Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Cinta Pertama
1
Suka
50
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Indra” aku memanggil indra sedang membaca sebuah buku sendirian di halte bus ini.

“Ia” kata Indra padaku ketus.

“Masih marah aja” kata ku sambil memanyunkan mulut ku.

“Heh” Indra masih ketus menjawabku.

“Aku minta maaf dong, aku hanya ingin nolongin kamu” kata ku mencoba untuk membujuk Indra.

Nama ku Kamala, dan Indra adalah teman sekelas ku. Sekarang aku dan Indra kelas tiga SMA, kami adalah teman tapi bukan seperti sahabat yang dekat banget layaknya novel-novel ataupun film-film lainnya kami hanya berteman biasa.

Sejak kelas satu aku sudah mulai menyukai Indra dan bisa dibilang sampai sekarang. Aku masih ingat betul awal mula aku menyukai Indra ketika seminggu pertama kami masuk SMA pada saat itu aku terlambat datang dan diberikan sanksi untuk membersihakan seluruh toilet sekolah ketika jam pulang sekolah.

Aku ingat pada hari itu aku terpeleset di toilet sekolah menyebabkan kaki ku terluka dan dari sepuluh siswa yang terlambat pada hari itu hanya ada satu siswa yang datang langsung memberikan ku plester untuk menutupi luka ku yaitu Indra. Seketika jantungku terasa akan copot, dada ku sulit bernafas entah mengapa Indra jadi terlihat bersinar di mata ku. Semenjak itu aku mulai memperhatikan Indra.

Tidak ada yang satupun yang tahu bahwa aku suka Indra termasuk sahabat-sahabat ku. Aku melakukan berbagai cara senatural mungkin untuk menjadi temannya, tetapi itu sangat susah, karena kami tidak pernah sekelas saat kelas satu ataupun kelas dua, bukan hanya itu Indra bukan tipe laki-laki yang suka berteman dengan perempuan, bahkan aku mencoba menjadi aktif disekolah untuk mendapatkan perhatiannya, mulai ikut kegiatan sekolah, mendaftar osis berharap dia tau keberadaanku, tetapi itu semua sia-sia.

Disaat aku hampir menyerah, aku di beri harapan menjadi satu kelas dengan Indra. Pada saat itu kelas jurusan IPA ada tiga kelas dan setiap kelas akan di ambil sepuluh siswa tingkat teratas untuk pindah ke kelas unggulan, itu program sekolah ku yang baru dan aku sangat bersyukur akan itu dan untungnya aku peringkat sepuluh di kelas ku dan Indra juga peringkat sepuluh dikelasnya, apakah ini yang dinamakan jodoh.

Selama aku sekelas dengan Indra aku mencoba menjadi temannya, mulai dari duduk di belakang padahal aku tidak suka duduk di belakang, mencoba menjadi seseorang yang selalu sibuk di kelas seperti membantu ketua kelas mengumpulkan latihan atau pr teman-teman lainnya hanya untuk menjadi temannya dan usahaku itu tidak sia-sia, akhirnya Indra mulai berbicara dan berteman dengan ku.

“Aku cuma bercanda sama Sofi” kata ku dengan wajah penuh iba.

“Kamu tau dari mana kalau aku suka Sofi?” kata Indra. Aku terkejut mendengarkan perkataan Indra. Aku tidak tahu bahwa Indra menyukai Sofi.

Kemarin malam adalah ulang tahun Sofi, kami sekelas merayakan ulang tahunnya di rumahnya termasuk Indra. Pada hari itu Indra terlihat sangat bersinar, baju yang rapi, wangi parfumnya yang akan tercium meskipun jarak kamu sepuluh meter darinya. Malam Indra berbeda dari Indra yang aku kenal yang selalu terlihat urakan, tidak pernah memakai wewangian apapun tetapi berubah dalam satu malam. Aku mengira ada alasan lain dia berubah, mungkin karena disuruh orang tuanya atau karena hal lainnya, tidak terpikir oleh ku karena seorang perempuan yaitu Sofi.

Pada saat ulang tahun Sofi aku menjadi MC nya, ketika menjadi MC aku tidak sengaja menjadikan Indra bahan bercandaan kepada Sofi. Berdasarkan info yang aku dapat, Indra belum pernah berpacaran sekalipun. Pada saat itu aku mengatakan “Gaes, lihat Indra Ganteng banget hari ini, wangi lagi biasanya urakan apakah ini khusus untuk ulang tahun Sofi yah, cie cie cie “ aku membuat satu kelas menggoda Indra. Awalnya Indra biasa saja dan mencoba tetap santai sampai pada saat Sofi memberikan potongan kue ulang tahunnya kepada Ronal si ketua kelas yang ternyata pacar Sofi dan mereka baru mempublish hubungan mereka pada hari itu dan Indra menatap ku dengan tajam.

“Aku gak tau kalau kamu suka dengan Sofi dan aku juga gak tau kalau Ronal pacar Sofi, maaf” Aku mencoba membujuk Indra.

“Ia” kata Indra yang sepertinya sudah memafkan ku.

“Makasih In” kata ku tersenyum. Aku tidak sepatah hati itu mengetahui bahwa Indra menyukai perempuan lain karena Sofi sudah punya pacar.

“Kamu gak pulang?” tanya Indra sambil memasukkan bukunya kedalam tas.

“Pulang, naik bus” kata ku yang masih tersenyum melihatnya.

“Aku gak pernah liat kamu pulang naik bus, setiap pergi dan pulang sekolah aku selalu di halte ini” kata Indra melihat ku penuh curiga.

“Enggak di jemput, mama lagi ada urusan mendadak katanya” Kata ku. Satu hal yang ingin aku lakukan sejak menyukai Indra adalah naik bus, aku tidak pernah di perbolehkan mama untuk pulang dengan Bus, tapi entah kenapa hari ini aku di perbolehkan untuk naik bus meskipun ada perdebatan panjang kemarin, aku bilang aku mau ikut karya tulis ilmiah yang meneliti para anak-anak yang mengamen di bus dan mama setuju, meskipun aku tidak terlalu bisa untuk membuat karya Ilmiah aku bisa memberikan alasan lain nanti ke mama.

“Busnya datang” kata Indra melihat ku seakan mengatakan ayo pulang.

Aku dan indra duduk bersebelahan, Indra hanya diam menatap ke jendela tanpa menghiraukan aku yang berada di sampingnya.

“Indra” kata ku sambil menepuk bahu Indra pelan.

“Apa?” kata Indra yang masih melihat kearah jendela.

“Mau aku bantuin gak?” tanya ku pada Indra.

“Bantuin apa?” tanya Indra yang masih melihat kearah jendela.

“Bantuin deketin Sofi” kata ku.

Indra memalingkan wajahnya kearah ku, sepertinya Sofi bisa menjadi cara ku untuk mendekatkan diri pada Indra.

“Aku tidak mau mengambil milik orang lain” kata Indra sembari melihat ku tajam.

“Percaya deh sama aku, seminggu lagi mereka akan putus dan yang akan putusin adalah Sofi” kata ku.

“Atas dasar?” tanya Indra dengan alisnya yang terangkat.

“Percaya deh” kata ku. Aku kenal Ronal dari SMP, aku tidak begitu dekat dengan dia, tetapi aku tahu betul Ronal bukan tipe cowok yang setia alias Playboy tetapi masih bisa di maafkan karena kaya, ganteng dan cerdas, dia tidak akan mungkin bisa bertahan pacaran dengan Sofi lebih dari tiga bulan, tapi itu terlalu lama aku harus memikirkan cara bagaimana mereka bisa putus dengan cepat sehingga aku bisa dekat dengan Indra.

***

“Sof, ini buku catatan kemarin yang aku pinjam” aku memberikan catatan itu ke Sofi. Indra sedang memperhatikan apa yang sedang aku bicarakan dengan Sofi.

“Makasih La” kata Sofi tersenyum pada ku. Aku akui Sofi salah satu cewek paling cantik di kelas ini, dia punya senyum yang manis, dia sangat lemah lembut dan selalu rapi dan wangi, tetapi aku juga tidak kalah cantik, aku cukup percaya diri dengan diri ku.

Aku kembali kebangku ku.

“Kamu gak bilang macam-macam kan?” tanya Indra penasaran. Apa yang dipikirkan Indra tentang aku, apa aku sejail itu dipikirannya.

“Balikin buku aja” kata ku. Aku melihat Ronal sedang keluar dan aku mencoba mengikutinya mencoba membawa sebuah buku. Aku pura-pura terjatuh dan sengaja menjatuhkan buku itu sehingga keluar foto ku dan teman ku yang sebenarnya tetangga ku yang cantiknya luar biasa dan berharap Ronal akan melihat foto itu.

“Hati-hati, ini foto siapa?” tanya Ronal. Dia sudah termakan rencana ku.

“Teman ku namanya Anika Sari” kata ku, berharap Ronal akan mencari nama itu di media sosial.

“Namanya cantik” kata Ronal sembari tersenyum melihat foto itu. Tidak sampai seminggu Ronal akan putus dengan Sofi, karena Ika sebelas dua belas sama dengan Ronal dia adalah seorang Playgirl dan di pastikan Ronal akan terhanyut dalam pesonanya dalam hitungan detik.

***

“Kamu dukun yah?” kata Indra pada ku.

“Kenapa ?” tanya ku penasaran.

“Sofi putus sama Ronal” kata Indra. Ternyata hanya butuh waktu dua hari saja, benar luar biasa pelet si Ika.

“Siapa yang bilang?” aku berpura-pura tidak tahu.

“Pulang sekolah kemarin aku lihat Sofi dan Ronal berantem, katanya dia mau putus soalnya dia udah di jodohkan” kata Indra. Memang cowok brengsek si Ronal pandai sekali mencari alasan, padahal aku tahu sebenarnya.

“Jadi kamu mau aku bantuin?” tanya ku.

“Kemungkinan kamu berhasil bantuin aku hanya lima puluh persen, kamu ingat ketika kemarin kamu bilang Sofi akan mutusin Ronal, itu semua salah” kata Indra.

“Akan jadi seratus persen” kata ku.

Semenjak saat itu aku dan Indra menjadi sangat dekat, aku setiap hari memberikan informasi mengenai Sofi, mencoba mendekatkan Indra dengan Sofi, Sampai akhirnya kami lulus SMA, Indra belum juga mengatakan perasaanya pada Sofi. Aku tidak menghalangi Indra karena Indra sendiri memang tipe cowok yang sangat susah untuk dekat dengan perempuan, pantesan saja selama ini dia tidak pernah pacaran.

***

Aku dan Indra masuk di universitas yang sama dengan jurusan yang sama, aku benar-benar mengikutinya. Kami menjadi sahabat, satu-satunya perempuan yang menjadi sahabatnya adalah aku, aku masih berharap bahwa Indra akan jatuh cinta pada ku. Indra sekarang sudah banyak berubah dia terlihat lebih rapi dan juga wangi itu semuanya berkat aku yang dulu selalu menyuruhnya untuk berpakaian rapi dan wangi jika ingin di lihat oleh Sofi.

Indra masih sering membicarakan Sofi, dia masih belum bisa melupakan cinta pertamanya itu. Sofi kuliah di universitas yang sama dengan kami tapi beda fakultas, sekali-kali aku memberikan informasi mengenai Sofi kepada Indra.

“Kamu gak ada kepikiran punya pacar?” tanya Indra pada ku.

“Ada” kata ku.

“Siapa?” tanya Indra penasaran.

“Rahasia” kata ku.

“Aku bisa bantuin kamu” kata Indra menepuk pundak ku.

“Ada saat nya” kata ku.

“Dua bulan lagi kasih tau aku” kata Indra tersenyum melihat ku. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu apakah dia bisa tersenyum seperti ini ketika mengetahui bahwa aku menyukainya sejak lama.

***

Pagi ini Indra tersenyum sangat cerah, seperti kebahagian menyinari harinya hari ini, dia menyapa semua orang di kampus dengan penuh semangat.

“Senyam senyum kenapa?” tanya ku penasaran.

“Ini udah dua bulan loh, jadi siapa orang nya, aku udah siap dengar?” tanya Indra penasaran.

“Kamu dulu cerita kenapa hari ini senyam senyum” kata ku.

“Oke, setelah aku cerita kamu jujur yah, ada dua hal yang membuat aku bahagia, pertama kamu jangan kaget yah, kita berdua akan semakin dekat lagi, bahkan hubungan kita akan lebih dari sahabat” Indra kemudian memelukku. Aku terkejut, jantungku seakan terhenti tak bisa aku bayangkan bahwa hari ini usahaku akan nyata, aku berusaha menjadi temannya tidak sia-sia, lebih dari sahabat berarti pacar atau istri.

“Mau kah kamu menjadi adik aku, karena mama kamu dan papa aku akan menikah, mereka belum bisa kasih tau kamu karena takut kamu belum siap, jadi aku menawarkan diri jadi perantara mereka, gak disangka ternyata selama ini mereka pacaran diam-diam di belakang kita” kata Indra sambil tertawa bahagia. Aku hanya bisa menangis mendengarnya.

“Jangan nangis dong, yang kedua kabar bahagia nya aku udah melamar Sofi dan dia mau menikah dengan aku setelah kita wisuda, maaf aku gak bisa kasih tau kamu kalau aku deketin dia karena aku tau kamu sedang sibuk ngurusin skripsi kamu” kata Indra yang masih tertawa bahagia. Tangis ku semakin keras, indra memeluk ku kembali.

“Kamu terlalu bahagia yah, jadi siapa laki-laki yang kamu suka?” tanya Indra. Aku hanya bisa menatapnya. Semua yang kulakukan sia-sia bahkan takdir pun tidak memihak ku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Cerpen
Cinta Pertama
Yadani Febi
Novel
The Law Of Psychology
Pramdigdya Sasliandri Priantama
Novel
B.L.I.N.D
Nanda Edwin Marpaung
Cerpen
Bronze
PEREMPUAN BERGAUN PENGANTIN
Sri Wintala Achmad
Cerpen
Restate
Adinda Amalia
Komik
My School Life
zara adzkia
Cerpen
Bronze
Jatuh
Zia Arshavina
Novel
Autumn In Your Heart
Some Landry
Flash
Grandma Afternoon Tea
Fann Ardian
Flash
Bronze
Leo
Nuel Lubis
Cerpen
Cinta Tanpa Menatap
Shanty Fadillah
Novel
Bronze
Tenggara
catatanv
Novel
Bronze
Mahatma in Love
Siti nurhasanah
Novel
Can we date again?
SILFIE ARIZONA
Novel
Dear, Rindu
Wulan Maulid
Rekomendasi
Cerpen
Cinta Pertama
Yadani Febi
Cerpen
Tempat Les Kak April
Yadani Febi
Flash
Bronze
Realita atau Mimpi yang sering di perdebatkan
Yadani Febi
Flash
Bronze
TANDA SERU
Yadani Febi
Novel
Apa Kabar Neina ?
Yadani Febi
Flash
Bronze
KEGILAAN
Yadani Febi
Flash
REALITA ATAU MIMPI YANG SERING DI PERDEBATKAN ?
Yadani Febi
Flash
Bronze
BERBISIK UNTUK BERNAFAS
Yadani Febi
Flash
Bronze
PERANGKAP
Yadani Febi