Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
0
Suka
1,377
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cerita ini dimulai hampir 25 tahun yang lalu, di saat kita masih sama-sama belasan tahun. Aku masih ingat ketika pertama kali aku melihat kamu. Kamu berjalan santai di koridor sekolah, melenggang, dengan tubuhmu yang menjulang. Kulitmu yang coklat, pekat, kamu berkeringat. Tipikal bocah tengil. Aku sungguh tak paham kenapa, bagaimana aku bisa begitu tertarik. Mungkin karena kamu anak baru? Kurasa bukan itu. Banyak anak baru lainnya.

Aku kaget karena tak berapa lama setelah itu, mungkin beberapa hari, kamu tiba-tiba mengham...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Hanya Tiga Kata
Dwita
Novel
Bronze
Unconditional Love
Bluerianzy
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Novel
Bronze
FRIENDZONE
Nopi ayu nika S.
Novel
Forced Of Love
Babytiran
Novel
Ungkap Saja
Ecil
Novel
Bronze
My Blue White Avicenna
Ravistara
Novel
Bronze
Museum Jiwa
Husni Magz
Novel
Gold
We Could Be in Love
Bentang Pustaka
Komik
(Before) Angel Vs Demon
Bintang Rahadhian
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Cerpen
Bronze
LELAKI DARI MASA LALU
Yantie Wahazz
Novel
Bronze
Seven Days
ken fauzy
Cerpen
Bronze
Kisah Cinta Pekerja Harian
Iena_Mansur
Flash
Amor dan Fati
Fann Ardian
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cinta Pertama dan Terakhir
Aneidda
Cerpen
Bronze
Malam-Malam Wadam
Aneidda
Flash
Cafe
Aneidda
Cerpen
Jatuh
Aneidda
Flash
Mengapa Aku Sering Tak Di Sini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Pelangi Satu Menit
Aneidda
Flash
Coklat yang Meleleh
Aneidda
Novel
Bronze
Sepasang Mata Bola (Bukan Lagu Walo Banyak Nyanyinya)
Aneidda
Flash
Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng
Aneidda
Cerpen
Titik dan Koma
Aneidda
Flash
Ledakan
Aneidda
Flash
Awan
Aneidda
Cerpen
Bronze
Perjanjian Bersama Sehari Malam
Aneidda
Cerpen
Jakarta, Baru-Baru Ini
Aneidda
Cerpen
Bronze
Membunuh Benci
Aneidda