya sejak kuliah. Santi adalah pribadi yang ceria, selalu bisa menghalau awan gelap di benak Alika. "Hei, apa kabarmu? Aku mimpi buruk semalam, aneh sekali," kata Alika, mencoba terdengar santai.

Santi tertawa di ujung telepon. "Mungkin terlalu banyak kafein, Al. Aku baik-baik saja, lagi sibuk banget nih sama proyek baru. Kamu mau tahu, gedung tempat kantorku sekarang itu, punya pemandangan kota yang luar biasa dari lantai paling atas. Tapi, sedikit bikin merinding juga sih, tinggi banget!"

Mendengar Santi menyebut "gedung tinggi", sebuah kilasan kembali melintas di benak Alika. Kilasan yang sama persis seperti di cermin tadi pagi. Tubuh Santi terjatuh, melayang di antara gedung-gedung pencakar langit. Jantung Alika berdegup kencang. "Santi... kamu hati-hati ya," ujarnya, suaranya tercekat.

"Hati-hati kenapa? Aku di kantor kok, aman," jawab Santi, nada suaranya sedikit bingung.

Alika tak bisa menjelaskan. Bagaimana ia bisa mengatakan ia melihat sahabatnya terjatuh dari gedung dalam cerminnya? Santi pasti akan menganggapnya gila. Ia hanya bisa menghela napas. "Tidak apa-apa, hanya perasaan tidak enak saja. Jaga diri baik-baik ya."

Beberapa hari berikutnya, Alika hidup dalam kecemasan. Setiap dering telepon, setiap notifikasi berita di ponselnya, membuat jantungnya melonjak. Ia bahkan menghindari menatap cermin di kamarnya, takut aka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Novel
Dua Bayangan Lenggini (Misteri Perama Hari-Hari Buruk)
Novia SR
Cerpen
Bronze
Melawan Waktu: Satu Langkah ke Depan
Dian Herdiawan
Cerpen
Halo, Selamat Tinggal!
Ilestavan
Novel
Di Balik Kekuasaan, Dalam Pelukan Rahasia
Rini Jumarni
Novel
Bronze
Wali Kala Nanti
Ana Latifa
Novel
Limit: Rahasia Si Pencuri
Syafira Muna
Flash
Sintas
Ilestavan
Novel
TIRAKAT
Mohamad Johan
Flash
Doctor Modercai-Kasus kematian CP0421
Donquixote
Cerpen
Bronze
Obrolan Tengah Malam
Arcadio Buendia
Flash
Perahu Langit
Hans Wysiwyg
Flash
Api yang Berdamai dengan Hujan
Ravistara
Novel
Cawan Kosong
Celica Yuzi
Novel
Bronze
Wentira "Another Story of the Invisible City"
Etzar Diasz
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pak Suryo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Nyata Dan Bercerita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Rumah Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Melodi Desiran Ombak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Hitam Di Jendela
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jalan Buntu 404
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pintu Retak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Boneka Bobo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bus Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Goresan Kuas Bermakna
Christian Shonda Benyamin