Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Delusi Atau Nyata
2
Suka
1,485
Dibaca

Bab 1 – Pantulan Pertama

Gelombang panas yang lembap dari Jakarta menembus celah-celah tirai, menari-nari di lantai kayu apartemen Alika yang minimalis. Pukul tujuh pagi, dan kota sudah berdenyut dengan kehidupan, tapi Alika masih bergelut dengan mimpi buruk yang menggantung berat di udara. Ia memaksakan diri bangun, tubuhnya terasa pegal, dan kepalanya berdenyut-denyut. Ritual paginya dimulai dengan menyeret langkah ke kamar mandi, membersihkan wajah, dan menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menggantung di dinding kamarnya. Cermin antik dengan bingkai ukiran kayu mahoni gelap itu adalah warisan dari neneknya, sebuah benda yang selalu ia anggap indah dan menyimpan kenangan hangat.

Pagi itu, pantulan di cermin terasa aneh. Bukan wajahnya yang kelelahan yang menarik perhatian, melainkan kilasan yang muncul begitu cepat, nyaris tak terlihat. Sebuah bayangan, sesosok tubuh melayang. Alika mengerjap, mengusap matanya, dan menatap lebih dekat. Tidak ada apa-apa. Hanya pantulan dirinya, rambut cokelatnya yang sedikit acak-acakan, dan mata sayunya. Ia mendesah, mungkin hanya halusinasi karena kurang tidur. Pekerjaannya sebagai desainer grafis lepas seringkali menuntutnya begadang.

Ia menyiapkan sarapan ringan, roti panggang dan teh herbal, mencoba mengusir sisa-sisa mimpi buruknya. Namun, bayangan itu tetap menempel di benaknya, sebuah sensasi dingin yang merayap di punggungnya. Sepanjang hari, fokusnya terganggu. Ia beberapa kali salah mengklik, palet warna berantakan, dan deadline proyek terasa semakin menghimpit. Sore harinya, ia memutuskan untuk menelepon Santi, sahabatnya sejak kuliah. Santi adalah pribadi yang ceria, selalu bisa menghalau awan gelap di benak Alika. "Hei, apa kabarmu? Aku mimpi buruk semalam, aneh sekali," kata Alika, mencoba terdengar santai.

Santi tertawa di ujung telepon. "Mungkin terlalu banyak kafein, Al. Aku baik-baik saja, lagi sibuk banget nih sama proyek baru. Kamu mau tahu, gedung tempat kantorku sekarang itu, punya pemandangan kota yang luar biasa dari lantai paling atas. Tapi, sedikit bikin merinding juga sih, tinggi banget!"

Mendengar Santi menyebut "gedung tinggi", sebuah kilasan kembali melintas di benak Alika. Kilasan yang sama persis seperti di cermin tadi pagi. Tubuh Santi terjatuh, melayang di antara gedung-gedung pencakar langit. Jantung Alika berdegup kencang. "Santi... kamu hati-hati ya," ujarnya, suaranya tercekat.

"Hati-hati kenapa? Aku di kantor kok, aman," jawab Santi, nada suaranya sedikit bingung.

Alika tak bisa menjelaskan. Bagaimana ia bisa mengatakan ia melihat sahabatnya terjatuh dari gedung dalam cerminnya? Santi pasti akan menganggapnya gila. Ia hanya bisa menghela napas. "Tidak apa-apa, hanya perasaan tidak enak saja. Jaga diri baik-baik ya."

Beberapa hari berikutnya, Alika hidup dalam kecemasan. Setiap dering telepon, setiap notifikasi berita di ponselnya, membuat jantungnya melonjak. Ia bahkan menghindari menatap cermin di kamarnya, takut aka...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penemuan dan Kekuatan Baru
Mulyana
Novel
Tamu
Vivianhervian
Novel
Gold
Digital Fortress
Mizan Publishing
Novel
Mereka adalah Aku
Sunarti
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
MASA DEPAN?
Meliana
Novel
ELOK BERDARAH
Mona Cim
Novel
TINTA HITAM
Rizki Mubarok
Cerpen
Bronze
MISTERI DI BALIK GUNUNG MERAPI
Aziz mubarok
Novel
Lelaki yang Menjual Cinta
Yuli Harahap
Novel
Titisan Sang Ratu
Esti Farida
Cerpen
Bronze
Saksi Sekejap
Rere Valencia
Novel
Justin & Misteri Puding Merah (bagian 1)
Arzen Rui
Novel
Bronze
Wali Kala Nanti
Ana Latifa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Galeri Lukisan Oscar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Terompet
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kakek Memanggil
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Nyata Dan Bercerita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Tidak Sakit
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 000
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Bersama Mereka
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
19:00
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Jumat Akhir Bulan Juli
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin