Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Cinta yang belum dapat diterima
3
Suka
247
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Langit sore itu berwarna keemasan, mengiringi langkah Fajar menuju taman kota yang mulai lengang. Di bawah pohon besar di sudut taman, ia duduk sambil memegang buku catatan kecil. Sesekali ia mencoret-coret sesuatu di dalamnya, mencoba merangkai kata-kata yang tak pernah ia sampaikan secara langsung kepada seseorang.

Seseorang itu adalah Karina. Wanita yang ditemuinya beberapa bulan lalu di sebuah seminar literasi. Karina berbeda dari wanita lain yang pernah Fajar kenal. Ada ketenangan dalam tutur katanya, tetapi juga kilauan kesedihan yang tampak samar di matanya. Sesuatu yang membuat Fajar terus ingin mengenalnya lebih dalam.

Awalnya, pertemuan mereka hanya berupa percakapan ringan. Namun, semakin sering Fajar dan Karina berbincang, semakin ia merasa bahwa ada sesuatu yang istimewa di antara mereka. Karina menjadi sosok yang memenuhi pikirannya setiap hari. Hingga akhirnya, setelah berminggu-minggu memendam perasaan, Fajar memutuskan untuk menyatakan perasaannya.

Di malam yang cerah, di sebuah kafe kecil tempat mereka sering bertemu, Fajar memberanikan diri. Ia menyusun kata-kata dalam kepalanya, berharap tidak terdengar gugup.

“Karina,” panggilnya pelan.

Karina yang sedang menyesap kopi hitamnya menoleh, menatap Fajar dengan tatapan penuh perhatian. “Ada apa, Fajar?”

Fajar menghela napas panjang, lalu berkata, “Aku rasa aku harus jujur. Aku sudah lama menyukaimu. Aku ingin kita mencoba untuk lebih dari sekadar teman.”

Karina terdiam. Wajahnya yang semula tenang berubah serius. Ia meletakkan cangkir kopinya di atas meja, lalu menatap Fajar dengan mata yang sulit ditebak.

“Fajar,” katanya pelan. “Aku menghargai perasaanmu. Tapi aku tidak bisa.”

Jawaban itu menghantam Fajar seperti gelombang besar. “Kenapa?” tanyanya, meski ia tahu jawabannya mungkin akan menyakitkan.

Karina menghela napas panjang. “Aku belum siap untuk memulai hubungan baru. Ada terlalu banyak hal dari masa laluku yang masih membayangi. Aku belum sembuh dari rasa sakit itu.”

Fajar terdiam. Ia tidak ingin memaksa, tetapi penolakan itu terasa pahit.

“Aku mengerti,” katanya akhirnya. “Aku tidak ingin memaksamu. Tapi aku ingin kamu tahu, aku akan selalu ada jika kamu butuh seseorang.”

Karina tersenyum tipis. “Terima kasih, Fajar. Aku menghargai pengertianmu.”

Namun, di balik senyuman itu, Fajar tahu ada tembok yang tidak bisa ia tembus.

Setelah malam itu, Fajar merasa hatinya terombang-ambing. Ia mencoba menerima penolakan Karina, tetapi bayangan wanita itu terus menghantui pikirannya. Setiap kali ia melihat Karina, ada dorongan untuk kembali mencoba, meski ia tahu itu mungkin tidak akan mengubah apapun.

Fajar mulai bertanya pada dirinya sendiri: apakah ia harus bertahan, ataukah melepaskan? Ia berbicara dengan sahabatnya, Arif, yang sudah mengenalnya sejak kecil.

“Kadang cinta itu soal waktu, Jar,” kata Arif sambil menepuk pundaknya. “Kalau Karina bilang dia belum siap, mungkin dia butuh waktu untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Kamu tidak bisa memaksa.”

“Tapi bagaimana kalau aku menunggunya?” tanya Fajar.

Arif menggeleng. “Menunggu itu tidak salah. Tapi kamu harus siap kalau ternyata dia tidak pernah memilihmu. Itu risiko yang harus kamu ambil.”

Fajar merenungi kata-kata Arif. Ia tahu Arif benar, tetapi hatinya tetap sulit untuk melepaskan.

*Mengenal Luka Karina*

Beberapa minggu kemudian, Fajar secara tidak sengaja mendengar cerita tentang masa lalu Karina dari seorang teman mereka yang lain. Karina pernah menjalin hubungan serius selama tiga tahun dengan seseorang yang ia anggap akan menjadi pasangan hidupnya. Namun, di saat Karina sedang merencanakan masa depan bersama, pria itu malah mengkhianatinya dengan orang lain.

Pengkhianatan itu meninggalkan luka yang dalam di hati Karina. Sejak saat itu, ia menutup dirinya dari hubungan baru, takut mengalami hal yang sama.

Mendengar cerita itu, Fajar semakin memahami alasan Karina. Namun, ia juga merasa tak berdaya. Bagaimana ia bisa membuktikan bahwa dirinya berbeda, bahwa ia tidak akan pernah menyakiti Karina?

Fajar memutuskan untuk tidak terlalu mendesak. Sebaliknya, ia memilih untuk tetap berada di sisi Karina sebagai teman. Ia berharap, seiring waktu, Karina akan melihat ketulusannya.

Hari demi hari berlalu. Fajar terus mencoba menerima kenyataan bahwa perasaannya mungkin tidak akan pernah terbalas. Ia tetap memperlakukan Karina dengan baik, tanpa berharap imbalan apa pun.

Suatu sore, mereka kembali duduk di taman kota. Karina terlihat lebih ceria dari biasanya.

“Fajar,” kata Karina tiba-tiba.

“Ya?”

“Aku ingin bilang terima kasih. Kamu selalu ada di saat aku butuh, meskipun aku tahu aku pernah menyakitimu dengan penolakanku.”

Fajar tersenyum. “Aku di sini bukan untuk membuatmu merasa bersalah, Karina. Aku di sini karena aku peduli.”

Karina menatapnya dalam-dalam. “Aku hanya butuh waktu untuk menyembuhkan diri, Fajar. Aku harap kamu mengerti itu.”

Fajar mengangguk. “Aku mengerti. Dan aku akan terus mendukungmu, apa pun yang terjadi.”

Malam itu, Fajar merasa hatinya lebih tenang. Ia mulai menerima bahwa mencintai seseorang tidak selalu berarti memiliki. Kadang, cinta adalah tentang memberikan yang terbaik tanpa berharap balasan.

Langkah Baru

Beberapa bulan kemudian, Fajar mulai fokus pada kehidupannya sendiri. Ia mengejar impiannya menjadi seorang penulis. Meski perasaannya pada Karina belum sepenuhnya hilang, ia belajar untuk tidak terlalu terpaku pada sesuatu yang berada di luar kendalinya.

Karina, di sisi lain, perlahan mulai membuka dirinya kembali. Ia menyadari bahwa kehadiran Fajar telah membantu menyembuhkan lukanya, meskipun ia belum siap untuk melangkah lebih jauh.P

ada suatu hari, saat mereka bertemu di taman yang sama, Karina berkata, “Fajar, aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat menghargai apa yang telah kamu lakukan untukku. Kamu adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku.”

Fajar tersenyum. “Aku senang mendengar itu. Apa pun yang terjadi, aku hanya ingin kamu bahagia.”

Matahari mulai tenggelam, menyisakan warna jingga di langit. Meski cinta Fajar tidak berbalas seperti yang ia harapkan, ia merasa lega. Karena ia tahu, kadang cinta bukan tentang akhir yang sempurna, melainkan tentang perjalanan dan pelajaran yang didapat di sepanjang jalan. Cerita ini mengajarkan tentang arti ketulusan, kesabaran, dan penerimaan dalam mencintai seseorang. Fajar, sebagai karakter utama, menunjukkan bahwa mencintai bukan hanya tentang keinginan memiliki, tetapi juga tentang mendukung seseorang dalam perjalanan hidup mereka. Penolakan Karina menunjukkan bagaimana luka dari masa lalu dapat menghambat seseorang untuk memulai hubungan baru. Namun, Fajar memilih untuk memahami dan memberi ruang pada Karina untuk menyembuhkan dirinya tanpa memaksakan perasaannya.

Makna dari cerita ini adalah pentingnya menerima kenyataan bahwa cinta tidak selalu berujung dengan kebersamaan. Kadang-kadang, cinta berarti mendukung orang yang kita cintai dari jauh, menghormati batasan mereka, dan memberikan waktu bagi mereka untuk sembuh. Karina belajar untuk perlahan membuka diri kembali, sedangkan Fajar menemukan ketenangan dalam mencintai tanpa harus memiliki. Cinta sejati bukanlah tentang akhir yang indah, melainkan tentang proses yang penuh makna dan pengorbanan, di mana kita belajar menerima diri dan orang lain apa adanya. Cerita ini mengajarkan bahwa cinta yang tulus tidak hanya berfokus pada akhir, tetapi juga pada perjalanan dan pelajaran yang didapat di sepanjang jalan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Invisible Love
Natsume Risa
Cerpen
Cinta yang belum dapat diterima
Fachri anwar ghatfan
Novel
Bronze
Just friends
Isqa
Novel
Bronze
I Love My Army Wife 2
Author WN
Novel
Dia Datang,.,
Dinda Puspitasari
Novel
Bronze
GADIS TOMBOY SEBELAH
DAVIT RIYANTO
Skrip Film
Terberai
Angela L Maharani
Flash
Tentang Jalan di Malioboro, Yogyakarta
Amanda Alodyasari
Novel
Finding Soo
Dya
Cerpen
The Scientist
Antrasena
Novel
Is It A Fake Love?
SunJe
Novel
Gold
Kenang - Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Impian Mars
jangmi eileen
Novel
Bronze
BERLINE'S LIFE
Friska Lesin
Novel
Di Ujung Ambisi dan Cinta
Niam Muhammad
Rekomendasi
Cerpen
Cinta yang belum dapat diterima
Fachri anwar ghatfan