Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Namaku Kayla zahra, biasa aku di panggil zahra dikalangan teman temanku. Aku mempunyai 1 adik perempuan. Namanya vira adik sekarang kelas 5 SD. Aku terlahir di keluarga yang berkecukupan, Sejak kecil ku bercita cita ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses…
Aku tinggal disini, di sebuah kota yang ramai, yaitu Cirebon. dulu aku tinggal di Bandung, tapi semenjak SMK Aku pindah ke Cirebon, kota yang panas dan ramai ini..
Ku ceritakan kisahku dulu mengenai tentang cerita cita-citaku..
Hari ini aku mendapatkan pertanyaan yang mengejutkan dari temanku begini pertanyaannya, “zahra, menurutmu cita-cita itu bagaimana?” Aku terdiam sejenak lalu menjawab, “Cita-cita itu bagai pensil, jika kita ingin meraihnya maka kita harus berusaha dan bekerja keras seperti hal nya meraut pensil agar menjadi runcing. Namun jika kita tidak bersungguh-sungguh maka kesempatan kita semakin kecil bahkan pupus seperti pensil yang semakin hari semakin pendek bahkan hilang.” Tapi yang jadi pertanyaan apakah aku bisa menggapai cita-citaku itu!!
Dipagi hari yang cerah aku membuka pintu jendela rumahku ,aku melihat beberapa burung yang sedang berkicau , aku pun termenung dengan dan berpikir bagaimana nasibnya dimasa depan nanti “apakah aku nantinya bisa menjadi orang yang sukses” tanyaku dalam hati , dan aku ingin membahagiakan kedua orang ku dengan kerja kerasku sendiri.
Tiba-tiba ibuku memanggil kenapa nak...? iya Bu..! kenapa kamu termenung Nak , ada apa..,tidak ada apa-apa Bu,kalau begitu kamu bisa bantu Ibu.Setelah membantu Ibunya aku termenung kembali untuk kedua kalinya “Pokoknya aku harus menjadi orang yang sukses”kataku dalam hati.
Matahari mulai terbit, jam sudah menunjukkan pukul 07:00 wib.saya mulai menyandangkan tas dan memakai sepatu dengan terburu-buru untuk pergi ke sekolah dan aku pamit kepada kedua orang tuaku sambil mencium tangan Ibu dan Ayahku.Dalam perjalanan ia bertemu dengan temanku,lalu ia bertanya kepada temanku Sampai disekolah saya merasa ada yang kurang karena tiada sahabatnya yang datang.
Bel masuk pun telah dibunyikan,semua siswa berbaris dilapangan untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru pada setiap paginya.Setelah berbaris , saya masuk ke kelasku.Didalam kelas tiba-tiba temanku memanggil “zahra...ra!siap pr matematika?Ooo Pr matematika,kalau aku sudah siap “Kalau kamu “kalo aku....sih belum siap.”ra bolehkah aku pinjam buku matematikamu”Tanya nabila.Boleh sih, tapi....? ada syaratnya “apaan tu!!”.Syaratnya mudah kok kamu harus menjawab pertanyaanku ,yang pertanyaan nya “apakah kamu memiliki cita-cita”,ya aku memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha , Kenapa kamu ingin menjadi pengusaha!!”Tanya saya,ya karena aku ingin ,mendirikan sebuah usaha yang sukses dan bisa terkenal seluruh indonesia “.Terlalau asyiknya berbicara ,guru pun masuk kedalam kelas ,masing-masing siswa kembali kebangkunya.
Belajar mengajar pun dimulai ,asyik-asyiknya belajar,bel pun berbunyi kini saatnya jam istirahat.Pada saat istirahat aku membawa teman-temannku untuk pergi ke kantin dengan bersama-sama.Sampai nya dikantin saya merasa kehilangan uang ,lalu ia berkata kepada temannya “bil uangku hilang” lalu bagaimana kata bil. “Begini saja sebaiknya kamu pakai saja uang ku untuk jajan” kata nabila “terimakasih bil kamu telah menolongku , nanti kalau aku ada uang akan ku ganti uang mu”kataku.Nggak usah ra aku ikhlas kok menolongmu. “Terimakasih ya...! Singkatku.Bel masuk telah berbunyi,aku dan teman-temannya masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.
Waktu pun telah berlalu,saat nya waktu pulang sekolah. aku tidak lupa akan tugas piketku, pada saat membersihkan kelas ia melihat seekor burung kecil yang berusaha untuk bisa terbang walau pun ia masih kecil , seperti itulah hidupku yang ingin meraih cita-citaku agar aku menjadi orang yang sukses tanyanya dalam hati.
Waktu pulang sekolah ia teringat sesuatu dipikiranya yaitu, setelah pulang nanti ia harus menolong Ibuku dalam pekerjaan rumah ,karena membantu Ibu itu adalah tugas nya sehari-hari. Tiba dirumah Ia meletakkan sepatu dan tasnya pada tempatnya.
Sebagai anak perempuan, aku rajin membantu ibu, entah itu membersihkan rumah, memasak, mencuci baju dan lain sebagainya. Selain itu, aku juga tidak lupa untuk membantu ayah, tetapi aku sangat senang saat membantu ayah memperbaiki alat-alat elektronik. Ayahku memiliki usaha kecil yang bergerak di bidang memperbaiki elektronik. Terkadang ibuku marah bila aku terlalu lama berada di toko, tempat ayah mencari nafkah. Katanya aku itu anak perempuan, tidak boleh bermain apa yang ada di tempat ayah, nanti kalau jadi anak cowo bagaimana? Ada banyak alasan ibu untuk melarangku pergi ke toko ayah, entah karena ibu terlalu khawatir karena aku anak perempuan atau karena ibu kesepian bila aku tidak menemaninya di rumah.
Suatu hati saat semua anggota keluargaku berkumpul, kak bintang bertanya padaku, "Ra, apa cita-citamu? Kok kakak tidak tahu cita-citamu ya?". "Fira itu kan jurusan kuliner, jadi sudah jelas cita-citanya ingin menjadi seorang pengusaha kuliner."
Saya ingin menjadi seorang pengusaha karena dibidang pengusaha ini mencakup berbagai macam hal. Bisnis salah satunya yang merupakan suatu kewirausahaan bagi setiap orang pemegang perusahaan. Untuk menjalani bisnis, dibutuhkan sikap pemenang dan itulah saya. Saya yang tidak mau kalah dengan orang lain, saya yang mau berjuang lebih keras untuk diri saya sendiri dan memenangkan suatu hal yang bagi diri saya dan sekelompok orang terdekat saya bangga akan hasil kerja keras dan jeri payah saya. Dunia bisnis bukan hanya sekedar duduk dan memandang layar komputer. Dunia bisnis selalu banyak rintangan dan masalah. Entah itu masalah keuangan, ataupun masalah yang lainnya. Maka dari itu kita harus siap secara mental untuk menghadapi rintangan dan masalah-masalah yang ada dalam dunia bisnis.
Setelah siap mental, kita juga harus mempunyai komunikasi/public speaking yang bagus. Yang bisa membuat orang lain percaya pada kita dan rekan kerja kita yang lainnya. Kepintaran komunikasi membuat hubungan antar rekan kerja berjalan lancar, sehingga dapat membuahkan hasil yang insyaallah akan memuaskan bagi suatu perusahaan.
Selapas dari kepintaran berkomunikasi, diri sendiri harus menerapkan disiplin. Disiplin merupakan salah satu tugas yang sangat penting bagi seorang pengusaha. Disiplis tersebut termasuk disiplin waktu dan disiplin soal keuangan. Kurangnya disiplin dapat memicu kegagalan. Misalnya kehilangan klient yang tadinya dapat membuahan hasil yang menguntungkan dan pada akhirnya mengalami kegagalan.
Dan saya ingin membuka usaha tersebut karna ingin mempermudah untuk yang sedang mencari kerja, bisa saling membantu dan bisa saling membutuhkan, dan saya ingin sekali berguna untuk orang-orang sekitar.
Bisa menumbuhkan orang-orang hebat juga dari apa yang saya lakukan ke mereka.
Demi ingin terwujudnya cita-citaku dan kebahagiaan kedua orang tuaku . Kini saat nya aku menunjukkan kemampuanku dalam belajar.Dengan kata-kata yang dilontarkan Ibuku tadi aku menjadi semangat untuk melakukan apa yang dikatakan Ibuku. Cita-citaku ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua saya..
demi cita-citanya ia pun akan mengalami banyak perubahan yang baik dan menjadi aktif dalam belajar.
Dengan demikian ia selalu giat belajar,berdo’a,dan berusaha karena tanpa do’a dan berusaha tidak akan terwujudnya suatu cita-cita seseorang. Maka dari itu raihlah cita-citamu setinggi langit dengan berdo’a dan kerja keras.