Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
CINTA YANG TIBA-TIBA TUMBUH
2
Suka
190
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

#CINTA YANG TIBA-TIBA TUMBUH

Pada Siang hari yang panas ada segerombolan anak remaja lelaki dan perempuan yang akan bermain permainan tradisional bon-bonan. Remaja perempuan tersebut bernama Ana, Ara, Awa, Lisa, dan Siti. Sedangkan, remaja yang lelaki tersebut bernama Denis, Iyan, Zaky, Wahyu dan Fahri.

Permainan bon-bonan ini kita bagi menjadi dua tim. Tim yang pertama perempuan yaitu (Ana, Ara, Awa, Lisa, dan Siti) dan tim yang kedua laki-laki yaitu (Denis, Iyan, Zaky, Wahyu dan Fahri). Setiap Tim memiliki gawang dan untuk memenangkan permainan kita harus masuk ke gawang lawan tersebut.

Ana dan Denis saling berhadapan untuk suit agar permainan bisa dimulai. "Suuuittt". Ucap Ana. Dan ya yang memenangkan suit tersebut Denis jadi dia yang akan memulai awal permainan.

Permainan tersebut sedang dimulai dan sekarang Denis maju karena dia yang memenangkan suit tadi. Denis sedang melihat ke arah temannya sehingga itu kesempatan untuk Tim Ana mengejar agar Denis tertangkap. Ana mengejar Denis hanya sedikit lagi saja Denis tertangkap tetapi tidak jadi karena salah satu teman Denis berteriak memberitahu.

"Awas di belakang kamu nis". Teriak Iyan kepada Denis.

"Iya siap". Balas Denis, sambil berlari ke tempat tim dia.

Sekarang bergantian Ana sedang maju menghadap para tim lelaki.

"Baaa... baaa!!". Ucap Zaky menakut-nakuti Ana sambil bergerak ingin mengejar namun itu hanya ancang-ancang saja.

"Apa sih ngeselin banget!". Ucap Ana yang kesal melihat tingkah Zaky. Setelah Ana berucap seperti itu Zaky langsung berlari mengejar Ana tapi dengan cepat Awa mengejar Zaky agar ana tidak tertangkap. Saat Awa maju ada mobil yang lewat di depan kita dan kami berhenti sejenak untuk melihat siapa yang datang.

Ternyata yang datang adalah sepupu Zaky yang pulang dari pondok pesantren. Ia bernama Iky pemuda tampan yang memakai sarung dan peci. Iky mendatangi kita semua dan Zaky langsung memperkenalkan dia kepada kami.

"Temen-temen kenalin dia sepupu aku, namanya Iky". Ucap Zaky kepada kami.

"Hallo nama aku Ana, ini Awa, Ara, Lisa dan yang terakhir itu Siti. Salam kenal ya". Ucap Ana memperkenalkan teman-temannya sambil tersenyum manis kepada Iky. Dan di balas anggukan dan senyuman manis juga dari Iky.

"Hai nama aku Denis, ini Iyan, Fahri dan itu Wahyu. Semoga bisa berteman baik ya". Ucap Denis sambil menepuk bahu Iky dan di balas anggukan lagi dari Iky.

Setelah berkenalan tadi kami berbincang dan tertawa bersama lumayan lama. Ternyata, Iky orangnya asik juga di ajak bercanda, kami kira dia orang yang kaku karena Iky terlihat seperti itu. Tiba-tiba Iyan berbicara "Temen-temen gimana kalo besok pagi kita joging??". Ucap Iyan

"Wahh boleh tuh, tapi joging kemana??". Ucap Siti

"Gimana kalo ke sawah-sawah gitu?? kan pasti seger udaranya kalo pagi, sekalian kita liat matahari terbit nanti". Ucap Ana

"Setuju". Balas Iky dan Denis bersamaan.

"Yaudah kalo gitu mending sekarang kita pulang udah sore juga". Ucap Ara karena waktu memang sudah menunjukkan pukul 17.00 wib.

"Yaudah nanti besok kita kumpul aja di mushola sekalian sholat shubuh dulu nanti". Balas Fahri. Setelah Fahri berbicara tersebut mereka pulang kerumah masing-masing.

Keesokkan harinya ~~

Ana terbangun karena alarm dia berbunyi dan ia melihat jam dindingnya yang menjukkan pukul 04.15 wib. Ana menuju kamar mandi untuk segera bersiap untuk sholat shubuh berjamaah di mushola bersama teman-temannya seperti ucap mereka kemarin.

Disisi lain yaitu di musholla sudah ada para laki-laki yaitu (Zaky, Iky, Denis, Iyan, Fahri, dan Wahyu).

"Ayok wudhu!". Ucap Wahyu dan di balas anggukan oleh mereka berlima.

Kembali lagi ke Ana yang sudah siap dan sekarang sedang bersama teman-teman perempuannya yaitu (Awa, Siti, Ara, Lisa) menuju mushola. Setelah berjalan tidak terlalu lama karena memang lumayan dekat akhirnya mereka sampai. Dan di situ Iky yang sedang adzan dengan suara yang merdu membuat Ana terpana kepada sosok Iky tersebut. Sejak saat itu lah Ana mulai mencintai Iky. Setelah komat mereka semua mulai sholat shubuh berjamaah.

Setelah sholat shubuh berjaamah di mushola, mereka berkumpul di luar mushola. "Gimana berangkat sekarang nih??". Ucap Ana

"Ayok sekarang aja biar ga panas nantinya". Balas Zaky

Mereka berjalan sambil sesekali tertawa bersama-sama karena tingkah Wahyu yang membuat mereka tertawa. Tiba-tiba Iky berada di samping Ana, lalu mengajak Ana berbicara "Hai Na, kamu udah sering ya joging gini bareng mereka??". Ucap Iky sambil tersenyum manis. Ana yang di ajak biacara pun menoleh lalu membalas "Eh hallo ky, iya aku sering joging sama mereka karena memang kebiasaan kita setiap hari Minggu kalo kita semua ga ada keperluan ya kita gini". Balas Ana sambil tersenyum tipis.

"Oh gitu ya pantesan kalian biasa aja". Ucap Iky

"Hehehe iya ky". Balas Ana sambil terkekeh pelan. Iky hanya menatap sambil tersenyum tipis kepada Ana.

Selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di sawah-sawah. Setelah itu, mereka duduk di tepi sungai kecil yang berada di dekat sawah tersebut. Ana ia duduk di samping Iky dan Denis. Ana bermain air sambil sesekali tertawa dan itu membuat Iky tersenyum tipis karena menurut dia Ana terlihat menggemaskan saat ini. Diam -diam Denis yang melihat Iky menatap Ana pun merasa tidak suka entah kenapa.

Iky berniat pergi sebentar untuk membeli minum untuk Ana. Setelah sudah membeli minum untuk Ana itu ia, berjalan mendekati Ana dan duduk di samping Ana. "Ini Na buat kamu". Ucap Iky sambil memberikan minuman tersebut.

"M-makasih Ky. Harusnya kamu ga perlu beliin, aku bisa beli sendiri kok". Ucap Ana yang merasa gugup entah kenapa. "Gapapa Na lagian kan memang aku yang mau ngasih Na, jadi santai aja". Ucap Iky sambil tersenyum tipis.

"Yaudah terserah kamu aja, sekali lagi makasih ya Ky". Ucap Ana sambil tersenyum manis menatap Iky.

Beberapa menit setelah saling diam akhirnya Ana mulai mengajak berbicara Iky lagi. "Iky". Ucap Ana memanggil Iky sambil menatap iky. "Iya Na kenapa??". Balas Iky sambil menatap balik Ana dengan tatapan lembut itu membuat pipi Ana merah merona. "A-aku cuma mau bilang suara kamu merdu banget pas adzan tadi". Ucap Ana gugup. "Hahaha iyakah? Makasih ya Na, aku memang sering di latih adzan di sana makanya jadi merdu hehehe". Balas Iky sambil terkekeh kecil, Ana yang melihat Iky begitu membuat ia semakin jatuh kepada pesona Iky. "Iyaa aku serius tau suara kamu bagus, iya sama-sama Iky. Pantessan jadi merdu gitu ya". Ucap Ana. "Hemm iya Na makasih banyak". Balas Iky sambil tersenyum manis menatap Ana. "Iya ky makasih Mulu ihh". Ucap Ana sambil terlihat kesal Iky yang melihat itu malah menjadi gemass ingin ia cubit pipi Ana tersebut namun ia tidak berani. "Hahaha iyaa Anaaaa maaff". Balas Iky sambil tertawa.

Sudah lama mereka berada di sawah itu. "Temen-temen pulang yuk udah siang nih". Ucap Zaky kepada teman-temannya. Setelah Zaky mengatakan seperti itu mereka semua berjalan pulang.

*Sejak kejadian itu lah Ana mencitai pemuda tampan yaitu Iky. Setiap Iky pulang dari pondok pesantren ia selalu senang dan selalu mengajak bermain bersama. Tetapi dia tidak berharap untuk berpacaran dengan Iky karena dia sadar jika pacaran itu zina, Iky pasti tidak akan mau karena dia anak pondok tidak mungkin dia mau mendekati zina. Menurut Ana berteman dan bisa bermain bersama saja sudah cukup untuk dia.

Tamat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
CINTA YANG TIBA-TIBA TUMBUH
Liliana dia sapira
Novel
Rembulan Merah Jambu di Bumi Sriwijaya
Blue Sky
Novel
Gold
Annoying Boy
Coconut Books
Novel
Bronze
Gho(st)alker
Snow Write
Novel
Bronze
Cinta 1000 Tahun Sang Pangeran
Apresia Ardina
Flash
Sebatang Rokok
Fann Ardian
Novel
Azula
NuBy
Novel
Wajah Bumi
SavieL
Novel
Diujung Usia Kita Bertemu
Rasya hamzadinata
Novel
Bronze
DID (Dissosiative Identity Disorder): Mengejar Jiwamu hingga Napas Terakhir
Riskaninda Maharani
Komik
Bronze
Zoetrope: First Story
amalia iklima putri
Novel
Dunia Lyra
Gatau Males
Skrip Film
melancholic traces of ghost
Rahmat Gunawan
Novel
Bronze
The Golden Prince
Nnover Purba
Novel
My Story
Ira A. Margireta
Rekomendasi
Cerpen
CINTA YANG TIBA-TIBA TUMBUH
Liliana dia sapira
Cerpen
Bronze
Cinta Yang Tak Pernah Padam
Liliana dia sapira