Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku debu, yang tersibak ke tepi jalan saat kendaraan berlari kencang.
Aku debu, yang disemprot asap knalpot, dan dipijak beragam merk sepatu.
Aku debu, yang gampang disapu dan diterbangkan angin.
Usia 20 tahun, mungkin lebih, mungkin kurang, aku tak tahu pasti. Usia sekian itulah yang tercantum dalam surat pembebasanku, setelah satu tahun lebih mondok di sebuah lapas.
Usia 20 tahun, dan aku sendirian. Tak mengapa. Seingatku memang aku lebih sering sendirian sejak kecil. Dua orang berlainan jenis yang menjadi penyebab kelahiranku ke dunia ini tak pernah sekali pun kulihat. Tak tahu aku siapa mereka.
Panggilan ibu kuberikan kepada banyak wanita yang bergantian membawaku bergelandang ke berbagai tempat di kota ini. Saat itu aku masih kecil sekali. Tentu saja mengharapkan mata orang akan jatuh kasihan melihat wanita kumal dengan anak kecil kurus yang kepanasan, lelah dan lapar. Dari wanita-wanita yang kupanggil ibu itulah aku diberi dongeng menjelang tidur, tentang bayi yang tergeletak di tempat sampah umum, ditemukan oleh mereka, kemudian dibawa pulang karena si bayi masih hidup. Bayi itu adalah aku, yang mereka rawat bergantian, karena dapat dimanfaatkan buat teman mengemis.
Agak besar sedikit, aku mengenal bapak. Panggilan bapak kuberikan kepada pria-pria yang kerap meny...