Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
CINTA TAK PERNAH SAMPAI
0
Suka
1,599
Dibaca

Langit di atas Tokyo sore itu menyiratkan nuansa lukisan cat air yang basah. Semburat jingga dan magenta perlahan larut ke dalam warna nila yang pekat, menyerahkan dirinya pada malam yang sesaat kemudian datang. Dari balik jendela kereta jalur Chuo, Kana memandangi gedung-gedung yang menyala perlahan, ribuan jendela kecil bak lilin di tengah beton, masing-masing menyimpan seribu cerita. Namun, di dalam gerbong yang berguncang lembut bagaikan denyut jantung kota, ia menjadi satu-satunya orang di dunia ini yang ceritanya telah berakhir di halaman pertama.

Sembilan belas tahun. Usia di mana dunia seharusnya terbentang serupa peta harta karun yang mendebarkan. Bagi teman-temannya, masa depan merupakan serangkaian titik cerah yang bisa dihubungkan, kelulusan, pekerjaan di Marunouchi, apartemen pertama, cinta yang baru. Bagi Kana, hidup berputar seperti lingkaran. Setiap hari menjadi gema dari hari kemarin. Bangun di apartemennya yang sunyi di Nakano, menempuh perjalanan yang sama ke kampusnya di Shinjuku, duduk di kelas sosiologi sambil berpura-pura mencatat, lalu pulang. Baginya rutinitas yang presisi dan mematikan.

Tiga tahun lalu, Ren pergi. Kata ‘pergi’ terasa terlalu sederhana, terlalu jinak untuk menggambarkan lubang hitam yang ia tinggalkan. Ren tidak pindah kota. Ia tidak meninggal dalam kecelakaan tragis. Ia hanya… menghilang. Suatu hari ia ada di sana, tertawa di sampingnya sambil berbagi es krim rasa matcha, dan keesokan harinya ia lenyap. Tidak ada pesan, tidak ada telepon, tidak ada jejak. Seolah-olah alam semesta memutuskan untuk mengeditnya keluar dari eksistensi, dan hanya Kana yang masih memegang naskah aslinya.

Angin musim gugur menyambutnya saat ia melangkah keluar dari stasiun. Dinginnya menembus mantel tipisnya, membuatnya merapatkan syal di leher. Daun-daun ginkgo keemasan menari-nari di trotoar seperti kunang-kunang yang sekarat. Ia melihat sepasang kekasih di depannya, berbagi satu payung meskipun hujan hanya gerimis tipis, jari-jari mereka bertautan. Sebuah pemandangan yang begitu biasa, namun bagi Kana, itu menjadi tusukan kecil yang tajam. Ia menunduk, memp...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Kisah Kesah
Gia Yaquni
Cerpen
Gara-gara Uang
Kiara Hanifa Anindya
Cerpen
Bronze
CINTA TAK PERNAH SAMPAI
IGN Indra
Skrip Film
Adopt
Ricko Maulana
Flash
Bronze
MANTAN
Rahmayanti
Flash
Kesempatan Kedua
Hans Wysiwyg
Flash
pesan_terakhir.wav
muhammad ariff dharmawan
Cerpen
Bronze
Putri Beras Putih's Love Story
Silvarani
Novel
Reset
elpijibiru
Novel
Bronze
Beautiful Dream
Lutfiara
Novel
Bronze
Jejak Perempuan yang Pergi pada Suatu Masa
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
Tuah Kasih
Mfathiar
Novel
Bumi Para Pembelit
Noor Cholis Hakim
Novel
Bronze
A Day in My Life
Ariny Nurul haq
Novel
Mochi Messages
Fairamadhana
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
CINTA TAK PERNAH SAMPAI
IGN Indra
Novel
THE TOXIC ASSET
IGN Indra
Novel
32 DETIK
IGN Indra
Flash
Bronze
REBUSAN KOSONG
IGN Indra
Cerpen
Bronze
SEPERTI SALJU BULAN APRIL
IGN Indra
Cerpen
Bronze
LEIL FATTAYA
IGN Indra
Flash
Bronze
Cinta Pergilah, Hari Sudah Malam
IGN Indra
Novel
Bronze
LANGIT KEDUA
IGN Indra
Cerpen
Bronze
MALAM ALUNA
IGN Indra
Cerpen
Bronze
SISA CINTA DITELAN FAJAR
IGN Indra
Flash
Bronze
PAJANGAN LEMARI KACA
IGN Indra
Cerpen
Bronze
KAMAR NO 7 DAN AROMA LAVENDER
IGN Indra
Flash
Bronze
KURSI ROTAN & SEPOTONG INGATAN
IGN Indra
Cerpen
Bronze
SATU HATI DUA CINTA
IGN Indra
Flash
Bronze
PURA PURA WARAS
IGN Indra