Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sore itu, langit tampak sendu. Awan kelabu menggantung di atas kampung kecil di pinggir kota Garut. Dari balik jendela bambu rumahnya, Rehan memandangi halaman rumah Intan. Suara tawa gadis itu selalu jadi musik terindah dalam hidupnya, bahkan sejak mereka masih duduk di bangku SMA.
Namun, hari itu tak ada tawa.
Yang ada hanya tatapan dingin seorang ayah — Pak Rasyid, lelaki keras yang dikenal disiplin dan sangat menjaga kehormatan keluarga.
“Rehan, mulai sekarang jangan datang lagi ke rumah ini,” kata Pak Rasyid dengan suara berat. “Aku gak mau anakku jatuh cinta sama anak montir!”
Kata-kata itu menampar Rehan lebih keras dari apapun.
Ia berdiri kaku, menatap tanah. Di tangannya masih ada setangkai mawar merah yang sudah mulai layu.
“Tapi, Pak… saya dan Intan saling mencintai. Saya berjanji akan bahagiakan dia,” Rehan berusaha menahan getar suaranya.
“Janji gak bisa nga...