Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Andini mengagumi orang itu sejak masih duduk di bangku kelas satu seragam putih biru. Hanya dia seorang yang selalu menjadi harapannya untuk terus hidup dan menatap hari esok.
Dengan lantang orang itu berkata. “Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Penyayang. Dia mencintai semua hambanya tanpa terkecuali.”
Suatu hari sosok itu datang ke kampungnya. Dia adalah seseorang yang mengaku memiliki posisi mulia dalam agama Andini, maka sebut saja Beliau. Sang Ibu bertanya terkait dosa besar masa lalu, Beliau mengangguk-angguk sambil mengelus jenggot panjang, Beliau melirik Andini, dan hari itu Sang Ibu bilang bahwa hanya Andinilah satu-satunya penebus dosa, dan malam itu Andini tidur di ranjang Beliau tanpa sehelai pakaian, dan malam itu sprei ranjang Beliau bernoda darah, dan sejak hari itu Andini mengutuk Beliau.
Dia mengatakannya keras-keras pada Sang Adik. “Jangan terpengaruh jubah putih, dia orang munafik!” Sang Adik pun mengangguk paham.
Beliau telah membaw...